Twitter medium baru pencitraan SBY
A
A
A
Sindonews.com - Belum lama ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melaunching akun resmi twitter miliknya @SBYudhoyono. Kehadiran SBY di media sosial cukup membuat heboh, dalam hitungan jam follower akun tersebut membludak.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus memandang, heboh akun twitter pribadi SBY sebagai medium baru menawarkan citra ketokohannya.
"Lihatlah bagaimana dia memainkan emosi followernya dengan memilih waktu berkicau yang tak lazim. Hari Senin (15/04/2013) dia berkicau hampir berbarengan dengan jam ayam berkokok. Lalu kicauannya pun tak latah seperti figur populer lainnya yang hampir sepanjang waktu berkicau menyapa para penggemarnya," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Selasa (16/4/2013).
Ia melanjutkan, SBY juga memilih tampilan yang dalam kosakata anak gaul disebut jaim (jaga image). SBY, lanjutnya, seakan mengesankan bahwa kicauannya bukan celotehan penjual di pasar yang setiap saat komat-kamit menjajakan dagangan.
"Akan tetapi justru pilihan-pilihan SBY yang terkesan jaim ini semakin menguatkan kesan pencitraan yang dimainkannya melalui jalur media sosial. Jaim ini kontras dengan misi yang diusung media sosial yang menginginkan penggunanya agar selalu eksis. Eksis di twitter ditunjukkan melalui aliran kicauan yang tak ada kata macet," paparnya.
Jadi jika pembuatan akun twitter dimaksudkan sebagai media alternatif yang dipakai SBY untuk berbincang dengan rakyatnya dinilai gaya yang dipakai justru sebaliknya. Lagi-lagi ia melihat, pilihan berkomunikasi di dunia maya SBY memang pilihan khas SBY yang percaya diri dengan banyaknya pengikut tetapi tidak sadar jika tak semua pengikut dunia maya selalu berarti teman, sahabat atau penggemar.
"Sangat mungkin lebih banyak lawan yang berjejal dengan akun yang mungkin kebanyakan palsu menjadi follower SBY dengan niat menjadikan twitter sebagai medan pertempuran. Sayangnya account @SBYudhoyono ini menggunakan taktik perang gerilya ketimbang berbalas sahutan di dunia maya."
"Semoga taktik ini hanya dipraktekkan di dunia maya saja, karena komunikasi cerdas SBY sebagai Presiden akan sangat dinanti rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan," tutupnya.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus memandang, heboh akun twitter pribadi SBY sebagai medium baru menawarkan citra ketokohannya.
"Lihatlah bagaimana dia memainkan emosi followernya dengan memilih waktu berkicau yang tak lazim. Hari Senin (15/04/2013) dia berkicau hampir berbarengan dengan jam ayam berkokok. Lalu kicauannya pun tak latah seperti figur populer lainnya yang hampir sepanjang waktu berkicau menyapa para penggemarnya," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Selasa (16/4/2013).
Ia melanjutkan, SBY juga memilih tampilan yang dalam kosakata anak gaul disebut jaim (jaga image). SBY, lanjutnya, seakan mengesankan bahwa kicauannya bukan celotehan penjual di pasar yang setiap saat komat-kamit menjajakan dagangan.
"Akan tetapi justru pilihan-pilihan SBY yang terkesan jaim ini semakin menguatkan kesan pencitraan yang dimainkannya melalui jalur media sosial. Jaim ini kontras dengan misi yang diusung media sosial yang menginginkan penggunanya agar selalu eksis. Eksis di twitter ditunjukkan melalui aliran kicauan yang tak ada kata macet," paparnya.
Jadi jika pembuatan akun twitter dimaksudkan sebagai media alternatif yang dipakai SBY untuk berbincang dengan rakyatnya dinilai gaya yang dipakai justru sebaliknya. Lagi-lagi ia melihat, pilihan berkomunikasi di dunia maya SBY memang pilihan khas SBY yang percaya diri dengan banyaknya pengikut tetapi tidak sadar jika tak semua pengikut dunia maya selalu berarti teman, sahabat atau penggemar.
"Sangat mungkin lebih banyak lawan yang berjejal dengan akun yang mungkin kebanyakan palsu menjadi follower SBY dengan niat menjadikan twitter sebagai medan pertempuran. Sayangnya account @SBYudhoyono ini menggunakan taktik perang gerilya ketimbang berbalas sahutan di dunia maya."
"Semoga taktik ini hanya dipraktekkan di dunia maya saja, karena komunikasi cerdas SBY sebagai Presiden akan sangat dinanti rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan," tutupnya.
(kri)