Banjir merendam 11 daerah
A
A
A
Sindonews.com - Meski memasuki masa transisi dari penghujan menuju kemarau, namun banjir dan longsor masih terjadi di sembilan daerah di Indonesia.
Banjir terjadi di Kab Bandung (Jabar), Kab Bojonegoro (Jatim), Kab Garut (Jabar), Kota Madiun (Jatim), Kab Tuban (Jatim), Kab Sampang (Jatim), Kab Pasuruan (Jatim), Kab Mamuju Utara (Sulbar), Kep Mentawai (Sumbar), Pandeglang (Banten), dan beberapa kabupaten di Provinsi Aceh. Banjir tersebut dikatakan akibat hujan deras dan berdurasi cukup lama.
"Di Kec Montong, Kab Tuban banjir bandang menyebabkan seorang nenek meninggal dunia, Karmi (70), akibat hanyut di Sungai Jabon," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya kepada Sindonews, Senin (8/4/2013).
Sedangkan di Kec Soko, dan Kec Parengan, Kab Tuban terjadi banjir merendam 450 rumah akibat meluapnya sungai Bengawan Solo. Di Kota Madiun banjir menggenangi 500 rumah lebih.
"Sementara itu, banjir di Kab. Aceh Barat mengakibatkan 12.314 KK atau 47.579 jiwa yang berasal dari 10 kec atau 108 desa terendam banjir. Sebagian warga sudah kembali ke rumah dan beraktifitas seperti biasa," jelasnya.
Untuk kesekian kalinya, banjir kembali melanda Kab Bandung yang meliputi: Kec. Baleendah, Kec. Bojongsoang, Kec. Dayeuhkolot, Kec. Majalaya, Kec. Katapang, Kec. Cangkuang, dan Kec. Banjaran.
Banjir terjadi sejak Sabtu (6/4) hingga sebagian sekarang. Tinggi banjir 50 - 200 cm. Pengungsi mencapai 945 KK (3.550 jiwa) yang terdapat balita 169 jiwa, lansia 54 jiwa dan Ibu hamil 7 jiwa. Saat ini sebagian sudah surut dan masyarakat kembali ke rumahnya.
Banjir dan longsor juga terjadi di kec Labuan, Kec Patia, Kec Mandalawangi, dan Kec Teluk Kab Pandeglang, Banten pada Sabtu (6/4) pukul 18.00 Wib. Akibatnya 1.400 KK terendam banjir, 12 rumah tertimbun longsor dan dua jembatan rusak.
Banjir terjadi di Kab Bandung (Jabar), Kab Bojonegoro (Jatim), Kab Garut (Jabar), Kota Madiun (Jatim), Kab Tuban (Jatim), Kab Sampang (Jatim), Kab Pasuruan (Jatim), Kab Mamuju Utara (Sulbar), Kep Mentawai (Sumbar), Pandeglang (Banten), dan beberapa kabupaten di Provinsi Aceh. Banjir tersebut dikatakan akibat hujan deras dan berdurasi cukup lama.
"Di Kec Montong, Kab Tuban banjir bandang menyebabkan seorang nenek meninggal dunia, Karmi (70), akibat hanyut di Sungai Jabon," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya kepada Sindonews, Senin (8/4/2013).
Sedangkan di Kec Soko, dan Kec Parengan, Kab Tuban terjadi banjir merendam 450 rumah akibat meluapnya sungai Bengawan Solo. Di Kota Madiun banjir menggenangi 500 rumah lebih.
"Sementara itu, banjir di Kab. Aceh Barat mengakibatkan 12.314 KK atau 47.579 jiwa yang berasal dari 10 kec atau 108 desa terendam banjir. Sebagian warga sudah kembali ke rumah dan beraktifitas seperti biasa," jelasnya.
Untuk kesekian kalinya, banjir kembali melanda Kab Bandung yang meliputi: Kec. Baleendah, Kec. Bojongsoang, Kec. Dayeuhkolot, Kec. Majalaya, Kec. Katapang, Kec. Cangkuang, dan Kec. Banjaran.
Banjir terjadi sejak Sabtu (6/4) hingga sebagian sekarang. Tinggi banjir 50 - 200 cm. Pengungsi mencapai 945 KK (3.550 jiwa) yang terdapat balita 169 jiwa, lansia 54 jiwa dan Ibu hamil 7 jiwa. Saat ini sebagian sudah surut dan masyarakat kembali ke rumahnya.
Banjir dan longsor juga terjadi di kec Labuan, Kec Patia, Kec Mandalawangi, dan Kec Teluk Kab Pandeglang, Banten pada Sabtu (6/4) pukul 18.00 Wib. Akibatnya 1.400 KK terendam banjir, 12 rumah tertimbun longsor dan dua jembatan rusak.
(rsa)