Marzuki minta Anas undang majelis tinggi Demokrat
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie meminta, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengundang majelis tinggi untuk duduk bersama mencari solusi terkait persoalan elektabilitas partainya yang kian menurun.
"Kita minta Mas Anas mengundang majelis tinggi, dewan pembina dan dewan kehormatan. Insya Allah ada solusinya, pasti kita bantu," ujar Marzuki di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/2/2013).
Ketua DPR ini menuturkan, tidak perlu ada kesan Anas tengah berkonflik dengan jajaran elit partai berlambang Mercy ini. Menurutnya, perlu ada inisiatif dari para petinggi partai untuk duduk bersama bertukar pikiran.
"Saya imbau Mas Anas jangan sampai terlihat ada konflik dengan dewan pembina. Mas Anas inisiatif mengundang untuk pertemuan," ujarnya.
Diakui Marzuki, sejak Pemilu 2009 elektabilitas Partai Demokrat terus turun. Oleh karena itu, semua pihak perlu duduk bersama untuk mencari jalan keluar semakin rendahnya elektabilitas partai tersebut.
Ia pun berharap, pertemuan tersebut dilaksanakan sesegera mungkin untuk menyikapi perbedaan pandangan. Ditambahkannya, perbedaan pandangan bukan berarti internal Demokrat tengah dilanda konflik besar-besaran.
"Demokrat tidak ada konflik hanya penyikapan yang berbeda sejak ada polling itu," pungkasnya.
"Kita minta Mas Anas mengundang majelis tinggi, dewan pembina dan dewan kehormatan. Insya Allah ada solusinya, pasti kita bantu," ujar Marzuki di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/2/2013).
Ketua DPR ini menuturkan, tidak perlu ada kesan Anas tengah berkonflik dengan jajaran elit partai berlambang Mercy ini. Menurutnya, perlu ada inisiatif dari para petinggi partai untuk duduk bersama bertukar pikiran.
"Saya imbau Mas Anas jangan sampai terlihat ada konflik dengan dewan pembina. Mas Anas inisiatif mengundang untuk pertemuan," ujarnya.
Diakui Marzuki, sejak Pemilu 2009 elektabilitas Partai Demokrat terus turun. Oleh karena itu, semua pihak perlu duduk bersama untuk mencari jalan keluar semakin rendahnya elektabilitas partai tersebut.
Ia pun berharap, pertemuan tersebut dilaksanakan sesegera mungkin untuk menyikapi perbedaan pandangan. Ditambahkannya, perbedaan pandangan bukan berarti internal Demokrat tengah dilanda konflik besar-besaran.
"Demokrat tidak ada konflik hanya penyikapan yang berbeda sejak ada polling itu," pungkasnya.
(kri)