Kemenkes siapkan vaksin Hemafilus Influenza tipe B
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera vaksin Hemafilus influenza Tipe B untuk anak-anak dan bayi di empat provinsi. Setidaknya bulan Juli vaksin untuk penyakit gangguan pernafasan pada bayi dan anak itu sudah siap.
Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi mengatakan, vaksin Hemafilus Influenza Tipe B baru akan diberikan kepada empat provinsi yaitu Jawa Barat, Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurutnya, empat daerah tersebut, 50 persen kematian pada anak-anak dan bayi disebabkan oleh Hemafilus Influenza.
"Untuk itu kita siapkan vaksin nya untuk menekan angka kematian pada bayi dan anak," tandas Menkes saat ditemui di Jakarta, Minggu (28/4/2013).
Dia mengatakan, pemberian imunisasi pada bayi dan anak sangatlah penting, karena dengan imunisasi beberapa penyakit seperti difteri, batuk seratus hari, tetanus dan campak bisa ditangani.
Untuk itu Kemenkes siapkan vaksin tersebut untuk mengantisipasi penyakit Hemafilus influenza dengan hafksin Hemafilus Tipe B.
Lanjut Nafsiah, biofarma sudah siap untuk memperbanyak dalam pembuatan vaksin tersebut. Namun, kendala yang didapat ialah biaya untuk memperbanyak vaksin untuk semua provinsi mendapatkan itu tidak ada. Untuk itu, peran Pemda dalam pelaksanaanya di daerah sangatlah diperlukan.
"Kita cari dana untuk seluruh provinsi, untuk kita minta PKK, IDI dan lembaga kesehatan lainya bisa di biayai oleh Pemda. Kita akan usahakan," ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini sudah sekitar 69.576 desa yang tersentuh dengan imunisasi itu sekitar 80 persen. Namun masih ada sekitar 20.000 desa yang belum tersentuh imunisasi dasar.
"Sekitar 3 juta anak bayi dan balita belum tersentuh oleh imunisasi. Dan ini harus cepat dilakukan," imbuhnya.
Saat ini, ada 2-3 juta kematian pertahun karena penyakit deftri, campak, tetanus, diare. 22 juta bayi di dunia yang belum mendapatkan 9.5 juta di Asia Tenggara. "Di dalamnya termasuk Indonesia," tegas Menkes.
Dia menambahkan, kesehatan anak sangatlah harus dilindungi dan diperhatikan. Karena melindungi mereka dari penyakit yang bisa dicegah dengan pemberian imunisasi adalah hak mereka.
Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi mengatakan, vaksin Hemafilus Influenza Tipe B baru akan diberikan kepada empat provinsi yaitu Jawa Barat, Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurutnya, empat daerah tersebut, 50 persen kematian pada anak-anak dan bayi disebabkan oleh Hemafilus Influenza.
"Untuk itu kita siapkan vaksin nya untuk menekan angka kematian pada bayi dan anak," tandas Menkes saat ditemui di Jakarta, Minggu (28/4/2013).
Dia mengatakan, pemberian imunisasi pada bayi dan anak sangatlah penting, karena dengan imunisasi beberapa penyakit seperti difteri, batuk seratus hari, tetanus dan campak bisa ditangani.
Untuk itu Kemenkes siapkan vaksin tersebut untuk mengantisipasi penyakit Hemafilus influenza dengan hafksin Hemafilus Tipe B.
Lanjut Nafsiah, biofarma sudah siap untuk memperbanyak dalam pembuatan vaksin tersebut. Namun, kendala yang didapat ialah biaya untuk memperbanyak vaksin untuk semua provinsi mendapatkan itu tidak ada. Untuk itu, peran Pemda dalam pelaksanaanya di daerah sangatlah diperlukan.
"Kita cari dana untuk seluruh provinsi, untuk kita minta PKK, IDI dan lembaga kesehatan lainya bisa di biayai oleh Pemda. Kita akan usahakan," ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini sudah sekitar 69.576 desa yang tersentuh dengan imunisasi itu sekitar 80 persen. Namun masih ada sekitar 20.000 desa yang belum tersentuh imunisasi dasar.
"Sekitar 3 juta anak bayi dan balita belum tersentuh oleh imunisasi. Dan ini harus cepat dilakukan," imbuhnya.
Saat ini, ada 2-3 juta kematian pertahun karena penyakit deftri, campak, tetanus, diare. 22 juta bayi di dunia yang belum mendapatkan 9.5 juta di Asia Tenggara. "Di dalamnya termasuk Indonesia," tegas Menkes.
Dia menambahkan, kesehatan anak sangatlah harus dilindungi dan diperhatikan. Karena melindungi mereka dari penyakit yang bisa dicegah dengan pemberian imunisasi adalah hak mereka.
(lns)