PT Adora diduga terlibat simulator
A
A
A
Sindonews.com - PT Adora Integrasi Solusi (AIS), perusahaan yang bergerak dalam penyediaan tekhnologi informasi diduga kuat terlibat dalam kasus dugaan korupsi kasus simulator kemudi R4 dan R2 di Korlantas Mabes Porli tahun anggaran 2011.
“PT Adora yang digeledah itu kan termasuk subkontraktor dalam kasus simulator. Ini pengembangan dari pemeriksaan sejumlah saksi dan tersangka. Penggeledahan dilakukan karena diduga kuat memang PT Adora terlibat,” kata sumber internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (13/11/2012).
Sementara, Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha membenarkan penggeledahan yang dilakukan tim penyidik KPK di kantor PT Adora di kawasan Tebet terkait kasus simulator. Dia menuturkan penggeledahan itu sudah dimulai sejak siang hingga malam. “Sekarang mau selesai,” kata Priharsa saat dihubungi di Jakarta.
PT AIS yang didirikan pada awal tahun 2005 dan sudah ditetapkan sebagai penyedia solusi TI di pasar Indonesia. Perusahaan ini fokus pada bidang infrastruktur TI (Host & Server, Wired & Wireless Access, Penyimpanan, IT Security, IT & Management System), yang diperuntukan ke industri-industri besar dan proyek multi platform.
Dalam alamat website: http://adorasolusi.co.id/ menyebutkan siap membantu pelanggan dalam optimalisasi nilai bisnis pelanggan dan mengukir keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Hal itu dilakukan nilai tambah solusi PT AIS yang merupakan faktor penting terhadap persaingan.
Perusahaan yang beralamat di Jln Tebet Raya 45 D, Tebet Timur, Jakarta Selatan itu dalam website-nya mengklaim memiliki visi “Untuk menjadi perusahaan terbaik perusahaan IT solusi melalui desain yang komprehensif, kustomisasi & integrasi kemampuan untuk wilayah melalui sumber daya kompetensi tinggi dan terbaik dari produk berkembang biak.” Serta misi: “Untuk memberikan proposisi nilai tinggi untuk industri melalui penyediaan produk berkualitas tinggi dan jasa pengiriman.”
Berdasar data yang dilansir, berberapa perusahaan besar merupakan kliennya. Dalam bidang telekomunikasi kliennya yakni:XL, Telkomsel, Telkom Indonesia, Bakrie Telecom, dan Indosat M2. Sedangkan bidang perbankan yakni: BII, BRI, Bank Mandiri, Bank Niaga, BNI, dan CAR Life Insurance.Untuk memperlanjar bisnisnya, PT AIS menggandeng sejumlah patner seperti Samsung, HP, Acer, Lenovo, dan IBM.
PT AIS pernah menjadi pemenang lelang pengadaan Network Admission Control (NAC) BPK RI bersama dua perusahaan lainny berdasarkan pengumuman Nomor: 13A-5/PENG-P/PPBJ/BPK/5/2009, tertanggal 13 Mei 2009. Penawaran Rp 2.142.140.880,00 yang diajukan PT AIS disetujui BPK dan mendapatkan nilai: 91,56.
Sementara, Direktur Utama PT Adora Integrasi Solusi (AIS) Jakarta VW (Vendra Wasnury ), turut tersangkut kasus korupsi. Pada Oktober 2012, VW telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah (Kejati Jateng) dalam kasus korupsi proyek pengadaan aplikasi PBB online DPKAD Kota Semarang dengan anggaran sebesar Rp 4,17 miliar.
Dalam proyek itu, diduga ada penyelewengan dan kesepakatan menyimpan antara Mantan pejabat Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang berinisial LPP selaku PPK dengan PT AIS dalam proses pencairan pembayaran proyek sebanyak 100 persen. Akibatnya, proyek itu merugikan negara sekitar Rp 3,16 miliar.
“PT Adora yang digeledah itu kan termasuk subkontraktor dalam kasus simulator. Ini pengembangan dari pemeriksaan sejumlah saksi dan tersangka. Penggeledahan dilakukan karena diduga kuat memang PT Adora terlibat,” kata sumber internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (13/11/2012).
Sementara, Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha membenarkan penggeledahan yang dilakukan tim penyidik KPK di kantor PT Adora di kawasan Tebet terkait kasus simulator. Dia menuturkan penggeledahan itu sudah dimulai sejak siang hingga malam. “Sekarang mau selesai,” kata Priharsa saat dihubungi di Jakarta.
PT AIS yang didirikan pada awal tahun 2005 dan sudah ditetapkan sebagai penyedia solusi TI di pasar Indonesia. Perusahaan ini fokus pada bidang infrastruktur TI (Host & Server, Wired & Wireless Access, Penyimpanan, IT Security, IT & Management System), yang diperuntukan ke industri-industri besar dan proyek multi platform.
Dalam alamat website: http://adorasolusi.co.id/ menyebutkan siap membantu pelanggan dalam optimalisasi nilai bisnis pelanggan dan mengukir keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Hal itu dilakukan nilai tambah solusi PT AIS yang merupakan faktor penting terhadap persaingan.
Perusahaan yang beralamat di Jln Tebet Raya 45 D, Tebet Timur, Jakarta Selatan itu dalam website-nya mengklaim memiliki visi “Untuk menjadi perusahaan terbaik perusahaan IT solusi melalui desain yang komprehensif, kustomisasi & integrasi kemampuan untuk wilayah melalui sumber daya kompetensi tinggi dan terbaik dari produk berkembang biak.” Serta misi: “Untuk memberikan proposisi nilai tinggi untuk industri melalui penyediaan produk berkualitas tinggi dan jasa pengiriman.”
Berdasar data yang dilansir, berberapa perusahaan besar merupakan kliennya. Dalam bidang telekomunikasi kliennya yakni:XL, Telkomsel, Telkom Indonesia, Bakrie Telecom, dan Indosat M2. Sedangkan bidang perbankan yakni: BII, BRI, Bank Mandiri, Bank Niaga, BNI, dan CAR Life Insurance.Untuk memperlanjar bisnisnya, PT AIS menggandeng sejumlah patner seperti Samsung, HP, Acer, Lenovo, dan IBM.
PT AIS pernah menjadi pemenang lelang pengadaan Network Admission Control (NAC) BPK RI bersama dua perusahaan lainny berdasarkan pengumuman Nomor: 13A-5/PENG-P/PPBJ/BPK/5/2009, tertanggal 13 Mei 2009. Penawaran Rp 2.142.140.880,00 yang diajukan PT AIS disetujui BPK dan mendapatkan nilai: 91,56.
Sementara, Direktur Utama PT Adora Integrasi Solusi (AIS) Jakarta VW (Vendra Wasnury ), turut tersangkut kasus korupsi. Pada Oktober 2012, VW telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah (Kejati Jateng) dalam kasus korupsi proyek pengadaan aplikasi PBB online DPKAD Kota Semarang dengan anggaran sebesar Rp 4,17 miliar.
Dalam proyek itu, diduga ada penyelewengan dan kesepakatan menyimpan antara Mantan pejabat Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang berinisial LPP selaku PPK dengan PT AIS dalam proses pencairan pembayaran proyek sebanyak 100 persen. Akibatnya, proyek itu merugikan negara sekitar Rp 3,16 miliar.
(lns)