SBY 'bungkam' DPD Demokrat?
A
A
A
Sindonews.com - Pasca pengambilalihan kepengurusan Partai Demokrat oleh Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), banyak kebijakan yang saat ini mulai dirubah.
Salah satunya berkaitan dengan pernyataan atau statemen para kadernya kepada media terkait polemik yang tengah menjangkit partai berlambang mercy tersebut.
Menurut Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Sumatera Barat Asrul Tanjung, SBY memerintahkan kepada seluruh kadernya baik ditingkatan nasional maupun daerah untuk 'irit' bicara terhadap media.
"Wah, ini instruksi partai, SBY yang meminta, kami sebagai pengurus akan mematuhi kesepakatan yang telah dibuat," jelas Asrul kepada Sindonews, Selasa (12/2/2013).
Menurutnya, SBY nantinya akan menunjuk orang-orang yang diperbolehkan untuk memberikan statemen atau pernyataan ke media.
"Dalam waktu dekat SBY akan mengumumkan orang-orang yang mendapatkan hak untuk berbicara di depan publik," jelasnya.
Hal itu dilakukan, lanjutnya, agar konflik yang bersarang di Partai Demokrat dapat diminimalisir. Pasalnya, setiap statemen yang dikeluarkan para kadernya, hanya akan berujung memperuncing keadaan saja.
Salah satunya berkaitan dengan pernyataan atau statemen para kadernya kepada media terkait polemik yang tengah menjangkit partai berlambang mercy tersebut.
Menurut Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Sumatera Barat Asrul Tanjung, SBY memerintahkan kepada seluruh kadernya baik ditingkatan nasional maupun daerah untuk 'irit' bicara terhadap media.
"Wah, ini instruksi partai, SBY yang meminta, kami sebagai pengurus akan mematuhi kesepakatan yang telah dibuat," jelas Asrul kepada Sindonews, Selasa (12/2/2013).
Menurutnya, SBY nantinya akan menunjuk orang-orang yang diperbolehkan untuk memberikan statemen atau pernyataan ke media.
"Dalam waktu dekat SBY akan mengumumkan orang-orang yang mendapatkan hak untuk berbicara di depan publik," jelasnya.
Hal itu dilakukan, lanjutnya, agar konflik yang bersarang di Partai Demokrat dapat diminimalisir. Pasalnya, setiap statemen yang dikeluarkan para kadernya, hanya akan berujung memperuncing keadaan saja.
(rsa)