Belas kasih yang sempurna

Selasa, 11 Desember 2012 - 23:16 WIB
Belas kasih yang sempurna
Belas kasih yang sempurna
A A A
"Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan" (II Korintus 1: 3)

Kita tidak bisa berbicara tentang belas kasih tanpa mengacu kepada Yesus. Yesus dalam banyak cara, adalah suatu model bagaimana kita hendaknya berbelaskasih dan membantu menghantarkan Kerajaan Allah kepada setiap orang.

Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. (Mat 14:14)

Orang yang penuh belas kasihan itu menyenangkan hati-Nya, dianggap sama dengan karakter-Nya (Yesus Kristus) yang penuh belas kasih sepanjang masa.

"Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (Matius 9 : 13)".

Selalu ada korelasi antara belas kasihan dengan keselamatan dan pribadi Yesus, jadi belas kasih itu sangat identik dengan Tuhan Yesus.

Perhatikan ayat-ayat di bawah ini yang memaparkan hati Tuhan Yesus terhadap orang miskin, orang kecil yang menderita, sakit sengsara dan terbelenggu dosa

Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan." (Mat 15:32)

Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia. (Mat 20:34)

Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." (Markus 1:41)

Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" (Luk. 7:13-14)

Jadi bila kita ingin memiliki belas kasihan maka Cuma satu jalan yaitu dengan menyadari kalau diri kita juga perlu belas kasihan Tuhan Yesus dan membuka hati serta menerima pertolongan Dia. (sumber: jawaban.com)
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0635 seconds (0.1#10.140)