Bos AHRS mengaku diperas dan diteror Pargono

Kamis, 11 April 2013 - 15:27 WIB
Bos AHRS mengaku diperas...
Bos AHRS mengaku diperas dan diteror Pargono
A A A
Sindonews.com - Setelah diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), akhirnya pengusaha otomotif yang juga mantan pembalap motocross Asep Hendro dikembalikan ke keluarga. Bapak tiga anak itu kembali ke rumahnya Jalan H Japat RT 002/RW 001, Abadijaya, Sukmajaya, Depok pada Kamis (12/04/2013) dinihari pukul 01.35 WIB.

Asep langsung sujud sukur sesaat tiba di rumah. Isak tangis meluap dari pria asal Garut, Jawa Barat itu.

Asep menuturkan, dirinya diteror oleh pegawai Pajak, Pargono Riyadi ikhwal masalah pembayaran pajaknya pada 2006. Tidak tahan dengan paksaan itu, Asep pasrah dan menyerahkan semuanya kepada management perusahaan.

"Dia (Pargono) meneror yang pertama dengan nilai yang lumayan. Saya salah apa? Dimana salahnya? Akhirnya saya terserah, ibaratnya saya mau diinjak kek terserah. Emang saya enggak salah," kata Asep kepada wartawan di kediamannya di Depok, Kamis (11/04/2013).

Dirinya enggan menceritakan hal itu pada management perusahaan. Sehingga dia hanya berkomunikasi dengan Pargono. "Dengan ditekan terus mau enggak mau ya akhirnya kita ngumpul dan bicarakan bagaimana ini? Kalau begini bagaimana. Ternyata dia emang bermasalah, sudah menjadi target operasi," ungkapnya.

Pargono memeras dengan pajak Asep pada tahun 2006. Namun, dirinya mengaku sudah memperbaikinya sejak 2007. "Sudah tidak ada masalah, tapi dia terus memeras," katanya.

Menurut Asep, pada tanggal 7 April 2013 Pargono kembali menelpon dirinya, namun dia tidak mengangkatnya. Sehari setelahnya dia telepon lagi, namun Asep serahkan pada Joko yang merupakan bagian manager marketing ARHS.

"Tanggal 9 April telepon lagi, diangkat oleh sekretaris saya. Saya sudah betul-betul capek karena saya diteror," ungkapnya.

Asep mengaku tidak tahu menahu mengenai acara pemberian sejumlah uang kepada Pargono hari Selasa pagi itu. "Terus terang saya enggak tahu dalam hal itu, coba (dijelaskan) Pak Joko. Saya enggak tahu ada penyerahan uang."

Sementara, Joko mengkui rencana pemberian sejumlah uang itu diluar pengetahuan Asep. "Ya karena ada teror ke Pak Hendro ini, akhirnya managemen memutuskan memberikan sejumlah uang," kata Joko.

Dirinya juga berjanji dengan Pargono untuk bertemu di Gambir, Jakarta Pusat. "Ternyata KPK sudah melakukan penyadapan jauh-jauh hari sebelumnya tentang komunikasi oknum itu dengan tim AHRS," tutur Joko.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8101 seconds (0.1#10.140)