Guru jadi faktor utama kesuksesan Kurikulum 2013
A
A
A
Sindonews.com - Kesuksesan untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 tergantung pada keterampilan guru. Pasalnya, mereka mempunyai andil besar dalam menerapkan kurikulum tersebut.
"Kurikulum eksekusinya di tangan guru. Karenanya guru berperan besar dalam implementasinya," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji saat ditemui di kantornya, Senin (1/4/2013).
Menurutnya, peran guru dalam mengaplikasikan kurikulum baru itu memang dibutuhkan saat ini. Sebab kurikulum yang diterapkan pada peserta didik dibuat tidak hanya oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) namun juga banyak pihak, termasuk para guru.
Maka itu, untuk mensukseskan penerapan kurikulum tersebut, guru menjadi faktor yang paling dominan untuk dilaksanakan. Para pendidik itulah yang mengetahui perkembangan ilmu dan perubahan materi kurikulum yang dibutuhkan.
"Kurikulum tidak bisa stagnan dan harus terus disempurnakan sesuai dengan perkembangan zaman. Kritikan pada KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang ada selama ini dikembangkan dalam kurikulum baru. Guru dalam ini harus ikut pelatihan agar siap dalam melaksanakan kurikulum," jelasnya.
Dia menambahkan, saat ini buku panduan kurikulum belum ada, baik buku pegangan untuk guru maupun siswa. Disdikpora DIY pun belum menerima buku panduan dari pusat karena masih dalam proses penyempurnaan.
Proses penyempurnaan itu dilakukan setelah ada masukan dari berbagai daerah. Draft kurikulum tersebut rencananya akan dicetak pada Mei atau Juni mendatang. "Kami juga memberikan masukan terkait substansi kurikulum agar tidak terjadi pengulangan materi," imbuhnya.
"Kurikulum eksekusinya di tangan guru. Karenanya guru berperan besar dalam implementasinya," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji saat ditemui di kantornya, Senin (1/4/2013).
Menurutnya, peran guru dalam mengaplikasikan kurikulum baru itu memang dibutuhkan saat ini. Sebab kurikulum yang diterapkan pada peserta didik dibuat tidak hanya oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) namun juga banyak pihak, termasuk para guru.
Maka itu, untuk mensukseskan penerapan kurikulum tersebut, guru menjadi faktor yang paling dominan untuk dilaksanakan. Para pendidik itulah yang mengetahui perkembangan ilmu dan perubahan materi kurikulum yang dibutuhkan.
"Kurikulum tidak bisa stagnan dan harus terus disempurnakan sesuai dengan perkembangan zaman. Kritikan pada KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang ada selama ini dikembangkan dalam kurikulum baru. Guru dalam ini harus ikut pelatihan agar siap dalam melaksanakan kurikulum," jelasnya.
Dia menambahkan, saat ini buku panduan kurikulum belum ada, baik buku pegangan untuk guru maupun siswa. Disdikpora DIY pun belum menerima buku panduan dari pusat karena masih dalam proses penyempurnaan.
Proses penyempurnaan itu dilakukan setelah ada masukan dari berbagai daerah. Draft kurikulum tersebut rencananya akan dicetak pada Mei atau Juni mendatang. "Kami juga memberikan masukan terkait substansi kurikulum agar tidak terjadi pengulangan materi," imbuhnya.
(mhd)