Presentase kelulusan UN dipertanyakan

Jum'at, 24 Mei 2013 - 18:17 WIB
Presentase kelulusan UN dipertanyakan
Presentase kelulusan UN dipertanyakan
A A A
Sindonews.com - Persentase kelulusan Ujian Nasional (UN) 2013 yang mencapai 99,48 persen dipertanyakan validitasnya. Pasalnya masih banyak ditemui kecurangan yang dilakukan sekolah.

Staf Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW), Siti Juliantari Rachman mengatakan, ICW melakukan penelitian dari berbagai siswa yang menyebutkan adanya pemberian bocoran UN. Salah satu penelitian yang dilakukan ialah di SMK Widuri Jakarta.

Dia menjelaskan, pada hari pertama UN Senin 15 April 2013, malam harinya beredar pesan pendek dikalangan siswa dari salah satu pejabat sekolah agar siswa datang ke sekolah pada pukul 06.00 WIB.

Selanjutnya pada hari kedua UN, Selasa 16 April pukul 06.00 WIB, siswa dikumpulkan pada dua ruangan yang berbeda. Di dalam ruangan tersebut, sudah menunggu seorang pejabat sekolah untuk membagikan kunci jawaban.

“Pejabat sekolah itu menyampaikan, karena dia sudah membantu siswa maka dia meminta siswa untuk membayar Rp30.000. Uang itu katanya digunakan untuk merenovasi masjid dekat rumah pejabat sekolah itu,” katanya di Kantor ICW, Jakarta, Jumat (24/5/2013).

Siti menjelaskan, sekolah terus memberikan kunci jawaban hingga pelaksanaan UN hari keempat Kamis 18 April. Dia melanjutkan, selama ujian berlangsung, siswa diminta mengisi jawaban pada dua lembar jawaban.

"Yakni lembar jawaban komputer dan lembar jawaban biasa yang disilang-silang. Hal ini dilakukan untuk memprediksi nilai siswa dan untuk bukti jawaban siswa bila lembar jawaban komputer rusak atau terhapus," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, amburadulnya pelaksanaan UN menyebabkan persentase kelulusan UN turun 0,02 persen. Pada 2013 kelulusan mencapai 99,48 persen, sedangkan 2012 99,50 persen. Meski diwarnai penundaan namun Kemendikbud mengklaim peristiwa itu tidak berpengaruh dari sisi pemeriksaan hasil UN dan juga tingkat kelulusan. Bahkan di Bali yang juga mengalami penundaan menyumbang lima siswa dengan nilai UN tertinggi sensional.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7799 seconds (0.1#10.140)