Profil Partai Golkar

Partai Golkar sebelumnya merupakan Sekretariat Bersama (Sekber) Golongan Karya (Golkar) yang didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964. Sekber ini dibentuk untuk menghadapi kekuatan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Bung Karno.

Pada awal pertumbuhannya, Sekber Golkar beranggotakan 61 organisasi fungsional yang kemudian berkembang menjadi 291 organisasi fungsional. Perkembangan ini, karena adanya kesamaan visi di antara masing-masing anggota.

Organisasi-organisasi yang terhimpun ke dalam Sekber Golkar ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kekaryaannya ke dalam tujuh Kelompok Induk Organisasi (KINO), yaitu: Koperasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO), Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) dan Organisasi Profesi.

Organisasi lainnya, yaitu Ormas Pertahanan Keamanan (HANKAM), Gerakan Karya Rakyat Indonesia (GAKARI) serta Gerakan Pembangunan.

Untuk menghadapi Pemilu 1971, tujuh KINO sebagai kekuatan inti dari Sekber Golkar kemudian mengeluarkan keputusan bersama pada tanggal 4 Februari 1970 untuk menjadi peserta Pemilu melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya (Golkar) dengan logo pohon beringin.

Sejak Pemilu 1971, nama dan logo itu tetap dipertahankan sampai sekarang dan Pancasila dipilih sebagai azas partai.

Puncak kejayaan Partai Golkar adalah di era Orde Baru (Orba). Melalui tangan besinya, Soeharto selaku Presiden sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Golkar mewajibkan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengarahkan aspirasi politiknya ke Partai Golkar. Namun, kebijakan itu diubah setelah Soeharto tidak lagi menjadi orang nomor satu di negeri ini setelah 21 Mei 1998.

Dalam Pemilu 2009 Golkar hanya mampu menjadi partai pemenang ke-dua setelah Partai Demokrat. Partai tersebut berhasil meraih 107 dari jumlah total 560 kursi di DPR dan mendapatkan satu kursi Wakil Ketua DPR yang diisi oleh Priyo Budi Santoso.

Dalam proses verifikasi adminsitrasi dan faktual untuk menjadi peserta Pemilu 2014, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan partai tersebut berhasil lolos dan mendapatkan nomor urut 5 dari 10 partai politik (parpol) yang dinyatakan sebagai parpol peserta Pemilu 2014.

Berikut struktur Partai Golkar:

Ketua Dewan Penasihat: Akbar Tandjung
Ketua Umum DPP: Aburizal Bakrie
Wakil Ketua Umum: Agung Laksono

Ketua Bidang Kaderisasi: Hafiz Zawawi
Ketua Bidang Organisasi dan Daerah: Mahyudin
Ketua Bidang Hubungan Eksekutif dan Yudikatif: HM Rusli Zainal
Ketua Bidang Hubungan Legislatif dan Lembaga Politik: Priyo Budi Santoso
Ketua Bidang Informasi dan Penggalangan Opini: Fuad Mansyur
Ketua Bidang Perempuan: Ratu Atut Chosiyah
Ketua Bidang Pemuda: Yorrys Raweyai
Ketua Bidang Pekerja, Tani dan Nelayan: Yamin Tawari
Ketua Bidang Usaha dan Koperasi: Firman Subagyo
Ketua Bidang Keagamaan dan Kebudayaan: Hajriyanto Y Thohari
Ketua Bidang Kemahasiswaan dan LSM: Fadel Muhammad
Ketua Bidang Kerja sama Internasional: Iris Indira Mukti
Ketua Bidang Pemikiran dan Kajian Kebijakan: Rizal Mallarangeng
Ketua Bidang Pendidikan: Indra Bambang Utoyo
Ketua Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup: Ade Komaruddin
Ketua Bidang Penanganan dan Kerawanan Sosial: Ponco Sutowo
Ketua Bidang Hukum dan HAM: Muladi
Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat: Agus Gumiwang Kartasasmita
Ketua Bidang Umum: Rully Chaerul Azwar
Ketua Bidang Khusus: Nurdin Halid

Badan Pemenangan Pemilu Daerah:
Sumatera: Andi Achmad Dara
Jawa, Bali, NTT, NTB: Syarif Cicip Sutarjo
Maluku, Papua: Fredy Latumahina
Kalimantan: Ahmadi Nur Supit
Sulawesi: Fachri Andi Leluasa

Sekretaris Jenderal: Idrus Marham
Wakil Sekjen:
RickyRachmadi
Harry Azhar Aziz
Musfihin Dahlan
Ahmad Dolly Kurnia
Titiek Soeharto
Mujib Rahmad
Nurul Arifin
Happy Bone Zulkarnain
Hasanuddin Mochdar
I Made Sumarjaya Linggih
Emmanuel Blegur
Oktaviano
Leo Nababan
Rumkono

Bendahara Umum: Setya Novanto
Wakil Bendahara Umum:
Erwin Aksa
Suharsoyo
Ridwan Lutfi
Bobby Suhardiman
Melchias Mekeng
Tri Hanurita Sudwikatmono
Mustoko Weni
Bambang Atmanto Wiyogo
Watty Amir
Hamzah Sangaji