Datangi KPK, Elda tetap pilih tutup mulut
A
A
A
Sindonews.com - Direktur PT Radina Niaga Mulia sekaligus Ketua Umum Asosiasi Perbenihan Indonesia, Elda Deviani Adhiningrat kembali menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Elda yang didampingi kedua rekannya itu tiba sekitar pukul 13.50 WIB ke markas Abraham Samad cs tersebut.
Tidak ada satu kata pun terlontar dari mulut wanita yang datang mengenakan baju abu abu dan syal tersebut. Dia memilih langsung masuk kedalam loby mengacuhkan awak media yang mengejarnya.
Kehadirannya di KPK, dijadwalkan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan berkaitan dengan kasus penyuapan pengurusan kuota impor daging di Kementerian Pertanian (Kementan).
"Elda menjalani pemeriksaan lanjutan," kata Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Jumat (22/2/2013).
Sekadar informasi, Maria Elizabeth dan Elda Devianne kerap disebut memiliki peran penting dalam kasus ini. Keduanya dikabarkan pernah melakukan pertemuan dengan tersangka Luthfi Hasan Ishaq dan Mentan Suswono di Medan sebelum operasi tangkap tangan KPK.
Dari informasi yang dihimpun, pertemuan mereka memang untuk membahas kuota impor daging sapi. Tiga dari empat oknum tersebut, mengakui pertemuan itu. Namun, mereka membantah pertemuan dilakukan untuk memuluskan PT Indoguna mendapatkan jatah impor daging sesuai pesanannya.
Sementara dalam perkara, KPK telah menetapkan mantan Presiden PKS sekaligus anggota DPR RI, Lutfhi Hasan Ishaaq dan orang dekatnya, Ahmad Fathanah. Serta dua direktur PT Indoguna, yakni Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi sebagai tersangka.
Luthfi dan Ahmad diduga sebagai penerima suap. Sementara Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi diduga berperan sebagai pemberi suap. KPK Juga menyita barang bukti yang diduga merupakan uang suap Rp 1 milliar. Uang Rp 1 miliar itu diduga sebagai uang muka dari total Rp 40 milliar yang akan diberikan PT Indoguna.
Tidak ada satu kata pun terlontar dari mulut wanita yang datang mengenakan baju abu abu dan syal tersebut. Dia memilih langsung masuk kedalam loby mengacuhkan awak media yang mengejarnya.
Kehadirannya di KPK, dijadwalkan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan berkaitan dengan kasus penyuapan pengurusan kuota impor daging di Kementerian Pertanian (Kementan).
"Elda menjalani pemeriksaan lanjutan," kata Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Jumat (22/2/2013).
Sekadar informasi, Maria Elizabeth dan Elda Devianne kerap disebut memiliki peran penting dalam kasus ini. Keduanya dikabarkan pernah melakukan pertemuan dengan tersangka Luthfi Hasan Ishaq dan Mentan Suswono di Medan sebelum operasi tangkap tangan KPK.
Dari informasi yang dihimpun, pertemuan mereka memang untuk membahas kuota impor daging sapi. Tiga dari empat oknum tersebut, mengakui pertemuan itu. Namun, mereka membantah pertemuan dilakukan untuk memuluskan PT Indoguna mendapatkan jatah impor daging sesuai pesanannya.
Sementara dalam perkara, KPK telah menetapkan mantan Presiden PKS sekaligus anggota DPR RI, Lutfhi Hasan Ishaaq dan orang dekatnya, Ahmad Fathanah. Serta dua direktur PT Indoguna, yakni Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi sebagai tersangka.
Luthfi dan Ahmad diduga sebagai penerima suap. Sementara Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi diduga berperan sebagai pemberi suap. KPK Juga menyita barang bukti yang diduga merupakan uang suap Rp 1 milliar. Uang Rp 1 miliar itu diduga sebagai uang muka dari total Rp 40 milliar yang akan diberikan PT Indoguna.
(kri)