APTISI minta syarat akreditasi dipermudah
A
A
A
Sindonews.com - Sekitar 26 persen program studi di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Daerh Istimewa Yogyakarta (DIY) belum terakreditasi. Hal tersebut dikarenakan masa tunggu pengajuan akreditasi cukup lama dan seleksi persyaratan rumit. Sehingga, perlu kiranya peringanan syarat akreditasi.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) DIY Kasiyarno MHum Jumat (11/1/2013). Ia menuturkan, penyebab masih adanya prodi yang belum terakreditasi karena memang prodi tersebut sudah tidak aktif, merupakan prodi baru atau karena PTS yang bersangkutan sudah hampir kolaps.
"Biasanya akreditasi belum dikantongi oleh prodi pada PTS karena masih baru. Sehingga masih harus menunggu waktu untuk mengajukan dan proses keluarnya akreditasi. Normalnya akreditasi keluar setelah tiga bulan dari pengajuan.
Tapi terkadang bisa lebih dari itu waktunya," ujarnya.
Kasiyarno sendiri berharap, pemerintah mau meringankan syarat akreditasi prodi bagi PTS, khususnya mengenai rasio perbandingan jumlah dosen dan mahasiswa. Apalagi, setiap tahunnya BAN PT bisa menangani 4.000-an permohonan akreditasi. Dengan jumlah tersebut tentu akan menjadi beban dan memakan waktu yang lama jika syarat akreditasi cukup rumit.
"Tidak hanya meringankan kerja BAN PT, prodi yang belum terakreditasi juga bisa segera memperoleh akreditasinya. Dan yang tidak kalah penting, perlu pengawasan dan pembinaan dari Kopertis mengenai akreditasi ini," tuturnya.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) DIY Kasiyarno MHum Jumat (11/1/2013). Ia menuturkan, penyebab masih adanya prodi yang belum terakreditasi karena memang prodi tersebut sudah tidak aktif, merupakan prodi baru atau karena PTS yang bersangkutan sudah hampir kolaps.
"Biasanya akreditasi belum dikantongi oleh prodi pada PTS karena masih baru. Sehingga masih harus menunggu waktu untuk mengajukan dan proses keluarnya akreditasi. Normalnya akreditasi keluar setelah tiga bulan dari pengajuan.
Tapi terkadang bisa lebih dari itu waktunya," ujarnya.
Kasiyarno sendiri berharap, pemerintah mau meringankan syarat akreditasi prodi bagi PTS, khususnya mengenai rasio perbandingan jumlah dosen dan mahasiswa. Apalagi, setiap tahunnya BAN PT bisa menangani 4.000-an permohonan akreditasi. Dengan jumlah tersebut tentu akan menjadi beban dan memakan waktu yang lama jika syarat akreditasi cukup rumit.
"Tidak hanya meringankan kerja BAN PT, prodi yang belum terakreditasi juga bisa segera memperoleh akreditasinya. Dan yang tidak kalah penting, perlu pengawasan dan pembinaan dari Kopertis mengenai akreditasi ini," tuturnya.
(kri)