Tahun ini tahun politik saling tikam
A
A
A
Sindonews.com - Dinamika politik terus meningkat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, hal itu pun juga diyakini oleh Direkrut Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti.
Menurutnya, peristiwa demi peristiwa terus terjadi. Terakhir adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq yang menjadi tersangka atas dugaan suap kasus impor daging.
"Seperti yang telah kita duga sebelumnya, ini era di mana politikus saling menikam," jelas Ray melalui pesan singkatnya kepada Sindonews, Kamis (31/1/2013).
Ray mengatakan, kalau politikus nantinya akan saling mencari kelemahan masing-masing setiap lawannya, untuk diungkapkan kepada masyarakat. "Satu dengan yang lainnya mencari kelemahan masing-masing untuk diungkapkan kepada masyarakat," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan bisa mengungkapkan kepada publik, maka para politukus ini bisa mendapatkan keuntungan, baik secara politis maupun sosial masyarakat. Hal itu digunakan untuk meningkatkan elektabilitas untuk Pemilu 2014.
"Dan dari situ diharapkan para pesaing akan mendapatkan keuntungan politis berupa makin tersudutnya pesaing dan dengan sendirinya makin memantapkan posisi mereka di sebaliknya," tukasnya.
Namun sayangnya menurut Ray, situasi politik yang terus memanas ini, nantinya akan diikuti dengan banyaknya intrik-intrik politik yang digunakan untuk menjatuhkan lawannya.
"Tapi pada saat yang sama, situasi ini ditandai dengan matinya politik. Yakni akan lowongnya putusan-putusan politik berganti dengan intrik-intrik politik. Kejutan demi kejutan akan berlanjut," pungkasnya.
Menurutnya, peristiwa demi peristiwa terus terjadi. Terakhir adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq yang menjadi tersangka atas dugaan suap kasus impor daging.
"Seperti yang telah kita duga sebelumnya, ini era di mana politikus saling menikam," jelas Ray melalui pesan singkatnya kepada Sindonews, Kamis (31/1/2013).
Ray mengatakan, kalau politikus nantinya akan saling mencari kelemahan masing-masing setiap lawannya, untuk diungkapkan kepada masyarakat. "Satu dengan yang lainnya mencari kelemahan masing-masing untuk diungkapkan kepada masyarakat," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan bisa mengungkapkan kepada publik, maka para politukus ini bisa mendapatkan keuntungan, baik secara politis maupun sosial masyarakat. Hal itu digunakan untuk meningkatkan elektabilitas untuk Pemilu 2014.
"Dan dari situ diharapkan para pesaing akan mendapatkan keuntungan politis berupa makin tersudutnya pesaing dan dengan sendirinya makin memantapkan posisi mereka di sebaliknya," tukasnya.
Namun sayangnya menurut Ray, situasi politik yang terus memanas ini, nantinya akan diikuti dengan banyaknya intrik-intrik politik yang digunakan untuk menjatuhkan lawannya.
"Tapi pada saat yang sama, situasi ini ditandai dengan matinya politik. Yakni akan lowongnya putusan-putusan politik berganti dengan intrik-intrik politik. Kejutan demi kejutan akan berlanjut," pungkasnya.
(maf)