KPK kembali periksa Sesmenpora
KPK kembali periksa Sesmenpora
A
A
A
Sindonews.com - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Yuli Mumpuni Widarso pagi ini datang ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK). Yuli akan menjalani pemeriksaan oleh penyidik terkait dugaan suap pembahasan revisi Perda Riau yang menjerat Gubernur Riau Rusli Zainal.
“Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka RZ dalam kasus PON Riau,“ terang Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Selasa (26/3/2013).
Yuli yang tiba di KPK sekitar pukul 09.45 WIB tidak memberikan pernyataan apapun kepada wartawan. Yuli yang mengenakan baju berwarna hijau itu juga terlihat membawa tumpukan map dan tas berwarna hitam.
Pada pemeriksaan sebelumnya, Yuli sempat meradang ketika ditanya oleh wartawan soal dana Bantuan Sosial (Bansos) dari Kemenpora untuk penyelenggaraan PON.
“Itu bukan tambahan (dana bansos). Itu kan APBN murni. Itu Murni sejak dianggarkan. Kok kalian sok tahu sih. Jangan dipancing. Ibu jangan dipancing,” kata Yuli dengan sedikit berteriak.
Pernyataan ini bertolak belakang dengan pernyataan Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Djoko Pekik Irianto yang mengakui ada dana sebesar Rp100 miliar yang digelontorkan oleh Kemenpora kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov Riau).
“Ini terkait dengan Pak Gubernur Riau ya, terkait PON. Kita hanya ditanya apakah ada anggaran penyelenggaraan Riau? Saya jawab ada, memberikan bantuan dalam bentuk bantuan sosial senilai Rp100 miliar. Kemudian bagaimana mekanisme penganggarannya, itu saja yang disampaikan,” ujar Djoko Senin 18 Maret 2013.
Sebelumnya, terkait dengan anggaran PON Riau, Gubernur Riau Rusli Zainal pernah meminta dana tambahan senilai Rp460 miliar. Namun, dari anggaran yang diajukan itu yang disepakati hanya Rp100 miliar.
Padahal sebelumnya dalam kegiatan PON sudah menghabiskan Rp2,2 triliun bersumber dari APBD sejak tahun 2008.
“Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka RZ dalam kasus PON Riau,“ terang Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Selasa (26/3/2013).
Yuli yang tiba di KPK sekitar pukul 09.45 WIB tidak memberikan pernyataan apapun kepada wartawan. Yuli yang mengenakan baju berwarna hijau itu juga terlihat membawa tumpukan map dan tas berwarna hitam.
Pada pemeriksaan sebelumnya, Yuli sempat meradang ketika ditanya oleh wartawan soal dana Bantuan Sosial (Bansos) dari Kemenpora untuk penyelenggaraan PON.
“Itu bukan tambahan (dana bansos). Itu kan APBN murni. Itu Murni sejak dianggarkan. Kok kalian sok tahu sih. Jangan dipancing. Ibu jangan dipancing,” kata Yuli dengan sedikit berteriak.
Pernyataan ini bertolak belakang dengan pernyataan Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Djoko Pekik Irianto yang mengakui ada dana sebesar Rp100 miliar yang digelontorkan oleh Kemenpora kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov Riau).
“Ini terkait dengan Pak Gubernur Riau ya, terkait PON. Kita hanya ditanya apakah ada anggaran penyelenggaraan Riau? Saya jawab ada, memberikan bantuan dalam bentuk bantuan sosial senilai Rp100 miliar. Kemudian bagaimana mekanisme penganggarannya, itu saja yang disampaikan,” ujar Djoko Senin 18 Maret 2013.
Sebelumnya, terkait dengan anggaran PON Riau, Gubernur Riau Rusli Zainal pernah meminta dana tambahan senilai Rp460 miliar. Namun, dari anggaran yang diajukan itu yang disepakati hanya Rp100 miliar.
Padahal sebelumnya dalam kegiatan PON sudah menghabiskan Rp2,2 triliun bersumber dari APBD sejak tahun 2008.
(lns)
Explore More