Polri identifikasi bom molotov di 2 gereja Makasar
A
A
A
Sindonews.com - Pihak kepolisian mengidentifikasi adanya kemiripan tiga bom yang dilempar oleh orang tak dikenal di dua gereja di Kota Makasar.
Ketiga bom itu memiliki kesamaan, terdiri dari botol minuman, dan botol bensin. Begitu pula dengan pelakunya, diyakini sama. Saat beraksi menggunakan sepeda motor matic, dan memakai helm.
"Petugas juga sedang mengumpulkan semua cctv yang ada di beberapa lokasi, mudah-mudahan dari hasil cctv yang didapatkan menjadi salah satu petunjuk polisi untuk mengembangkan penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga akan mengungkap sejumlah penemuan bahan peledak bom pipa bom tupper ware," ungkap Kabag Penmas Mabes Polri Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jumat (15/2/2013).
Mabes Polri sudah memerintahkan Kapolda Makasar agar seluruh gereja di Makasar dipantau secara insentif. Selain itu, monitoring situasi dan melakukan langkah preventif, agar peristiwa itu tidak terulang lagi.
Boy juga mengimbau masyarakat Makasar agar tenang, dan memberikan kepercayan kepada petugas untuk mengusut secara tuntas pelakunya.
"Jangan sampai melakukan tindakan provokasi yang nantinya malah merugikan kita semua dan mengimbau kepada pelaku agar menghentikan tindakan provokatif yang merugikan persatuan dan kesatuan," imbau jenderal bintang satu itu.
Menurutnya, apa yang dilakukan kelompok itu jelas merupakan teror, sehingga pada prinsipnya, untuk membantu mengungkap masalah, dan menghentikan aksi mereka diperlukan kerjasama dengan masyarakat.
Pihak kepolisian juga melakukan pertemuan dengan tokoh agama dan unsur daerah ada di Sulsel khususnya Kota Makasar.
Kepolisian akan melakukan langkah - langkah penegakan hukum secara maksimal untuk mengusut tuntas pelaku dan akan memproses secara hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semua anggota kepolisian akan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menghentikan tindakan yang tidak benar dan sangat merugikan itu.
Sebelumnya, dua gereja di kota Makasar dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal. Gereja yang dilempari bom itu di Jalan Muhajirin Mallengkeri Kecamatan Tamalate dan Jalan Dirgantara Kecamatan Panakukkang, Makassar. Pada hari yang berbeda yakni Minggu 10 Februari 2013 dan Kamis 14 Februari 2013.
Ketiga bom itu memiliki kesamaan, terdiri dari botol minuman, dan botol bensin. Begitu pula dengan pelakunya, diyakini sama. Saat beraksi menggunakan sepeda motor matic, dan memakai helm.
"Petugas juga sedang mengumpulkan semua cctv yang ada di beberapa lokasi, mudah-mudahan dari hasil cctv yang didapatkan menjadi salah satu petunjuk polisi untuk mengembangkan penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga akan mengungkap sejumlah penemuan bahan peledak bom pipa bom tupper ware," ungkap Kabag Penmas Mabes Polri Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jumat (15/2/2013).
Mabes Polri sudah memerintahkan Kapolda Makasar agar seluruh gereja di Makasar dipantau secara insentif. Selain itu, monitoring situasi dan melakukan langkah preventif, agar peristiwa itu tidak terulang lagi.
Boy juga mengimbau masyarakat Makasar agar tenang, dan memberikan kepercayan kepada petugas untuk mengusut secara tuntas pelakunya.
"Jangan sampai melakukan tindakan provokasi yang nantinya malah merugikan kita semua dan mengimbau kepada pelaku agar menghentikan tindakan provokatif yang merugikan persatuan dan kesatuan," imbau jenderal bintang satu itu.
Menurutnya, apa yang dilakukan kelompok itu jelas merupakan teror, sehingga pada prinsipnya, untuk membantu mengungkap masalah, dan menghentikan aksi mereka diperlukan kerjasama dengan masyarakat.
Pihak kepolisian juga melakukan pertemuan dengan tokoh agama dan unsur daerah ada di Sulsel khususnya Kota Makasar.
Kepolisian akan melakukan langkah - langkah penegakan hukum secara maksimal untuk mengusut tuntas pelaku dan akan memproses secara hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semua anggota kepolisian akan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menghentikan tindakan yang tidak benar dan sangat merugikan itu.
Sebelumnya, dua gereja di kota Makasar dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal. Gereja yang dilempari bom itu di Jalan Muhajirin Mallengkeri Kecamatan Tamalate dan Jalan Dirgantara Kecamatan Panakukkang, Makassar. Pada hari yang berbeda yakni Minggu 10 Februari 2013 dan Kamis 14 Februari 2013.
(lns)