Dari penelitian agrowisata, bisa raih gelar doktor

Senin, 04 Maret 2013 - 18:27 WIB
Dari penelitian agrowisata, bisa raih gelar doktor
Dari penelitian agrowisata, bisa raih gelar doktor
A A A
Sindonews.com - Model pengelolaan agrowisata berbasis komunitas tidak hanya mampu menumbuhkan usaha primer, sekunder dan tersier. Namun juga meningkatkan kualitas hidup komunitas dengan adanya perubahan nilai sosial tentang tamu, nilai menyambut tamu dan perlakuan terhadap tamu.

Kemudian, yang tidak kalah penting, munculnya kesadaran komunitas terhadap kepentingan bersama yang dikelola bersama.

Hal itu dikemukakan oleh peneliti bidang pariwisata Universitas Airlangga Surabaya Sri Endah Nurhidayanti dalam upaya meraih gelar doktor. Dia mengatakan, dari hasil penelitiannya di agrowisata apel di kota Batu, Malang, Jawa Timur, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan motivasi usaha memengaruhi kepemilikan usaha pariwisata.

“Besarnya pendapatan yang diperoleh komunitas agrowisata tidak hanya bergantung pada besarnya pendapatan, tetapi juga berkaitan dengan pola penggunaan produk lokal dalam industri pariwisata,” katanya di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Senin (4/3/2013).

Dia mengungkapkan, penerapan prinsip sosial dalam pengembangan wisata berbasis komunitas, mampu menghasilkan peningkatan kualitas hidup yang diukur dari persepi positif komunitas.

"Aspek manfaat yang didapat pengembangan agrowisata adalah komunitas lebih banyak menerima hasil kedatangan wisatawan, ditandai dengan partisipasi komunitas dalam lapangan pekerjaan dan lapangan usaha baik secara kuantitatif dan kualitatif," imbuhnya.

Menurut Nurhidayati, agar akses dan manfaat yang diperoleh dari kegiatan agrowisata tetap berkelanjutan maka komunitas perlu mengintegrasikan teknologi dalam kegiatan operasional maupun manajerial usaha.

"Saat ini jumlah wisatawan yang datang berkunjung masih jauh dari batas toleransi yakni sekitar 500 orang perbulan dan pada liburan panjang bisa mencapai 1000 orang. Mayoritas wisatawan yang datang berasal dari sekitar Jawa Timur sebanyak 59,3 persen, Malang raya dan sekitarnya sebesar 20 persen, lalu 12 persen dari Jawa-Bali. Sisanya 8,7 persen dari luar jawa,” pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5210 seconds (0.1#10.140)