Dirut PT Garam mengaku dimintai jatah oknum DPR
Selasa, 20 November 2012 - 16:15 WIB

Dirut PT Garam mengaku dimintai jatah oknum DPR
A
A
A
Sindonews.com - Badan Kehormatan (BK) DPR hari ini memanggil Direktur Utama PT Garam Yulian Lintang terkait laporan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan soal adanya anggota DPR melakukan pemerasan. Namun, Yulian mengaku pihaknya tidak diperas tetapi hanya dimintai jatah.
Kepada wartawan, Yulian mencoba untuk membedakan antara pemerasan dengan minta jatah. Menurutnya, dalam pertemuan antara PT Garam dengan oknum anggota DPR tidak ada unsur pemerasan tapi hanya permintaan jatah. Namun demikin, dia juga membenarkan apa yang telah disampaikan Dahlan Iskan.
"Ya yang disampaikan oleh Dahlan itu benar. Tapi tidak ada pemerasan, adanya minta bagian," ujarnya usai bertemu dengan BK, di gedung DPR, Senayan, (20/11/2012)
Yulian mengakui ada oknum anggota DPR sebagai peminta jatah itu. "Ya satu orang oknum saja, untuk ke Garam hanya satu orang saja. Sama seperti apa yang disampaikan Pak Dahlan. Nama itu sudah saya sampaikan pada BK," jelasnya.
Terkait inisial nama terkait, Yulian menyerahkan BK untuk membukanya ke publik. "Sudah Saya sampaikan ke BK, tanya ke BK saja, kan nanti ada humasnya. Inisialnya enggak boleh dibocorkan, pokoknya di BK sudah Saya laporkan," imbuhnya.
Dalam pertemuan itu, BK juga mengakukan pertanyaan mengenai Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilakukan antara Komisi DPR dengan PT Garam beberapa waktu lalu. "Kita ditanyakan soal cash flow, RDP segala macam, sudah itu aja," ujarnya.
Kepada wartawan, Yulian mencoba untuk membedakan antara pemerasan dengan minta jatah. Menurutnya, dalam pertemuan antara PT Garam dengan oknum anggota DPR tidak ada unsur pemerasan tapi hanya permintaan jatah. Namun demikin, dia juga membenarkan apa yang telah disampaikan Dahlan Iskan.
"Ya yang disampaikan oleh Dahlan itu benar. Tapi tidak ada pemerasan, adanya minta bagian," ujarnya usai bertemu dengan BK, di gedung DPR, Senayan, (20/11/2012)
Yulian mengakui ada oknum anggota DPR sebagai peminta jatah itu. "Ya satu orang oknum saja, untuk ke Garam hanya satu orang saja. Sama seperti apa yang disampaikan Pak Dahlan. Nama itu sudah saya sampaikan pada BK," jelasnya.
Terkait inisial nama terkait, Yulian menyerahkan BK untuk membukanya ke publik. "Sudah Saya sampaikan ke BK, tanya ke BK saja, kan nanti ada humasnya. Inisialnya enggak boleh dibocorkan, pokoknya di BK sudah Saya laporkan," imbuhnya.
Dalam pertemuan itu, BK juga mengakukan pertanyaan mengenai Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilakukan antara Komisi DPR dengan PT Garam beberapa waktu lalu. "Kita ditanyakan soal cash flow, RDP segala macam, sudah itu aja," ujarnya.
(lns)