Mendikbud blacklist percetakan soal UN
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh menegaskan, pihaknya akan mengambil langkah tegas, terkait dengan percetakan yang tidak bisa menyelesaikan tender soal-soal Ujian Nasional (UN).
Diketahui, dari keenam percetakan pemenang tender, ada satu percetakan yang tidak bisa menyelesaikan tender untuk soal-soal UN tepat waktu, yakni percetakan PT Ghalia Indonesia Printing.
Hal ini mengakibatkan diundurnya waktu ujian bagi para siswa, yang semula dari 15-18 April 2013 menjadi 18-23 April 2013. Selain itu, keterlambatan PT Ghalia Indonesia Printing dalam menyelesaikan tender, sudah menelantarkan 3.601 SMA dan MA serta 1.508 SMK di wilayah Indonesia Bagian Tengah.
Menurut M Nuh, alhasil dengan keterlambatan percetakan tersebut, beberapa ribuan sekolah ini harus menunda pelaksanaan UN yang seharusnya diadakan serentak di Indonesia.
"Kami akan blacklist percetakan yang terlambat dalam pembuatan soal-soal ujian, agar tahun depan tidak bisa ikut tender lagi," ujar M Nuh saat melakukan sidak ke SMA Negeri 3, Jalan Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2013).
Seperti diketahui sebelumnya, terdapat 11 provinsi di Indonesia Bagian Tengah yang hari ini masih belum mengadakan UN. Dikarenakan keterlambatan naskah soal ujian yang masuk ke percetakan PT Ghalia Indonesia Printing.
Sebelumnya, Direktur PT Ghalia Indonesia Printing, Hamzah Lukman meminta maaf kepada semua pihak akibat keterlambatan naskah soal UN saat ini belum rampungl. Dia berlasalan karena waktu yang diberikan Kemendikbud terlalu sempit, yaitu 25 hari sedangkan menurut Hamzah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semuanya adalah 60 hari.
Diketahui, dari keenam percetakan pemenang tender, ada satu percetakan yang tidak bisa menyelesaikan tender untuk soal-soal UN tepat waktu, yakni percetakan PT Ghalia Indonesia Printing.
Hal ini mengakibatkan diundurnya waktu ujian bagi para siswa, yang semula dari 15-18 April 2013 menjadi 18-23 April 2013. Selain itu, keterlambatan PT Ghalia Indonesia Printing dalam menyelesaikan tender, sudah menelantarkan 3.601 SMA dan MA serta 1.508 SMK di wilayah Indonesia Bagian Tengah.
Menurut M Nuh, alhasil dengan keterlambatan percetakan tersebut, beberapa ribuan sekolah ini harus menunda pelaksanaan UN yang seharusnya diadakan serentak di Indonesia.
"Kami akan blacklist percetakan yang terlambat dalam pembuatan soal-soal ujian, agar tahun depan tidak bisa ikut tender lagi," ujar M Nuh saat melakukan sidak ke SMA Negeri 3, Jalan Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2013).
Seperti diketahui sebelumnya, terdapat 11 provinsi di Indonesia Bagian Tengah yang hari ini masih belum mengadakan UN. Dikarenakan keterlambatan naskah soal ujian yang masuk ke percetakan PT Ghalia Indonesia Printing.
Sebelumnya, Direktur PT Ghalia Indonesia Printing, Hamzah Lukman meminta maaf kepada semua pihak akibat keterlambatan naskah soal UN saat ini belum rampungl. Dia berlasalan karena waktu yang diberikan Kemendikbud terlalu sempit, yaitu 25 hari sedangkan menurut Hamzah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semuanya adalah 60 hari.
(maf)