Putra Wiranto dimakamkan di pemakaman muslim Afsel
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto memilih untuk tidak menerbangkan jenazah putra ketiganya, Zainal Nur' Rizki ke tanah air untuk dimakamkan di Indonesia.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura, Saleh Husein menceritakan bahwa saat ini almarhum telah dikebumikan di pemakaman muslim Lenasia, Johanesburg, Afrika Selatan (Afsel).
"Jenazah telah dimakamkan di pemakaman umum muslim di Lenasia, Johanesburg, Afrika Selatan," kata Saleh melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu (29/5/2013).
Sebelumnya, dia juga menjelaskan, jika sebelum meninggal almarhum sempat menderita sakit demam.
"Dua hari yang lalu almarhum menderita sakit demam dan mendapat perawatan di rumah sakit setempat, namun tidak dapat tertolong dan meninggal dengan tenang," katanya
Saleh menceritakan, keberadaan Zainal di Afsel karena terpanggil untuk mendalami kitab suci Alquran selama tujuh tahun di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, Johanesburg, Afsel.
"Almarhum Zainal Nur' Rizky sebelum berangkat ke Afrika Selatan adalah mahasiswa Universitas Gajah Mada Jurusan Hukum Internasional," terangnya.
"Pada tahun 2011, terpanggil untuk belajar pendalaman Al-Quran selama tujuh tahun di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, Johanesburg, Afrika Selatan," tambahnya.
Atas kepergian almarhum, kata Saleh, Wiranto dan keluarga meminta agar masyarakat bisa memaafkan Zainal semasa hidupnya.
"Atas nama almarhum, keluarga memohonkan maaf apabila selama hidupnya mempunyai kesalahan kepada teman, sahabat, dan siapapun yang pernah mengenalnya," tuntasnya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura, Saleh Husein menceritakan bahwa saat ini almarhum telah dikebumikan di pemakaman muslim Lenasia, Johanesburg, Afrika Selatan (Afsel).
"Jenazah telah dimakamkan di pemakaman umum muslim di Lenasia, Johanesburg, Afrika Selatan," kata Saleh melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu (29/5/2013).
Sebelumnya, dia juga menjelaskan, jika sebelum meninggal almarhum sempat menderita sakit demam.
"Dua hari yang lalu almarhum menderita sakit demam dan mendapat perawatan di rumah sakit setempat, namun tidak dapat tertolong dan meninggal dengan tenang," katanya
Saleh menceritakan, keberadaan Zainal di Afsel karena terpanggil untuk mendalami kitab suci Alquran selama tujuh tahun di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, Johanesburg, Afsel.
"Almarhum Zainal Nur' Rizky sebelum berangkat ke Afrika Selatan adalah mahasiswa Universitas Gajah Mada Jurusan Hukum Internasional," terangnya.
"Pada tahun 2011, terpanggil untuk belajar pendalaman Al-Quran selama tujuh tahun di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, Johanesburg, Afrika Selatan," tambahnya.
Atas kepergian almarhum, kata Saleh, Wiranto dan keluarga meminta agar masyarakat bisa memaafkan Zainal semasa hidupnya.
"Atas nama almarhum, keluarga memohonkan maaf apabila selama hidupnya mempunyai kesalahan kepada teman, sahabat, dan siapapun yang pernah mengenalnya," tuntasnya.
(mhd)