Wakapolri: Ajari polisi agar berani transparan

Senin, 22 April 2013 - 15:49 WIB
Wakapolri: Ajari polisi...
Wakapolri: Ajari polisi agar berani transparan
A A A
Sindonews.com - Penggantian Kapolri Jenderal Timur Pradopo akan segera dilakukan. Namun, transparansi di tubuh Polri harus terus dipertahankan. Hal ini sesuai dengan slogan Polri, "Awasi, Koreksi, Tegur Kami agar tercipta Pelayanan Prima yang Anti KKN dan Anti Kekerasan".

"Saya titip pada teman-teman wartawan ajari polisinya agar berani transparan, terima masukan dan independen dalam pengambilan keputusan. Ajari saja kan sudah ada tag line-nya, awasi, koreksi, tegur, itu komitmen dan budaya yang ingin dibangun," kata Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna di Gedung PTIK, Jakarta, Senin (22/4/2013).

Kemudian, lanjut Nanan, yang mungkin agak vulgar adalah yang berani berbicara jangan hanya Kapolri, tapi hingga tingkat Kapolsek pun harus berani.

"Kalau kewenagannya diberikan, disampingnya ada tanggung jawab dan kewajaiban serta tugas. Saya sangat ingin yang tampil di tempat kejadian ialah Kapolseknya," sambungnya.

Nanan menambahkan, sudah tidak ada masanya Kapolsek takut untuk berbicara kepada media. Jangan hanya mengandalkan pimpinan di Mabes Polri saja, tetapi setinggkat Polsek juga harus berani bicara.

"Itu yang sekarang kita coba ubah mindset itu. Kapolsek itu bukan bawahan, dia bertanggung jawab. Tidak perlu tunggu Pak Boy (Rafli) yang maju, tapi kita dorong berani menghadapi media," paparnya.

"Kalau dia takut pada media berarti ada sesuatu yang disembunyikan atau ada sesuatu yang salah. Sebaliknya, jika salah maju saja dan saya siap mundur," lanjutnya.

Menurut Nanan, jika ada anggota polisi yang salah, harus siap ditindak hingga dipecat. Namun, kalau benar, tentu akan dibela.

"Jadi tidak boleh ada lagi anggota pribadi berlindung dalam institusi, sebaliknya tidak boleh ada institusi lindungi oknum Kepolisian," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0985 seconds (0.1#10.140)