SBY ulangi kesalahan Soeharto
A
A
A
Sindonews.com - Masalah rangkap jabatan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukan yang pertama kali.
Menurut mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Wantimpres Adnan Buyung Nasution masalah serupa pernah terjadi pada zaman orde baru.
Direktur Constitution centre Adnan Buyung Nasution (Concern ABN) ini mengatakan, Presiden Soeharto juga seringkali merangkap jabatan saat kepemimpinannya.
"Memang pernah kita mengalami suatu keadaan yang buruk. Yaitu di zaman Soeharto yang waktu itu yang bersangkutan merangkap jabatan sebagai Ketua Dewan Pembina Golkar," ujar Adnan Buyung Nasution saat jumpa pers di Kantor Concern ABN), Jalan Sampit I No.56, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2013).
Seharusnya era Soeharto itu bisa menjadi contoh kepemimpinan saat ini. "Tidak boleh lagi ke depan ada Presiden yang merangkap jadi Pimpinan Partai. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, jangan terulang kembali," tukasnya.
Seperti diketahui, Presiden SBY kini merangkap jabatan sebagi Ketua Umum Partai Demokrat, yang dipilih secara aklamasi melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Bali beberapa waktu lalu.
Menurut mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Wantimpres Adnan Buyung Nasution masalah serupa pernah terjadi pada zaman orde baru.
Direktur Constitution centre Adnan Buyung Nasution (Concern ABN) ini mengatakan, Presiden Soeharto juga seringkali merangkap jabatan saat kepemimpinannya.
"Memang pernah kita mengalami suatu keadaan yang buruk. Yaitu di zaman Soeharto yang waktu itu yang bersangkutan merangkap jabatan sebagai Ketua Dewan Pembina Golkar," ujar Adnan Buyung Nasution saat jumpa pers di Kantor Concern ABN), Jalan Sampit I No.56, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2013).
Seharusnya era Soeharto itu bisa menjadi contoh kepemimpinan saat ini. "Tidak boleh lagi ke depan ada Presiden yang merangkap jadi Pimpinan Partai. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, jangan terulang kembali," tukasnya.
Seperti diketahui, Presiden SBY kini merangkap jabatan sebagi Ketua Umum Partai Demokrat, yang dipilih secara aklamasi melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Bali beberapa waktu lalu.
(lns)