Nazarudin takut beberkan aliran dana ke Ibas?

Senin, 04 Maret 2013 - 11:22 WIB
Nazarudin takut beberkan aliran dana ke Ibas?
Nazarudin takut beberkan aliran dana ke Ibas?
A A A
Sindonews.com - Mantan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat M Nazaruddin akhirnya membantah kabar soal adanya aliran dana dari perusahaan miliknya kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Melalui Junimart Girsang selaku kuasa hukumnya, Nazaruddin menolak kabar PT Anugerah Nusantara miliknya disebut-sebut telah mengalirkan dana ke Ibas.

“Saya baru bertemu Nazarudin Sabtu kemarin. Beliau mengatakan tidak pernah menyatakan ada aliran dana ke Ibas,“ tegas Junimart saat dihubungi Sindonews, Senin (4/3/2013).

Menurut Junimart, memang tidak ada aliran dana dari perusahaan kliennya ke Ibas, yang ada adalah keuangan dalam organisasi. Ketika Nazaruddin menjadi Bendum Demokrat memberikan laporan soal pembuatan gambar kalendar Anas Urbaningrum sebesar Rp 2 miliar.

“Kalaupun dia pernah mengatakan ada aliran dana. Itu sebatas Ibas sebagai Sekjen dan Nazarudin sebagai Bendum. Dengan adanya pembuatan kalender foto- foto anas urbaningrum dengan pembiayaan sebesar Rp2 miliar dari Angie yang mana menurut Nazar dananya dari Universitas,“ bebernya.

Junimart juga menegaskan, kliennya tidak mengetahui soal aliran dana keuangan ke Ibas dari Direktur Keuangan PT Anugerah Nusantara, Yulianis.

“Tidak ada seperti itu. Berita ini kan menyebar dari Yulianis. Yulianis itu bukan anak buah Nazarudin melainkan tangan kanan Anas Urbaningrum,“ tegasnya.

Junimart pun mendesak Anas Urbaningrum agar bisa mengungkap aliran dana itu jika memang mengetahui.

“Kalau memang mereka mengatakan itu silakan katakan itu. Yulianis itu yang tahu semuanya, ya suruh mereka buktikan itu,“ tandasnya.

Sebelumnya, beredar luas dokumen laporan keuangan PT Anugerah Nusantara yang menyebut putera bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu ikut mendapat aliran dana dari salah satu perusahaan milik Nazaruddin tersebut.

Nama Ibas tertera dalam dokumen yang diduga milik bekas Direktur Keuangan PT Anugerah, Yulianis. Ibas tercatat empat kali menerima uang yakni pada 29 April 2010 sebesar USD200 ribu atau setara Rp 1.806.000.000 (kurs Rp 9.030). Uang tersebut diterima Ibas dalam dua tahap. Masing-masing tahap sebesar Rp903.000.000.

Kemudian, Ibas kembali menerima uang pada tanggal 30 April 2010. Seperti halnya pada tahap pertama, saat itu, menantu Menko Perekonomian Hatta Rajasa itu menerima uang sebanyak dua kali dengan total Rp1.806.000.000. Dalam dokumen itu, Ibas disebut telah mendapat total uang senilai Rp3.612.000.000
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5496 seconds (0.1#10.140)