Ulil Abshar hembuskan pergantian nakhoda
A
A
A
Sindonews.com - Pernyataan mengejutkan datang dari Ketua Divisi Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Ulil Abshar Abdalla.
Dia mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dinilai layak untuk diganti. Menurutnya, pergantian pemimpin baru di partai tersebut, penting.
"Menyebut nama siapa yang akan menjadi nakhoda baru, kami sudah mendiskusikan dengan banyak teman. Tetapi, poin yang penting buat kami adalah, nakhoda baru ini penting. Nakhoda tertinggi kita tentu Pak SBY. Ini tetap ada nakhoda kedua, yang itu akan menjadi cover Partai Demokrat yang dilihat publik ya," ujarnya saat jumpa pers tentang "Pemulihan Partai Demokrat" di daerah, Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2013).
Dia menganggap, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyebut elektabilitas Partai Demokrat, hanya tinggal 8,3 persen, itu merupakan angka yang serius sekali.
"Sebab, tidak mudah dalam waktu kurang dari 1,5 tahun, untuk menaikkan minimal 21 persen yang diraih Partai Demokrat Pemilu 2009 lalu. Itu sulit sekali, tidak mudah itu. Kalau tidak ada tindakan yang drastis sekali, itu tidak mungkin," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, tindakan SBY yang mengambil-alih kendali Partai Demokrat, cukup drastis guna meningkatkan kembali elektabilitas partai.
"Nah, tindakan oleh Pak SBY kemarin cukup drastis, mengambil-alih langsung nakhoda partai. Minta Mas Anas (Ketua Umum) konsentrasi masalah hukum. Itu sudah sangat drastis," ucapnya.
Dia mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dinilai layak untuk diganti. Menurutnya, pergantian pemimpin baru di partai tersebut, penting.
"Menyebut nama siapa yang akan menjadi nakhoda baru, kami sudah mendiskusikan dengan banyak teman. Tetapi, poin yang penting buat kami adalah, nakhoda baru ini penting. Nakhoda tertinggi kita tentu Pak SBY. Ini tetap ada nakhoda kedua, yang itu akan menjadi cover Partai Demokrat yang dilihat publik ya," ujarnya saat jumpa pers tentang "Pemulihan Partai Demokrat" di daerah, Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2013).
Dia menganggap, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyebut elektabilitas Partai Demokrat, hanya tinggal 8,3 persen, itu merupakan angka yang serius sekali.
"Sebab, tidak mudah dalam waktu kurang dari 1,5 tahun, untuk menaikkan minimal 21 persen yang diraih Partai Demokrat Pemilu 2009 lalu. Itu sulit sekali, tidak mudah itu. Kalau tidak ada tindakan yang drastis sekali, itu tidak mungkin," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, tindakan SBY yang mengambil-alih kendali Partai Demokrat, cukup drastis guna meningkatkan kembali elektabilitas partai.
"Nah, tindakan oleh Pak SBY kemarin cukup drastis, mengambil-alih langsung nakhoda partai. Minta Mas Anas (Ketua Umum) konsentrasi masalah hukum. Itu sudah sangat drastis," ucapnya.
(maf)