Saan Cs hanya jadi pajangan di kepengurusan Demokrat
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi menilai, dipertahankannya beberapa orang dekat mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di kepengurusan baru partai berlambang mercy sebagai upaya untuk menciptakan kesan fair dan adil.
"SBY enggak mau terlalu vulgar buang orang-orang Anas. Melihat pola politik SBY yang seolah mengedepankan kesantunan bisa dikatakan begitu. Dan berupaya mengekplorasi jaringan HMI connections dan loyalis Anasnya, dari dua orang tersebut," ujarnya kepada Sindonews, Senin (22/4/2013).
Akan tetapi, lanjutnya, orang-orang yang dikenal sebagai loyalis Anas tidak akan dibiarkan bergerak bebas di dalam kepengurusan. Ia berpendapat, orang-orang Anas hanya akan menjadi pajangan di dalam etalase.
"Kelihatan sekali kok keduanya akan dibatasi ruang geraknya, salah satunya di Wasekjen ditandem dengan Ramadhan Pohan. Pohan akan memagari gerak mereka kalau ternyata membuat gaduh dan memberikan ruang kalau itu dianggap menguntungkan partai," jelasnya.
Ditambahkannya, para loyalis Anas tidak akan dibiarkan bebas bernafas dan diberi pengawasam super ketat. Hal itu dilakukan untuk meredam berbagai peluang manuver politik yang bisa menganggu ketentraman Partai Demokrat
"Pohan cukup cerdas dan mampu menjaga irama dan membatasi ruang gerak Saan waktu sama-sama di Wasekjen era Anas. Jadi, pembatasan tersebut sebuah keniscayaan dan rasanya Saan Mustopa dan Andi Nurpati sadar dengan situasi tersebut," pungkasnya.
"SBY enggak mau terlalu vulgar buang orang-orang Anas. Melihat pola politik SBY yang seolah mengedepankan kesantunan bisa dikatakan begitu. Dan berupaya mengekplorasi jaringan HMI connections dan loyalis Anasnya, dari dua orang tersebut," ujarnya kepada Sindonews, Senin (22/4/2013).
Akan tetapi, lanjutnya, orang-orang yang dikenal sebagai loyalis Anas tidak akan dibiarkan bergerak bebas di dalam kepengurusan. Ia berpendapat, orang-orang Anas hanya akan menjadi pajangan di dalam etalase.
"Kelihatan sekali kok keduanya akan dibatasi ruang geraknya, salah satunya di Wasekjen ditandem dengan Ramadhan Pohan. Pohan akan memagari gerak mereka kalau ternyata membuat gaduh dan memberikan ruang kalau itu dianggap menguntungkan partai," jelasnya.
Ditambahkannya, para loyalis Anas tidak akan dibiarkan bebas bernafas dan diberi pengawasam super ketat. Hal itu dilakukan untuk meredam berbagai peluang manuver politik yang bisa menganggu ketentraman Partai Demokrat
"Pohan cukup cerdas dan mampu menjaga irama dan membatasi ruang gerak Saan waktu sama-sama di Wasekjen era Anas. Jadi, pembatasan tersebut sebuah keniscayaan dan rasanya Saan Mustopa dan Andi Nurpati sadar dengan situasi tersebut," pungkasnya.
(kri)