Doakan Anas bebas, SBY hanya rebut simpati publik
A
A
A
Sindonews.com - Doa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk Anas Urbaningrum agar terbebas dari jeratan hukum malah menuai beragam komentar. Doa orang nomor satu di negeri itu dinilai hanyalah untuk merebut simpati publik.
"Makna pidato SBY terhadap mantan Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bebas dari segala tuduhan hukum sebelum bertolak ke Jerman di Halim Perdanakusuma hanya ingin merebut simpati publik," ujar Mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat, M Rahmat saat dihubungi wartawan, Senin (4/3/2013).
Menurut Rahmat, dukungan moril dan ungkapan simpati dari berbagai kalangan terhadap Anas Urbaningrum sesungguhnya sudah membuat ketar-ketir SBY. Jadi, apa yang disampaikan SBY itu bagian kekhawatirannya terhadap manuver Anas.
"Anas saat ini mendapat simpati publik yang luar biasa. Dari sudut politik, simpati yang mengalir ke Anas justru tidak baik buat SBY," imbuh Rahmat.
Rahmat mengatakan, pidato SBY yang berharap Anas bebas, mengisyaratkan tuntutan hukum terhadap mantan anggota KPU itu masih lemah, bahkan bisa saja Anas bebas dari segala tuduhan. "Sehingga kemungkinan bebas bisa terjadi," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebelum bertolak ke Jerman, Presiden SBY berharap Anas bebas dari dakwaan terkait kasus Hambalang.
“Mudah-mudahan Pak Anas dibebaskan dari dakwaan, dinyatakan tidak bersalah dan itu membawa kebaikan. Saya berharap seperti itu dan segala sesuatunya menjadi baik,“ kata SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu 3 Maret 2013.
Pada kesempatan itu SBY mengungkapkan, pihaknya sangat senang apabila KPK bisa membebaskan Anas dari tuduhan jeratan hukum.
“Bagi saya, sebagai orang yang pernah bersama di Demokrat jika Anas dinyatakan tidak bersalah tentu kami senang,“ kata SBY.
"Makna pidato SBY terhadap mantan Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bebas dari segala tuduhan hukum sebelum bertolak ke Jerman di Halim Perdanakusuma hanya ingin merebut simpati publik," ujar Mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat, M Rahmat saat dihubungi wartawan, Senin (4/3/2013).
Menurut Rahmat, dukungan moril dan ungkapan simpati dari berbagai kalangan terhadap Anas Urbaningrum sesungguhnya sudah membuat ketar-ketir SBY. Jadi, apa yang disampaikan SBY itu bagian kekhawatirannya terhadap manuver Anas.
"Anas saat ini mendapat simpati publik yang luar biasa. Dari sudut politik, simpati yang mengalir ke Anas justru tidak baik buat SBY," imbuh Rahmat.
Rahmat mengatakan, pidato SBY yang berharap Anas bebas, mengisyaratkan tuntutan hukum terhadap mantan anggota KPU itu masih lemah, bahkan bisa saja Anas bebas dari segala tuduhan. "Sehingga kemungkinan bebas bisa terjadi," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebelum bertolak ke Jerman, Presiden SBY berharap Anas bebas dari dakwaan terkait kasus Hambalang.
“Mudah-mudahan Pak Anas dibebaskan dari dakwaan, dinyatakan tidak bersalah dan itu membawa kebaikan. Saya berharap seperti itu dan segala sesuatunya menjadi baik,“ kata SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu 3 Maret 2013.
Pada kesempatan itu SBY mengungkapkan, pihaknya sangat senang apabila KPK bisa membebaskan Anas dari tuduhan jeratan hukum.
“Bagi saya, sebagai orang yang pernah bersama di Demokrat jika Anas dinyatakan tidak bersalah tentu kami senang,“ kata SBY.
(lns)