Elektabilitas melorot, kinerja kader Demokrat letoi
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat politik dari Universitas Lampung (Unila) Arizka Warganegara mengatakan, bukan saatnya lagi kader Partai Demokrat terus mengandalkan nama besar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk meningkatkan elektabilitas partai.
Menurutnya, naik atau turunnya elekatabilitas Partai Demokrat, tidak hanya ditentukan oleh ketua partai, tapi banyak faktor yang mempengaruhinya, termasuk kinerja kader partai berlambang mercy ini.
"Kinerja para anggota DPR atau anggota DPRD bisa tidak merawat grass root dan pencitraan parpol (partai politik) di ruang publik," ucap Arizka saat dihubungi Sindonews, Jumat (29/3/2013).
Lebih lanjut dia mengatakan, Partai Demokrat saat ini ibarat penyakit kanker. Di mana kondisi penyakit kankernya ini sudah masuk stadium tiga, sehingga perlu disembuhkan dengan cara kemoterapi. "Harus dilakukan politik yang lebih intens, apalagi Pemilu 2014 tinggal satu tahun lagi," tukasnya.
Sebelumnya, ribuan anggota DPRD Partai Demokrat di seluruh Kabupaten/Kota dikabarkan akan mundur partai binaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Langkah itu didasari elektabilitas Partai Demokrat yang terus merosot.
Kabar ini dikuatkan oleh Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi DPP Partai Demokrat, Ian Zulfikar. Ia menuturkan, mereka segera pindah ke partai lain. "Mereka berbagai alasan akan pindah ke parpol lain, kita coba cegah tapi tidak bisa dibendung," ujar Zulfikar saat dihubungi wartawan, Senin 25 Maret 2013.
Namun ketika dikonfirmasi lebih lanjut, dari daerah mana saja para kader Demokrat yang mengundurkan diri itu? Zulfikar enggan menyebutkan secara detail. Dia hanya mengatakan, rencana pengunduran diri itu akan dilakukan setelah pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan secara resmi daftar calon sementara (DCS).
"Saya enggak hafal, tapi rekap totalnya segitu (ribuan). Mereka enggak berani nyampaikan karena mereka masih anggota dewan," tukasnya.
Menurutnya, naik atau turunnya elekatabilitas Partai Demokrat, tidak hanya ditentukan oleh ketua partai, tapi banyak faktor yang mempengaruhinya, termasuk kinerja kader partai berlambang mercy ini.
"Kinerja para anggota DPR atau anggota DPRD bisa tidak merawat grass root dan pencitraan parpol (partai politik) di ruang publik," ucap Arizka saat dihubungi Sindonews, Jumat (29/3/2013).
Lebih lanjut dia mengatakan, Partai Demokrat saat ini ibarat penyakit kanker. Di mana kondisi penyakit kankernya ini sudah masuk stadium tiga, sehingga perlu disembuhkan dengan cara kemoterapi. "Harus dilakukan politik yang lebih intens, apalagi Pemilu 2014 tinggal satu tahun lagi," tukasnya.
Sebelumnya, ribuan anggota DPRD Partai Demokrat di seluruh Kabupaten/Kota dikabarkan akan mundur partai binaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Langkah itu didasari elektabilitas Partai Demokrat yang terus merosot.
Kabar ini dikuatkan oleh Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi DPP Partai Demokrat, Ian Zulfikar. Ia menuturkan, mereka segera pindah ke partai lain. "Mereka berbagai alasan akan pindah ke parpol lain, kita coba cegah tapi tidak bisa dibendung," ujar Zulfikar saat dihubungi wartawan, Senin 25 Maret 2013.
Namun ketika dikonfirmasi lebih lanjut, dari daerah mana saja para kader Demokrat yang mengundurkan diri itu? Zulfikar enggan menyebutkan secara detail. Dia hanya mengatakan, rencana pengunduran diri itu akan dilakukan setelah pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan secara resmi daftar calon sementara (DCS).
"Saya enggak hafal, tapi rekap totalnya segitu (ribuan). Mereka enggak berani nyampaikan karena mereka masih anggota dewan," tukasnya.
(maf)