Kesenian Rinding Gunungkidul ramaikan TBY
A
A
A
Sindonews.com - Taman Budaya Yogyakarta (TBY) kembali menggelar berbagai pertunjukan kesenian tradisi pada Minggu 28 April 2013, mulai pukul 10.30-17.00 WIB di halaman TBY.
Ketua Panitia Gelar Seni TBY Sri Eka Kusumaningayu mengatakan, salah satu kesenian yang akan tampil adalah kesenian Rinding dari Gunungkidul.
Menurutnya kesenian Rinding adalah kesenian asli Gunungkidul. Kesenian tersebut merupakan warisan nenek moyang dari sejak zaman dulu kala. "Ketika para leluhur masih memuja Dewi Sri sebagai dewi padi, mereka menciptakan alat musik rinding dan gumbeng dari bambu yang banyak tumbuh di sekitar permukiman penduduk," kata Sri Eka, di Yogyakarta, Kamis 25 April 2013.
Lebih lanjut dia mengatakan, ketika memuja Dewi Sri, warga biasanya membawa padi pertama hasil panen sebagai persembahan. Padi tersebut diarak dari sawah menuju rumah warga dengan diiringi suara meriah dari rinding gumbeng.
Kemeriahan rinding gumbeng pun dipercaya menyenangkan hati sang Dewi sehingga mendatangkan berkah panen melimpah. "Tidak banyak publik kesenian Yogyakarta yang mengenal kesenian Rinding ini. Karenanya, TBY berupaya mengenalkan kesenian tersebut kepada masayarakat Yogyakarta secara melalui program pentas rutin bulan di TBY kali ini," ujarnya.
Selain kesenian Rinding, juga akan tampil kesenian Karawitan dari kelompok Prasasti Universitas Gajah Mada (UGM), Pusat Olah Seni 'Retno Aji Mataram' dan kesenian Kuntulan dari Sleman. "Pertunjukkan ini terbuka untuk umum dan gratis, tujuannya agar masyarakat bisa mengapresi kesenian tradisi dan tumbuh kecintaan pada kekayaan kesenian yang kita miliki," tandas Sri Eka.
Jadwal lengkap Gelar Seni Tradisi Taman Budaya Yogyakarta sendiri ialah pada Minggu, 28 April 2013 pukul 10.00-11.30 WIB dipentaskan Pusat Olah Seni "Retno Aji Mataram", pukul 12.30-13.30 WIB tampil Karawitan Prasasti UGM, pukul 14.00-15.00 WIB ada Seni tradisi Kuntulan Sleman dan pukul 15.30-17.00 WIB diisi Seni tradisi Rinding Gunungkidul.
Ketua Panitia Gelar Seni TBY Sri Eka Kusumaningayu mengatakan, salah satu kesenian yang akan tampil adalah kesenian Rinding dari Gunungkidul.
Menurutnya kesenian Rinding adalah kesenian asli Gunungkidul. Kesenian tersebut merupakan warisan nenek moyang dari sejak zaman dulu kala. "Ketika para leluhur masih memuja Dewi Sri sebagai dewi padi, mereka menciptakan alat musik rinding dan gumbeng dari bambu yang banyak tumbuh di sekitar permukiman penduduk," kata Sri Eka, di Yogyakarta, Kamis 25 April 2013.
Lebih lanjut dia mengatakan, ketika memuja Dewi Sri, warga biasanya membawa padi pertama hasil panen sebagai persembahan. Padi tersebut diarak dari sawah menuju rumah warga dengan diiringi suara meriah dari rinding gumbeng.
Kemeriahan rinding gumbeng pun dipercaya menyenangkan hati sang Dewi sehingga mendatangkan berkah panen melimpah. "Tidak banyak publik kesenian Yogyakarta yang mengenal kesenian Rinding ini. Karenanya, TBY berupaya mengenalkan kesenian tersebut kepada masayarakat Yogyakarta secara melalui program pentas rutin bulan di TBY kali ini," ujarnya.
Selain kesenian Rinding, juga akan tampil kesenian Karawitan dari kelompok Prasasti Universitas Gajah Mada (UGM), Pusat Olah Seni 'Retno Aji Mataram' dan kesenian Kuntulan dari Sleman. "Pertunjukkan ini terbuka untuk umum dan gratis, tujuannya agar masyarakat bisa mengapresi kesenian tradisi dan tumbuh kecintaan pada kekayaan kesenian yang kita miliki," tandas Sri Eka.
Jadwal lengkap Gelar Seni Tradisi Taman Budaya Yogyakarta sendiri ialah pada Minggu, 28 April 2013 pukul 10.00-11.30 WIB dipentaskan Pusat Olah Seni "Retno Aji Mataram", pukul 12.30-13.30 WIB tampil Karawitan Prasasti UGM, pukul 14.00-15.00 WIB ada Seni tradisi Kuntulan Sleman dan pukul 15.30-17.00 WIB diisi Seni tradisi Rinding Gunungkidul.
(maf)