KPK diminta perjelas status hukum Nasaruddin Umar

Sabtu, 23 Maret 2013 - 04:04 WIB
KPK diminta perjelas...
KPK diminta perjelas status hukum Nasaruddin Umar
A A A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk segera menindaklanjuti dugaan keterlibatan Wakil Mentri Agama Nasaruddin Umar dalam kasus korupsi proyek pengadaan Alquran pada tahun 2011 sebesar Rp22,8 miliar.

Dalam kongkalikong pengadaan Alquran itu, mantan Dirjen Bimas Islam tersebut terindikasi ikut merestui dan terlibat. Sehingga, jika alat bukti cukup KPK harus segera menetapkannya sebagai tersangka.

Pakar Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Mudzakkir mengatakan, jika dalam penyelidikan KPK menemukan bukti keterlibatan Nassarudin Umar baiknya segera menentukan status hukumnya.

"Siapa saja yang terlibat harus segera ditindaklanjuti," katanya kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (22/3/2013) malam.

Menurut dia, dengan munculnya nama Nasaruddin Umar dalam dugaan korupsi Alquran tersebut setidaknya ada sinyalemen terindikasi terlibat. "Dan untuk memastikannya itu hanya KPK yang bisa," ujarnya.

Sebelumnya, dugaan keterlibatan Wakil Menteri (Wamen) Agama, Nasaruddin Umar dalam proyek pengadaan Al Quran tahun 2011-2012 dan laboratorium komputer tahun 2011 diperkuat dengan kesaksian terpidana kasus dugaan suap Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID), Fahd El Fouz.

Fahd mengungkapkan, jika Nasaruddin Umar yang dahulu Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam itu ikut hadir dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta.

"Ada (Nasaruddin Umar)," kata Fahd saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis 21 maret 2013.

Menurut Fahd, pertemuan tersebut dihadiri Dendy, Vasco Rusemy, dan Syamsurachman. Dalam pertemuan tersebut Fahd mengaku, meminta kepada Nasaruddin agar diterima menggarap proyek Al Quran dan Lab Komputer di MTs di Kemenag.

"Pada saat di Bidakara ada Nasaruddin Umar, Bang Zul (Zulkarnaen Djabar) telepon ke Nasaruddin Umar untuk terima saya," ungkapnya.

Sebelum dilakukan pertemuan di Hotel Bidakara tersebut, Fahd mengakui mendatangi kantor Kemenag. Mencari informasi di Bimas Islam.

Pada saat itu, Fahd juga mengaku bertemu dengan Nasaruddin Umar dengan didampingi Dendy, Vasko, Syamsu. "Pak Dirjen panggil Pak Abdul Karim, Pak Jauhari. Di situ ngomong-ngomong normatif," jelasnya.

Fahd mengklaim selalu mengandalkan 'dukungan' dari Zulkarnaen, ketika berhadapan dengan pejabat kementerian. "Kita diterima, Dirjen kan tahu di back up siapa. Bang Zul telepon ke Nasaruddin Umar," pungkasnya.
(kri)
Berita Terkait
PT Semen Tonasa Bantu...
PT Semen Tonasa Bantu Pengadaan Alquran Braille untuk Tunanetra
Kasus Dugaan Korupsi...
Kasus Dugaan Korupsi MAN Model 1 Manado Segera Disidangkan
KPK Koordinasi Penanganan...
KPK Koordinasi Penanganan Korupsi Benih Bawang Merah di NTT
Mantan Kepala BIG Tersangka...
Mantan Kepala BIG Tersangka Korupsi Pengadaan Citra Satelit
Tersangka Korupsi Damkar...
Tersangka Korupsi Damkar Depok Bertambah, PNS Pejabat Pengadaan
Kejagung Ungkap Modus...
Kejagung Ungkap Modus Dugaan Korupsi Pengadaan Pesawat Garuda
Berita Terkini
Greg Poulgrain: Ketidakpuasan...
Greg Poulgrain: Ketidakpuasan di Papua Dipicu Kegagalan Distribusi Kesejahteraan
57 menit yang lalu
Kenapa TNI-Polri Dilibatkan...
Kenapa TNI-Polri Dilibatkan Urusi Pangan? Prabowo: Pangan Tak Aman, Negara Tidak Aman
1 jam yang lalu
Dua Terdakwa Kasus Korupsi...
Dua Terdakwa Kasus Korupsi Timah Divonis 3 dan 4 Tahun Penjara
2 jam yang lalu
Pembatalan Mutasi Letjen...
Pembatalan Mutasi Letjen Kunto Tak Berkaitan dengan Try Sutrisno, Jenderal Dudung: Lazim Terjadi
3 jam yang lalu
Kapolri Pimpin Sertijab...
Kapolri Pimpin Sertijab 2 Pati, Irjen Rudi Setiawan Resmi Jabat Kapolda Jabar
4 jam yang lalu
Kemendagri Minta Kepala...
Kemendagri Minta Kepala Daerah Sanksi Ormas yang Langgar Hukum
6 jam yang lalu
Infografis
KPK Kembali Dipimpin...
KPK Kembali Dipimpin oleh Jenderal Polisi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved