Duet Yusril-Puan cuma untungkan PBB
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra melemparkan wacana berminat meminang Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani pada Pilpres 2014 mendatang. Namun, 'mengawinkan' Yusril dan Puan pada Pilpres 2014 dinilai memberi keuntungan besar bagi PBB.
Namun, PDIP hanya mendapat keuntungan kecil dari duet tersebut. Sebab, pada pemilu yang lalu perolehan suara PBB tidak signifikan bahkan tidak lolos parliamentary threshold. Sementara, PDIP selalu berada di urutan tiga besar.
"Menduetkan Yusril dan Puan pada Pilpres 2014 akan membesarkan PBB. Secara tidak langsung popularitas PBB akan kembali terdongkrak," ujar Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, A Bakir Ihsan kepada Sindonews, Senin (11/3/2013).
Selain itu, secara ideologi PBB dan PDIP dinilai sangat berseberangan. PBB berazaskan Islam dan PDIP yang nasionalis sekuler.
"Selama ini mereka enggak pernah dekat. Kalau kita lihat tahun 1999, PBB bagian dari poros tengah sementara PDIP oposisi. PBB juga selalu menjadi bagian pemerintah dan berseberangan dengan PDIP. Rasanya sulit mencari kesamaan diantara mereka," tegasnya.
Karena itu, lanjut Bakir, berbicara sebagai bagian dari aliansi ideologis antara PBB dan PDIP sangat tidak bisa diterima secara ilmiah. "Tapi kalau kepentingan politik untuk menarik dukungan partai besar semacam PDIP ya kita bisa paham itu. Apakah duet itu akan mendapat restu, kuncinya ada di Mega," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra langsung bermanuver soal pencapresan setelah partainya dinyatakan lolos Pemilu 2014 oleh PTUN.
"Puan masih muda, cakap dan pintar. Pada dirinya mengalir darah Bung Karno melalui Bu Mega," kata Yusril lewat keterangan tertulis pada wartawan, Minggu 10 Maret 2013.
Menurut Yusril, dia dan Puan adalah pasangan ideal. Garis kepemimpinan yang diwariskan kepada Puan dinilai cocok dikombinasikan dengan dirinya yang memiliki ilmu tata negara.
"Saya sudah sudah lama berpikir, bagaimana idealnya kepemimpinan bangsa ini ke depan di tengah krisis tokoh sekarang ini. Kalau sekiranya Puan berkenan maju sama-sama, saya pikir ini ideal dan ada harapan besar mendapat dukungan mayoritas rakyat dalam Pemilihan Presiden 2014," imbuhnya.
Namun, PDIP hanya mendapat keuntungan kecil dari duet tersebut. Sebab, pada pemilu yang lalu perolehan suara PBB tidak signifikan bahkan tidak lolos parliamentary threshold. Sementara, PDIP selalu berada di urutan tiga besar.
"Menduetkan Yusril dan Puan pada Pilpres 2014 akan membesarkan PBB. Secara tidak langsung popularitas PBB akan kembali terdongkrak," ujar Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, A Bakir Ihsan kepada Sindonews, Senin (11/3/2013).
Selain itu, secara ideologi PBB dan PDIP dinilai sangat berseberangan. PBB berazaskan Islam dan PDIP yang nasionalis sekuler.
"Selama ini mereka enggak pernah dekat. Kalau kita lihat tahun 1999, PBB bagian dari poros tengah sementara PDIP oposisi. PBB juga selalu menjadi bagian pemerintah dan berseberangan dengan PDIP. Rasanya sulit mencari kesamaan diantara mereka," tegasnya.
Karena itu, lanjut Bakir, berbicara sebagai bagian dari aliansi ideologis antara PBB dan PDIP sangat tidak bisa diterima secara ilmiah. "Tapi kalau kepentingan politik untuk menarik dukungan partai besar semacam PDIP ya kita bisa paham itu. Apakah duet itu akan mendapat restu, kuncinya ada di Mega," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra langsung bermanuver soal pencapresan setelah partainya dinyatakan lolos Pemilu 2014 oleh PTUN.
"Puan masih muda, cakap dan pintar. Pada dirinya mengalir darah Bung Karno melalui Bu Mega," kata Yusril lewat keterangan tertulis pada wartawan, Minggu 10 Maret 2013.
Menurut Yusril, dia dan Puan adalah pasangan ideal. Garis kepemimpinan yang diwariskan kepada Puan dinilai cocok dikombinasikan dengan dirinya yang memiliki ilmu tata negara.
"Saya sudah sudah lama berpikir, bagaimana idealnya kepemimpinan bangsa ini ke depan di tengah krisis tokoh sekarang ini. Kalau sekiranya Puan berkenan maju sama-sama, saya pikir ini ideal dan ada harapan besar mendapat dukungan mayoritas rakyat dalam Pemilihan Presiden 2014," imbuhnya.
(kri)