Pikiran & perasaan Yesus saat disalib

Rabu, 28 November 2012 - 15:38 WIB
Pikiran & perasaan Yesus...
Pikiran & perasaan Yesus saat disalib
A A A
ALLAH menghendaki agar kita memiliki pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus–Filipi 2:5. Yesus yang adalah Allah, rela mengosongkan diri-Nya, meninggalkan keadaan-Nya sebagai Allah, menjadi manusia dan hamba. Bahkan taat sampai mati di salib, yang juga dianggap sebagai kematian paling hina saat itu.

Semua dilakukan Yesus untuk menyelamatkan manusia, supaya mereka tidak masuk ke dalam neraka. Itulah pikiran dan perasaan Yesus. Tidak ada jalan lain, untuk menyelamatkan manusia, kecuali Yesus mati disalib.

Bagi Tuhan, nilai satu jiwa sangat berharga. Firman Tuhan berkata, jika satu orang saja bertobat, beribu-ribu malaikat bersorak-sorai dalam sorga. Tuhan Yesus berkata, “Apa gunanya seorang memiliki seluruh dunia, tetapi jiwanya binasa?”
Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, supaya Ia bisa merasakan apa yang dirasakan manusia, termasuk penderitaan yang dialami manusia berdosa.

Sama seperti Nabi Yehezkiel, semua memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberi peringatan kepada mereka yang berbuat jahat. Jika tidak, orang jahat itu akan mati, dan Allah akan menuntut pertanggungan jawab dari kita atas nyawa orang itu.

Sebaliknya, jika kita sudah memperingatkan, tetapi orang itu tidak berbalik dari kejahatannya, dia akan mati dan masuk neraka, tetapi nyawa kita selamat–Yehezkiel 3:17-19.

Demikianlah, sebagai orang percaya kita harus memiliki pikiran dan perasaan yang sama seperti Kristus, memiliki rasa belas kasihan kepada orang berdosa.

Yesus = Mesias, anak Allah yang hidup

Ketika ditanya, Petrus berkata, bahwa Yesus adalah Mesias (Yang Diurapi), Anak Allah yang hidup-Matius 16:13-18. Karena Bapa-Nya ialah Allah, maka Yesus pun adalah Allah.

Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.” Bapa di sorga memberitahukan Petrus melalui Roh Kudus.

Segala sesuatu yang tertulis di dalam Alkitab diilhamkan oleh Allah-II Timotius 3:16. Kata diilhamkan sama dengan ‘dinafaskan’, dan ‘di-Roh-kan’.

Pikiran Allah = Pikiran manusia

Petrus baru saja dipuji sebab telah beroleh ilhaman Roh untuk bisa mengatakan, bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup. Namun, ketika mendengar bahwa Yesus harus mengalami banyak penderitaan dan mati, Petrus langsung bereaksi.

Dia segera menarik bahkan menegur Yesus, katanya, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau”–Matius 16:21-23.

Pikiran manusia hanya memikirkan dan mementingkan diri sendiri. Sedangkan pikiran Allah ialah untuk menyelamatkan manusia. Pikiran manusia hanya mendatangkan kebinasaan. Kejadian 6:5–“segala kecenderungan hatinya [Bahasa Inggris: ‘the thoughts of his heart’ = pikiran hatinya] selalu membuahkan kejahatan semata-mata.”

Yesus dimuliakan

Bilakah Yesus dimuliakan? Yesus dimuliakan ketika Injil diberitakan kepada orang kafir (non Yahudi). Yesus berkata, dimana Ia ada, di sanapun pelayan-pelayan-Nya akan berada. Dalam konteks ini, Tuhan Yesus berbicara tentang kematian-Nya; tentang Dia sebagai biji gandum yang harus mati dan dikubur dalam tanah untuk menghasilkan banyak buah–Yohanes 12:20-26.

Dua macam beban

Ada dua macam beban–Matius 11:28-30

1. Beban hidup sehari-hari yang semakin berat dan menekan.

Tuhan Yesus mengundang semua orang yang letih, lesu, dan berbeban berat untuk datang kepada-Nya. Sebab Ia akan memberi kelegaan (Bahasa Inggris: = ‘rest’ = ‘perhentian’).

Apakah beban, kesulitan, penyakit, ataupun masalah yang kita alami saat ini? Yesus akan memberi kelegaan (perhentian) asal saja kita mau datang dan menyerahkan semua kepada-Nya. Puji Tuhan!

2. Beban/Kuk Yesus.

Sebagai ganti beban dunia yang berat dan menekan, Tuhan Yesus menawarkan kuk dan beban yang Ia pasang, yaitu kuk yang enak dan beban yang ringan! Beban atau kuk apakah itu? Itulah beban rohani, yaitu bagaimana menyelamatkan manusia berdosa.

Kita tidak bisa menyelamatkan orang lain. Tetapi paling tidak, kita bisa bersaksi, dan memperkenalkan orang kepada Yesus yang adalah Jalan Keselamatan!

Dan beban atau kuk ini, bila dikerjakan akan mendatangkan ketenangan dalam jiwa kita! Haleluya! Caranya? Yesus adalah teladan yang sempurna; lakukanlah dengan lemah lembut dan rendah hati. Akankah Anda terus memikul beban dunia yang kian berat dan melelahkan itu?

Tidakkah Anda mau menukarnya dengan beban atau kuk yang dari Yesus? Masih adakah anggota keluarga, kerabat, teman, tetangga yang belum mengenal Yesus dan perlu diperingatkan? Tuhan Yesus memberkati Anda sekalian. (berbagai sumber)
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1114 seconds (0.1#10.140)