Cegah caleg narkoba, parpol harus punya polisi moral

Senin, 28 Januari 2013 - 14:31 WIB
Cegah caleg narkoba, parpol harus punya polisi moral
Cegah caleg narkoba, parpol harus punya polisi moral
A A A
Sindonews.com- Banyaknya calon legislatif (Caleg) yang diduga terlibat kasus amoral seperti terjerat kasus narkoba ataupun seks bebas, membuat partai politik harus lebih ekstra ketat dalam penyaringan calon.

Apalagi jika artis Raffi Ahmad yang diduga menjadi tuan rumah pesta narkoba, dinyatakan positif terjerat narkoba padahal Raffi akan maju sebagai caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Pengamat Sosial dan Peneliti Kajian Budaya Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menilai, kasus Raffi dan Wanda Hamidah akan membuat rakyat semakin berhati-hati memilih calonnya. Sebab, kata Devie, rakyat tak diberikan curriculum vitae (CV) sang caleg.

"Publik akan semakin berhati-hati memilih caleg yang dicalonkan partai, bagi masyarakat mereka kan tak memiliki CV caleg satu persatu, hanya dilihat dari brosur dan baliho, partai harus hati-hati," tegasnya kepada wartawan, Senin (28/01/2013).

Devie menambahkan memilih caleg bukan hanya cerdas secara politik dan akademis. Tetapi juga memiliki moral dan etika itu sangat mutlak diperlukan. Kendati popularitas dibutuhkan, namun jangan sampai membodohi rakyat.

"Publik bertanya-tanya, apakah mereka sudah salah memilih, apalagi caleg kalau terbukti sekarang ditambah narkoba dan seks bebas misalnya, apa parpol tega suguhkan menu tak sehat. Partai harus punya polisi moral selidiki calegnya. Bagaimana mau urus masyarakat lebih luas, urus diri sendiri saja seperti itu," ungkapnya.

Terkait kasus Raffi Ahmad, Devie mengungkapkan apa yang terjadi dengan sekelompok artis yang melakukan pesta narkoba, tidak bisa digeneralisir pada semua kalangan artis. Serta tak bisa pula disimpulkan gaya hidup artis tak sehat dan cenderung hedonis.

"Enggak bisa disimpulkan artis tak sehat gaya hidupnya. Pelajaran kasus ini terbukti bahwa itu pilihan buruk dan jadi pelajaran bagi masyarakat. Hanya karena mereka artis, dan tokoh publik dan sekelompok kecil sehingga terekspos," tandasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2396 seconds (0.1#10.140)