Sebagai sahabat, HT temui Anas
A
A
A
Sindonews.com - Setelah mengundurkan diri dari Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum kedatangan beberapa tokoh, diantaranya ialah Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo (HT).
Dalam kesempatan itu, HT datang dengan mobil Range Rover B 1 BHT. Ia tiba tak lama berselang setelah kehadiran Mahfud MD dengan mobil dinasnya B 1896 RFS.
HT sempat menyampaikan maksud tujuan kedatangannya kepada awak media sebelum memasuki rumah Anas. Dirinya mengatakan, kalau kehadirannya hanya memberikan dukungan moril kepada Anas yang juga merupakan sahabatnya.
"Ya kedatangan saya hanya memberikan dukungan moril aja. Pak Anas kan sedang tertimpa musibah," kata HT singkat kepada wartawan di kediaman Anas Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (23/2/2013).
Sebelumnya, Anas mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, ini tidak lepas dari penetapan status tersangka dirinya oleh KPK dalam dugaan kasus proyek pembangunan sport center di Bukit Hambalang, Bogor.
"Karena saya sudah punya status hukum sebagai tersangka, meskipun saya yakin posisi saya sebagai tersangka lebih karena faktor non hukum yang saya yakini, tetapi saya punya standar etik pribadi," kata Anas dalam konferensi persnya di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat No 7, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2013).
"Standar etik pribadi saya, kalau saya punya status hukum sebagai tersangka, maka saya akan berhenti sebagai ketua umum Partai Demokrat. Ini bukan soal jabatan dan posisi ini soal standar etik, standar etik pribadi saya alhamdulillah cocok dengan pakta integritas yang diterapkan di Partai Demokrat."
"Saya sendiri sudah tandatanganin pakta integritas. Dengan atau tanpa pakta integritas, standar etik saya merasakan hal yang sama saya berhenti sebagai ketua umum Partai Demokrat," kata Anas.
Dalam kesempatan itu, HT datang dengan mobil Range Rover B 1 BHT. Ia tiba tak lama berselang setelah kehadiran Mahfud MD dengan mobil dinasnya B 1896 RFS.
HT sempat menyampaikan maksud tujuan kedatangannya kepada awak media sebelum memasuki rumah Anas. Dirinya mengatakan, kalau kehadirannya hanya memberikan dukungan moril kepada Anas yang juga merupakan sahabatnya.
"Ya kedatangan saya hanya memberikan dukungan moril aja. Pak Anas kan sedang tertimpa musibah," kata HT singkat kepada wartawan di kediaman Anas Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (23/2/2013).
Sebelumnya, Anas mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, ini tidak lepas dari penetapan status tersangka dirinya oleh KPK dalam dugaan kasus proyek pembangunan sport center di Bukit Hambalang, Bogor.
"Karena saya sudah punya status hukum sebagai tersangka, meskipun saya yakin posisi saya sebagai tersangka lebih karena faktor non hukum yang saya yakini, tetapi saya punya standar etik pribadi," kata Anas dalam konferensi persnya di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat No 7, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2013).
"Standar etik pribadi saya, kalau saya punya status hukum sebagai tersangka, maka saya akan berhenti sebagai ketua umum Partai Demokrat. Ini bukan soal jabatan dan posisi ini soal standar etik, standar etik pribadi saya alhamdulillah cocok dengan pakta integritas yang diterapkan di Partai Demokrat."
"Saya sendiri sudah tandatanganin pakta integritas. Dengan atau tanpa pakta integritas, standar etik saya merasakan hal yang sama saya berhenti sebagai ketua umum Partai Demokrat," kata Anas.
(kri)