Irfan Gani: Ulil itu pendatang baru di Demokrat
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Divisi Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, diminta jangan terlalu banyak bicara terkait Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Hal itu dikatakan Sekretaris DPD DKI Jakarta, Irfan Gani. Menurutnya, Ulil harus mengukur diri dan tidak memberikan komentar, sehingga menambah perpecahan di internal Demokrat.
"Jangan-jangan mars Demokrat saja dia (Ulil) tidak hafal, Ulil itu orang baru, dia harus bisa tempatkan diri dan mampu akselerasi apa yang sudah disampaikan Majelis Tinggi," ujar Irfan saat dihubungi wartawan, Jumat (15/2/2013).
Irfan menjelaskan, di tengah elektabilitas partai sedang turun, seharusnya semua unsur partai harus berupaya menyelamatkan partai. Menurutnya, tidak perlu memberikan pernyataan yang justru merugikan.
Menurut Irfan, Ulil tidak pernah melakukan kerja politik, maka harus menyadari hal itu. Seluruh kader Demokrat taat konstitusi, sehingga tidak bisa sembarangan melengserkan Ketua Umum. Pasalnya, Anas produk konstitusi melalui kongres partai pada 2010 lalu.
"Ketika Ulil cs sampaikam statement menyerang kostitusi, artinya dia tidak
paham AD/ART karena dia orang baru, tidak paham dengan organisasi, Ulil cs jangan jadi brutus," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ulil mengakui, jika dirinya sempat mengusulkan agar Anas Urbaningrum dinonaktifkan dari Ketua Umum Partai Demokrat.
"Saya mengusulkan memang, perlunya menonaktifkan Anas untuk konsentrasi (Permasalahan hukum di KPK)," ujarnya saat jumpa pers tentang Pemulihan Partai Demokrat, di daerah Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat.
Hal itu dikatakan Sekretaris DPD DKI Jakarta, Irfan Gani. Menurutnya, Ulil harus mengukur diri dan tidak memberikan komentar, sehingga menambah perpecahan di internal Demokrat.
"Jangan-jangan mars Demokrat saja dia (Ulil) tidak hafal, Ulil itu orang baru, dia harus bisa tempatkan diri dan mampu akselerasi apa yang sudah disampaikan Majelis Tinggi," ujar Irfan saat dihubungi wartawan, Jumat (15/2/2013).
Irfan menjelaskan, di tengah elektabilitas partai sedang turun, seharusnya semua unsur partai harus berupaya menyelamatkan partai. Menurutnya, tidak perlu memberikan pernyataan yang justru merugikan.
Menurut Irfan, Ulil tidak pernah melakukan kerja politik, maka harus menyadari hal itu. Seluruh kader Demokrat taat konstitusi, sehingga tidak bisa sembarangan melengserkan Ketua Umum. Pasalnya, Anas produk konstitusi melalui kongres partai pada 2010 lalu.
"Ketika Ulil cs sampaikam statement menyerang kostitusi, artinya dia tidak
paham AD/ART karena dia orang baru, tidak paham dengan organisasi, Ulil cs jangan jadi brutus," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ulil mengakui, jika dirinya sempat mengusulkan agar Anas Urbaningrum dinonaktifkan dari Ketua Umum Partai Demokrat.
"Saya mengusulkan memang, perlunya menonaktifkan Anas untuk konsentrasi (Permasalahan hukum di KPK)," ujarnya saat jumpa pers tentang Pemulihan Partai Demokrat, di daerah Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat.
(maf)