Asia surga bedah plastik
A
A
A
Masa keemasan dunia Barat yang selama ini menjadi kiblat bedah plastik, tampaknya sudah berakhir. Kini sejumlah negara di Asia terus mendominasi dalam hal prosedur bedah plastik.
Beberapa tahun terakhir, banyak pasien bedah plastik dari seluruh dunia yang menyambangi Benua Kuning untuk mempercantik diri mereka. Harga menjadi pertimbangan utama mereka terbang ke Asia. Maklum, harga bedah plastik di Asia lebih murah dibandingkan Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Perbandingannya, harga bedah plastik di Eropa atau AS nilainya setara dengan harga bedah plastik di Asia oleh dokter berkualitas, ditambah liburan, belanja, dan melihat pemandangan selama seminggu.
Karena itu, tidak heran jika industri bedah plastik Asia terus berkembang. Menurut ahli bedah plastik Korea Selatan (Korsel) Dr Lee Myung-ju,saat ini sudah jarang pasien yang menginginkan penampilan mereka seperti idola favorit.
”Mereka ingin meningkatkan daya tarik mereka sendiri dengan komposisi kecantikan yang alami.Mereka mencari keseimbangan antara mata, hidung, dan bibir,” katanya seperti dilansir laman www.cosmeticsurgeryandbeauty.com.
Sementara di Malaysia dan Singapura, semuanya tersedia mulai suntikan sederhana seperti toksin botulinum (botox), untuk pembesaran payudara dan melipat perut.
Dokter di kedua negara ini juga sangat profesional. ”Banyak dokter di Malaysia yang melakukan pelatihan mereka di luar negeri. Mereka memiliki kualifikasi yang baik dan terlatih. Rumah sakit swasta di sana juga modern dan dilengkapi dengan layanan fasilitas perawatan yang berstandar tinggi,” kata dokter ahli bedah plastik Malaysia,Tan Geok Puan.
Selama menginap,para pasien yang sekaligus wisatawan, setiap kebutuhannya telah dipersiapkan dengan baik. Mereka dijemput dari bandara, dibawa ke lokasi akomodasi, diantar ke dokter klinik untuk konsultasi.Setelah itu,pihak penyelenggara bedah plastik juga mengunjungi pasien setelah melakukan operasi untuk melihat apakah pasien membutuhkan sesuatu.Intinya, pasien sangat dimanjakan.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Djoko Rahardjo mengatakan, sekarang ini sudah banyak ahli bedah plastik yang berkualitas di sejumlah negara Asia. Mereka terlatih dan membuka klinik di rumahrumah sakit swasta, seperti di Malaysia dan Singapura. Bahkan, ahli bedah di Indonesia juga sudah mulai banyak.
”Sayangnya untuk melakukan bedah plastik atau kecantikan harganya mahal. Makanya kebanyakan artis melakukan operasi plastik, banyak yang ke Malaysia atau Singapura,” ujar Djoko.
Sebagai perbandingan,untuk biaya operasi plastik pembesaran payudara dengan implan di Singapura harganya mencapai 15.000 dolar Singapura atau sekira Rp117,2 juta, sedangkan di Indonesia biayanya mencapai Rp67,8 juta.Di Malaysia sekira 12.500–16.500 ringgit (Rp39,9 juta–51,4 juta). Untuk sedot lemak (liposuction), di Singapura mencapai 3.000 dolar Singapura per area (sekitar Rp27,3 juta).
Di Indonesia harganya Rp60 juta(USD7.000). Di Malaysia 7.500–15.000 ringgit atau sekira Rp23,3 juta–46,7 juta. Sementara untuk mengencangkan perut, di Singapura harganya 12.000– 20.000 dolar Singapura (sekitar Rp93,8 juta).
Sementara di Indonesia harganya Rp86 juta. Di Malaysia, harganya disesuaikan dengan beberapa ketentuan. Kurang dari 80 kg harganya 16.000– 18.000 ringgit, sedangkan lebih dari 80 kg sebesar 22.000–24.000 ringgit.
Untuk melancipkan hidung dengan implan, di Singapura harganya 7.000 dolar Singapura (Rp54,7 juta), sedangkan di Indonesia harganya Rp25,8 juta. Di Malaysia, harganya sekira 3.000–6.000 ringgit (Rp9,3 juta–18,7 juta). (lihat grafis)
”Karena itu, untuk melakukan operasi plastik atau kecantikan pada bagian tubuh kita memang harus berpikir berulang kali. Jika tidak memiliki uang, ya jangan bedah plastik di sembarang klinik, karena modal yang dikeluarkan tidak Rp5 atau 10 juta saja,” jelas artis Nikita Mirzani yang pernah melakukan bedah plastik hidung awal Januari 2013.
Sementara itu, artis Tanah Air Syahrini mengatakan sah-sah saja seorang wanita yang ingin mempercantik diri dengan bedah plastik. Pasalnya, keinginan itu didasari atas kebutuhan dan kenyamanan mereka sebagai wanita.
”Saya sangat menghormati mereka yang operasi plastik. Tapi untuk saya pribadi, tidak siap, sebab saya sudah nyaman dengan kecantikan yang saya miliki sekarang,” jelas pelantun tembang Sesuatu ini kepada SINDO, Jumat (1 Februari 2013) di Jakarta.
Dia menambahkan, biasanya orang yang melakukan operasi kecantikan berkeinginan agar bisa lebih percaya diri, tampil lebih menarik, dan terkadang juga membahagiakan pasangannya. ”Ya, sahsah saja. Yang penting atas izin keluarga atau pasangannya, dan itu dilakukan pada ahlinya,” ucap Syahrini.
Tetapi jika dilakukan kepada dokter yang bukan ahlinya atau tidak memiliki standar medis yang disahkan, hal itu menyalahi prosedur dan dilarang dalam etika kesehatan.Pasalnya,bukan tidak mungkin menimbulkan malapraktik yang bisa merugikan pasien.
Beberapa tahun terakhir, banyak pasien bedah plastik dari seluruh dunia yang menyambangi Benua Kuning untuk mempercantik diri mereka. Harga menjadi pertimbangan utama mereka terbang ke Asia. Maklum, harga bedah plastik di Asia lebih murah dibandingkan Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Perbandingannya, harga bedah plastik di Eropa atau AS nilainya setara dengan harga bedah plastik di Asia oleh dokter berkualitas, ditambah liburan, belanja, dan melihat pemandangan selama seminggu.
Karena itu, tidak heran jika industri bedah plastik Asia terus berkembang. Menurut ahli bedah plastik Korea Selatan (Korsel) Dr Lee Myung-ju,saat ini sudah jarang pasien yang menginginkan penampilan mereka seperti idola favorit.
”Mereka ingin meningkatkan daya tarik mereka sendiri dengan komposisi kecantikan yang alami.Mereka mencari keseimbangan antara mata, hidung, dan bibir,” katanya seperti dilansir laman www.cosmeticsurgeryandbeauty.com.
Sementara di Malaysia dan Singapura, semuanya tersedia mulai suntikan sederhana seperti toksin botulinum (botox), untuk pembesaran payudara dan melipat perut.
Dokter di kedua negara ini juga sangat profesional. ”Banyak dokter di Malaysia yang melakukan pelatihan mereka di luar negeri. Mereka memiliki kualifikasi yang baik dan terlatih. Rumah sakit swasta di sana juga modern dan dilengkapi dengan layanan fasilitas perawatan yang berstandar tinggi,” kata dokter ahli bedah plastik Malaysia,Tan Geok Puan.
Selama menginap,para pasien yang sekaligus wisatawan, setiap kebutuhannya telah dipersiapkan dengan baik. Mereka dijemput dari bandara, dibawa ke lokasi akomodasi, diantar ke dokter klinik untuk konsultasi.Setelah itu,pihak penyelenggara bedah plastik juga mengunjungi pasien setelah melakukan operasi untuk melihat apakah pasien membutuhkan sesuatu.Intinya, pasien sangat dimanjakan.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Djoko Rahardjo mengatakan, sekarang ini sudah banyak ahli bedah plastik yang berkualitas di sejumlah negara Asia. Mereka terlatih dan membuka klinik di rumahrumah sakit swasta, seperti di Malaysia dan Singapura. Bahkan, ahli bedah di Indonesia juga sudah mulai banyak.
”Sayangnya untuk melakukan bedah plastik atau kecantikan harganya mahal. Makanya kebanyakan artis melakukan operasi plastik, banyak yang ke Malaysia atau Singapura,” ujar Djoko.
Sebagai perbandingan,untuk biaya operasi plastik pembesaran payudara dengan implan di Singapura harganya mencapai 15.000 dolar Singapura atau sekira Rp117,2 juta, sedangkan di Indonesia biayanya mencapai Rp67,8 juta.Di Malaysia sekira 12.500–16.500 ringgit (Rp39,9 juta–51,4 juta). Untuk sedot lemak (liposuction), di Singapura mencapai 3.000 dolar Singapura per area (sekitar Rp27,3 juta).
Di Indonesia harganya Rp60 juta(USD7.000). Di Malaysia 7.500–15.000 ringgit atau sekira Rp23,3 juta–46,7 juta. Sementara untuk mengencangkan perut, di Singapura harganya 12.000– 20.000 dolar Singapura (sekitar Rp93,8 juta).
Sementara di Indonesia harganya Rp86 juta. Di Malaysia, harganya disesuaikan dengan beberapa ketentuan. Kurang dari 80 kg harganya 16.000– 18.000 ringgit, sedangkan lebih dari 80 kg sebesar 22.000–24.000 ringgit.
Untuk melancipkan hidung dengan implan, di Singapura harganya 7.000 dolar Singapura (Rp54,7 juta), sedangkan di Indonesia harganya Rp25,8 juta. Di Malaysia, harganya sekira 3.000–6.000 ringgit (Rp9,3 juta–18,7 juta). (lihat grafis)
”Karena itu, untuk melakukan operasi plastik atau kecantikan pada bagian tubuh kita memang harus berpikir berulang kali. Jika tidak memiliki uang, ya jangan bedah plastik di sembarang klinik, karena modal yang dikeluarkan tidak Rp5 atau 10 juta saja,” jelas artis Nikita Mirzani yang pernah melakukan bedah plastik hidung awal Januari 2013.
Sementara itu, artis Tanah Air Syahrini mengatakan sah-sah saja seorang wanita yang ingin mempercantik diri dengan bedah plastik. Pasalnya, keinginan itu didasari atas kebutuhan dan kenyamanan mereka sebagai wanita.
”Saya sangat menghormati mereka yang operasi plastik. Tapi untuk saya pribadi, tidak siap, sebab saya sudah nyaman dengan kecantikan yang saya miliki sekarang,” jelas pelantun tembang Sesuatu ini kepada SINDO, Jumat (1 Februari 2013) di Jakarta.
Dia menambahkan, biasanya orang yang melakukan operasi kecantikan berkeinginan agar bisa lebih percaya diri, tampil lebih menarik, dan terkadang juga membahagiakan pasangannya. ”Ya, sahsah saja. Yang penting atas izin keluarga atau pasangannya, dan itu dilakukan pada ahlinya,” ucap Syahrini.
Tetapi jika dilakukan kepada dokter yang bukan ahlinya atau tidak memiliki standar medis yang disahkan, hal itu menyalahi prosedur dan dilarang dalam etika kesehatan.Pasalnya,bukan tidak mungkin menimbulkan malapraktik yang bisa merugikan pasien.
(kur)