Aklamasi atau voting itu bagian dari demokrasi
A
A
A
Sindonews.com - Akhir Maret ini, Partai Demokrat akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Bali. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarif Hasan mengatakan, pihaknya belum menentukan mekanisme penentuan calon Ketua Umum (Ketum) yang baru.
Syarif juga belum dapat memastikan, apakah calon yang dipilih juga memiliki jabatan dalam tugas kenegaraan. Namun, dia mengisyaratkan bahwa pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat yang baru bisa berjalan aklamasi.
"Apakah aklamasi atau voting itu bagian demokrasi. Pemilihan Golkar aklamasi, Nasdem aklamasi. Kita lihat saja nanti," ujar Syarif Hasan di Kantor Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2013).
Lebih lanjut ia mengatakan, jika seorang Ketua Umum fokus betul, elektabilitas Partai Demokrat bisa mencapai 15 persen. "Kalau orang kerja dalam waktu satu tahun, butuh konsentrasi tinggi. Speed-nya kalau mobil itu harus 200 kilometer per jam untuk elektabilitas," ujar Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah itu.
Selain itu, dia pun membantah bahwa Ketua Dewan Pembina sekaligus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membatasi sejumlah nama yang maju sebagai calon Ketua Umum.
Syarif mempersilakan siapapun yang berkompeten dan memenuhi syarat untuk maju menjadi calon Ketum baru. "Tidak juga. Saat ini yang penting semua kader Demokrat dari DPC, DPD, 33 provinsi dan 497 DPC sudah menyatakan integritas loyal kepada keputusan Majelis Tinggi," pungkasnya.
Syarif juga belum dapat memastikan, apakah calon yang dipilih juga memiliki jabatan dalam tugas kenegaraan. Namun, dia mengisyaratkan bahwa pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat yang baru bisa berjalan aklamasi.
"Apakah aklamasi atau voting itu bagian demokrasi. Pemilihan Golkar aklamasi, Nasdem aklamasi. Kita lihat saja nanti," ujar Syarif Hasan di Kantor Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2013).
Lebih lanjut ia mengatakan, jika seorang Ketua Umum fokus betul, elektabilitas Partai Demokrat bisa mencapai 15 persen. "Kalau orang kerja dalam waktu satu tahun, butuh konsentrasi tinggi. Speed-nya kalau mobil itu harus 200 kilometer per jam untuk elektabilitas," ujar Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah itu.
Selain itu, dia pun membantah bahwa Ketua Dewan Pembina sekaligus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membatasi sejumlah nama yang maju sebagai calon Ketua Umum.
Syarif mempersilakan siapapun yang berkompeten dan memenuhi syarat untuk maju menjadi calon Ketum baru. "Tidak juga. Saat ini yang penting semua kader Demokrat dari DPC, DPD, 33 provinsi dan 497 DPC sudah menyatakan integritas loyal kepada keputusan Majelis Tinggi," pungkasnya.
(maf)