Menawarkan layanan untuk orang kaya
A
A
A
Sejumlah lembaga menjadikan orang-orang kaya sebagai konsumen potensial mereka. Sehingga, tidak heran sejumlah layanan ditawarkan untuk memberikan kemudahan pada pemilik uang berlimpah tersebut.
Salah satu lembaga yang menawarkan sejumlah layanan bagi orang kaya adalah perbankan. Sejumlah variasi produk ditawarkan kepada para superkaya.
Bank Muamalat misalnya, beberapa waktu lalu menerbitkan dua produk baru yaitu Tabungan Muamalat Prima dan Tabungan Muamalat Wisata. Dengan kedua produk ini, Muamalat menargetkan dana pihak ketiganya bertambah sampai Rp2 triliun.
Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin memaparkan, Tabungan Muamalat Prima adalah tabungan yang diperuntukkan untuk nasabah premium dengan tabungan antara Rp50–250 juta. Bagi hasil (nisbah) yang ditawarkan adalah 40:60 (48% nasabah dan 52% bank).
Sedangkan, Tabungan Muamalat Wisata diperuntukkan bagi nasabah yang merencanakan aktivitas wisata. Produk ini juga dapat digunakan untuk bertransaksi bebas biaya di jutaan merchant berlogo VISA di 170 negara.
Tabungan ini juga berguna bagi nasabah yang kerap melakukan perjalanan antarnegara, khususnya ke Tanah Suci. Selain dua tabungan kelas premium, bank syariah pertama di Indonesia ini pada tahun depan akan memiliki layanan wealth management. “Tahun depan kita targetkan untuk wealth management, tapi detailnya belum,” kata Arviyan.
Sebelumnya sejumlah bank lain sudah menawarkan layanan wealth management kepada nasabah mereka. Seperti BNI yang melalui BNI Asset Management (anak perusahaan PT BNI Securities) menawarkan layanan pengelolaan dana pihak ketiga terutama dalam bentuk pengelolaan reksa dana berbasis efek saham, efek pendapatan tetap, dan efek campuran, baik yang konvensional maupun syariah.
Dalam strategi pemasaran reksa dana, dijalin kerja sama dengan berbagai lembaga keuangan, perbankan, serta non-perbankan. Bukan hanya lembaga perbankan yang menawarkan layanan baru bagi orang-orang kaya, namun juga sejumlah lembaga lain. Salah satunya adalah Mercer, lembaga konsultasi sumber daya manusia dan jasa keuangan yang berpusat di New York Amerika Serikat.
Salah satu kawasan yang menjadi perhatian Mercer untuk mengembangkan jasa wealth management mereka adalah Asia. Untuk memaksimalkan peran mereka di Asia, pada Agustus lalu Mercer menunjukkan pimpinan baru guna memimpin pengelolaan kekayaan di Asia.
Mercer menunjuk Edmund Teo, seorang profesional yang bergelut di jasa keuangan sejak 20 tahun, sebagai direktur pengelola kekayaan Asia untuk memimpin divisi wealth management Mercer.
Lembaga ini menawarkan jasa penelitian, konsultasi, dan manajemen portofolio untuk Asia berbasis bank swasta, perusahaan asuransi, konsumen bank, organisasi, dan platform perencanaan keuangan.
Teo sebelum bergabung dengan Mercer menjabat sebagai direktur regional di Russell Investments.Teo akan dibantu profesional lainnya yaitu Pierre DeGagne untuk menangani masalah investasi di Asia.
“Janji kedua (profesional) senior ini akan memainkan peranan penting dalam strategi Mercer di global dan regional. Khususnya tentang solusi kekayaan dan mengembangkan manajemen,” kata Stephen Roberts, Mercer’s Regional Business Leader Asia Pasifik.
Menurut Robet, strategi Mercer adalah dengan membantu klien di seluruh dunia untuk memajukan kesehatan, kekayaan dan memperbaiki kinerja aset paling penting mereka.
Khusus Asia Pasifik,Teo dan DeGagne akan mengelola kekayaan yang sudah mapan, mereka menawarkan manajemen kekayaan ke seluruh kawasan Asia.
Mereka juga akan bermitra dengan untuk menawarkan konsultasi tata kelola unggul, konstruksi portofolio, manajemen investasi dan pemantauan bank, kantor keluarga, dan mengelola kekayaan individu.
Semua layanan tersebut ditawarkan ke Asia karena mereka yakin kawasan berpotensi di industri wealth management. Menurut Cara Williams, Mercer’s London-based Global Head of Wealth Management, Asia merupakan wilayah yang mempunyai superkaya luar biasa dan ini bagian strategi baru global Mercer.
Untuk itu, mereka memperkuat kinerja bisnis konsultasi kekayaan dan menunjukkan komitmen jelas guna memberikan pelayanan yang prima baik di bidang penelitian, konsultasi dan lainnya.
Salah satu lembaga yang menawarkan sejumlah layanan bagi orang kaya adalah perbankan. Sejumlah variasi produk ditawarkan kepada para superkaya.
Bank Muamalat misalnya, beberapa waktu lalu menerbitkan dua produk baru yaitu Tabungan Muamalat Prima dan Tabungan Muamalat Wisata. Dengan kedua produk ini, Muamalat menargetkan dana pihak ketiganya bertambah sampai Rp2 triliun.
Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin memaparkan, Tabungan Muamalat Prima adalah tabungan yang diperuntukkan untuk nasabah premium dengan tabungan antara Rp50–250 juta. Bagi hasil (nisbah) yang ditawarkan adalah 40:60 (48% nasabah dan 52% bank).
Sedangkan, Tabungan Muamalat Wisata diperuntukkan bagi nasabah yang merencanakan aktivitas wisata. Produk ini juga dapat digunakan untuk bertransaksi bebas biaya di jutaan merchant berlogo VISA di 170 negara.
Tabungan ini juga berguna bagi nasabah yang kerap melakukan perjalanan antarnegara, khususnya ke Tanah Suci. Selain dua tabungan kelas premium, bank syariah pertama di Indonesia ini pada tahun depan akan memiliki layanan wealth management. “Tahun depan kita targetkan untuk wealth management, tapi detailnya belum,” kata Arviyan.
Sebelumnya sejumlah bank lain sudah menawarkan layanan wealth management kepada nasabah mereka. Seperti BNI yang melalui BNI Asset Management (anak perusahaan PT BNI Securities) menawarkan layanan pengelolaan dana pihak ketiga terutama dalam bentuk pengelolaan reksa dana berbasis efek saham, efek pendapatan tetap, dan efek campuran, baik yang konvensional maupun syariah.
Dalam strategi pemasaran reksa dana, dijalin kerja sama dengan berbagai lembaga keuangan, perbankan, serta non-perbankan. Bukan hanya lembaga perbankan yang menawarkan layanan baru bagi orang-orang kaya, namun juga sejumlah lembaga lain. Salah satunya adalah Mercer, lembaga konsultasi sumber daya manusia dan jasa keuangan yang berpusat di New York Amerika Serikat.
Salah satu kawasan yang menjadi perhatian Mercer untuk mengembangkan jasa wealth management mereka adalah Asia. Untuk memaksimalkan peran mereka di Asia, pada Agustus lalu Mercer menunjukkan pimpinan baru guna memimpin pengelolaan kekayaan di Asia.
Mercer menunjuk Edmund Teo, seorang profesional yang bergelut di jasa keuangan sejak 20 tahun, sebagai direktur pengelola kekayaan Asia untuk memimpin divisi wealth management Mercer.
Lembaga ini menawarkan jasa penelitian, konsultasi, dan manajemen portofolio untuk Asia berbasis bank swasta, perusahaan asuransi, konsumen bank, organisasi, dan platform perencanaan keuangan.
Teo sebelum bergabung dengan Mercer menjabat sebagai direktur regional di Russell Investments.Teo akan dibantu profesional lainnya yaitu Pierre DeGagne untuk menangani masalah investasi di Asia.
“Janji kedua (profesional) senior ini akan memainkan peranan penting dalam strategi Mercer di global dan regional. Khususnya tentang solusi kekayaan dan mengembangkan manajemen,” kata Stephen Roberts, Mercer’s Regional Business Leader Asia Pasifik.
Menurut Robet, strategi Mercer adalah dengan membantu klien di seluruh dunia untuk memajukan kesehatan, kekayaan dan memperbaiki kinerja aset paling penting mereka.
Khusus Asia Pasifik,Teo dan DeGagne akan mengelola kekayaan yang sudah mapan, mereka menawarkan manajemen kekayaan ke seluruh kawasan Asia.
Mereka juga akan bermitra dengan untuk menawarkan konsultasi tata kelola unggul, konstruksi portofolio, manajemen investasi dan pemantauan bank, kantor keluarga, dan mengelola kekayaan individu.
Semua layanan tersebut ditawarkan ke Asia karena mereka yakin kawasan berpotensi di industri wealth management. Menurut Cara Williams, Mercer’s London-based Global Head of Wealth Management, Asia merupakan wilayah yang mempunyai superkaya luar biasa dan ini bagian strategi baru global Mercer.
Untuk itu, mereka memperkuat kinerja bisnis konsultasi kekayaan dan menunjukkan komitmen jelas guna memberikan pelayanan yang prima baik di bidang penelitian, konsultasi dan lainnya.
(kur)