Pasar Asia terus menggeliat
A
A
A
Sejumlah kota pusat bisnis di dunia memberlakukan sewa perkantoran yang tinggi dibanding kotakota lain. Laporan Cushman & Wakefield Agustus lalu menyebutkan, sejumlah kota menerapkan biaya sewa yang besar di setiap kawasan.
Secara umum kota-kota di Asia mengalami peningkatan pasar yang lebih baik di banding kawasan- kawasan lain di dunia.
Hal ini terlihat dari pertumbuhan yang mereka alami. Menurut laporan Cushman & Wakefield, kota yang berada di peringkat pertama dalam hal pertumbuhan pasar perkantoran adalah Beijing, China.
Selain pertumbuhan yang tercepat, harga perkantoran di Beijing juga yang tertinggi dibanding kota lain. Harga perkantoran di Beijing mengalami peningkatan 75% dari tahun ke tahun. Persentase tersebut meningkat tajam dibanding tahun 2010 yang hanya mencapai peningkatan 48%.
Peningkatan di sektor perkantoran memastikan Beijing sebagai kota dengan kenaikan paling cepat di dunia yang disusul dengan Shanghai (27%) dan Singapura (24%).
Managing Director Cushman & Wakefield China Andy Zhang melihat tren kenaikan harga sewa kantor di sejumlah kota besar di China. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di Negeri Tirai Bambu akan terus menaikkan permintaan ruang perkantoran.
“Beijing dan Shanghai relatif memiliki pasar kantor yang matang dan mampu memimpin pertumbuhan pasar sewa nasional maupun internasional. Kami berharap Beijing dan Shanghai dapat mempertahankan posisinya menjadi tuan tanah untuk sewa kantor di tahun 2012,” kata Zhang.
Secara global, pada tahun ini Hong Kong menjadi kota yang paling mahal kaitannya dengan penyewaan ruang kantor untuk kategori hunian total, diikuti London di posisi kedua, dan Tokyo di urutan ketiga.
Padahal, tahun sebelumny, Tokyo yang memegang posisi teratas, London di urutan kedua dan Hong Kong ketiga. Ketiga negara ini selama dua tahun terakhir saling mengejar dan hanya terpaut beberapa persen.
Di lain tempat, San Francisco, Amerika Serikat (AS), juga menjadi lokasi dengan pertumbuhan perkantoran tertinggi. Hal ini didukung permintaan yang tinggi serta didorong perekonomian yang mulai baik.
Selanjutnya Moskow juga menjadi kota dengan pertumbuhan perkantoran yang tinggi. Maklum, Moskow sedang dalam masa pemulihan perekonomian.
Sementara, di tempat selanjutnya ada London, Inggris, yang mengalami kemajuan setara dengan Shanghai, China. Status tuan rumah olimpiade yang berlangsung beberapa waktu lalu turut menyumbang tingginya sewa perkantoran di Inggris.
Menurut Global President dan CEO Cushman & Wakefield Glenn Rufrano, Olimpiade yang merupakan ajang olahraga internasional merupakan kesempatan bagi London untuk memamerkan diri di panggung global.
Di samping beberapa kota dengan peringkat teratas, secara keseluruhan, Asia menjadi wilayah dengan performa terbaik dan memenangkan emas terbanyak dibanding AS dan Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA).
Sementara, pasar perkantoran Eropa secara umum melambat karena sedang mengalami masa pemulihan karena krisis utang yang berat. Dampak positif olimpiade pada pasar perkantoran Kota London juga diakui Carlo Barel di Sant’Albano, Chairman of the Board and CEO EMEA.
Menurutnya, London dapat melihat perubahan setelah olimpiade, berupa pertumbuhan.
Sementara itu, kota lain tidak seberuntung London. Banyak kota-kota di Eropa yang tetap berkutat dengan krisis yang mereka hadapi. Namun sejumlah kota saat ini mulai menggeliat seperti Moskow, Warsawa, dan Istanbul.
Sedangkan kawasan Amerika juga menjadi wilayah terkemuka yang mengalami pertumbuhan tercepat dalam satu tahun terakhir.
Hal ini terlihat dari nilai perkantoran dan tarif sewa pada perkantoran di kota-kota negara tersebut. Amerika Utara menjadi kawasan tercepat dalam pertumbuhan pasar perkantoran.
Begitu juga dengan Amerika Serikat dan Kanada yang menempatkan enam kotanya dalam 10 peringkat teratas. Sedangkan Amerika Latin, secara keseluruhan, mengalami performa yang kurang bagus.Namun Sao Paulo, Brasil dan Bogota, Kolombia mengalami pertumbuhan nilai sewa yang cukup bagus.
“New York berada di puncak untuk nilai modal yang tinggi karena didorong investasi global dan permintaan, sedangkan San Francisco bersinar sebagai bintang berkat permintaan dari perusahaan-perusahaan teknologi yang telah memicu pertumbuhan sewa yang kuat,” kata Jim Underhill,CEO Amerika Cushman & Wakefield.
Analisa Cushman & Wakefield menyebutkan, Asia menjadi pasar kuat sejak pemulihan dari resesi besar, dengan nilai sewa kantor agregat di atas 15% sejak 2009. Pasar Asia dipimpin China daratan, diikuti Hong Kong, Indonesia, dan Singapura.
Sementara CEO Asia Cushman & Wakefield Sanjay Verma mengatakan, kinerja di Asia yang kuat membuktikan lanskap ketahanan ekonomi Benua Kuning ini sudah terlihat pada tahun lalu dan terus berkelanjutan pada tahun ini.
Pengaruh pertumbuhan pasar di kawasan ini dapat dilihat pada kinerja yang di atas rata-rata dari sejumlah pasar utama yang dipimpin Beijing, Shanghai, dan New Delhi. Padahal, menurut Cushman & Wakefield, kawasan ini sebenarnya belum kebal terhadap memburuknya iklim ekonomi terbaru.
Sementara,menurut Kepala Riset Cushman & Wakefield EMEA David Hutchings, kinerja secara umum melambat dan mengalami ketidakpastian karena dampak krisis global.
Pasokan perkantoran jatuh namun di sisi lain hal ini juga berdampak pada peningkatan biaya sewa. Banyak pengusaha properti yang mengambil jeda dalam mengambil keputusan. Sebab, dalam persaingan perlu kecepatan dalam mengambil keputusan.
Secara umum kota-kota di Asia mengalami peningkatan pasar yang lebih baik di banding kawasan- kawasan lain di dunia.
Hal ini terlihat dari pertumbuhan yang mereka alami. Menurut laporan Cushman & Wakefield, kota yang berada di peringkat pertama dalam hal pertumbuhan pasar perkantoran adalah Beijing, China.
Selain pertumbuhan yang tercepat, harga perkantoran di Beijing juga yang tertinggi dibanding kota lain. Harga perkantoran di Beijing mengalami peningkatan 75% dari tahun ke tahun. Persentase tersebut meningkat tajam dibanding tahun 2010 yang hanya mencapai peningkatan 48%.
Peningkatan di sektor perkantoran memastikan Beijing sebagai kota dengan kenaikan paling cepat di dunia yang disusul dengan Shanghai (27%) dan Singapura (24%).
Managing Director Cushman & Wakefield China Andy Zhang melihat tren kenaikan harga sewa kantor di sejumlah kota besar di China. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di Negeri Tirai Bambu akan terus menaikkan permintaan ruang perkantoran.
“Beijing dan Shanghai relatif memiliki pasar kantor yang matang dan mampu memimpin pertumbuhan pasar sewa nasional maupun internasional. Kami berharap Beijing dan Shanghai dapat mempertahankan posisinya menjadi tuan tanah untuk sewa kantor di tahun 2012,” kata Zhang.
Secara global, pada tahun ini Hong Kong menjadi kota yang paling mahal kaitannya dengan penyewaan ruang kantor untuk kategori hunian total, diikuti London di posisi kedua, dan Tokyo di urutan ketiga.
Padahal, tahun sebelumny, Tokyo yang memegang posisi teratas, London di urutan kedua dan Hong Kong ketiga. Ketiga negara ini selama dua tahun terakhir saling mengejar dan hanya terpaut beberapa persen.
Di lain tempat, San Francisco, Amerika Serikat (AS), juga menjadi lokasi dengan pertumbuhan perkantoran tertinggi. Hal ini didukung permintaan yang tinggi serta didorong perekonomian yang mulai baik.
Selanjutnya Moskow juga menjadi kota dengan pertumbuhan perkantoran yang tinggi. Maklum, Moskow sedang dalam masa pemulihan perekonomian.
Sementara, di tempat selanjutnya ada London, Inggris, yang mengalami kemajuan setara dengan Shanghai, China. Status tuan rumah olimpiade yang berlangsung beberapa waktu lalu turut menyumbang tingginya sewa perkantoran di Inggris.
Menurut Global President dan CEO Cushman & Wakefield Glenn Rufrano, Olimpiade yang merupakan ajang olahraga internasional merupakan kesempatan bagi London untuk memamerkan diri di panggung global.
Di samping beberapa kota dengan peringkat teratas, secara keseluruhan, Asia menjadi wilayah dengan performa terbaik dan memenangkan emas terbanyak dibanding AS dan Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA).
Sementara, pasar perkantoran Eropa secara umum melambat karena sedang mengalami masa pemulihan karena krisis utang yang berat. Dampak positif olimpiade pada pasar perkantoran Kota London juga diakui Carlo Barel di Sant’Albano, Chairman of the Board and CEO EMEA.
Menurutnya, London dapat melihat perubahan setelah olimpiade, berupa pertumbuhan.
Sementara itu, kota lain tidak seberuntung London. Banyak kota-kota di Eropa yang tetap berkutat dengan krisis yang mereka hadapi. Namun sejumlah kota saat ini mulai menggeliat seperti Moskow, Warsawa, dan Istanbul.
Sedangkan kawasan Amerika juga menjadi wilayah terkemuka yang mengalami pertumbuhan tercepat dalam satu tahun terakhir.
Hal ini terlihat dari nilai perkantoran dan tarif sewa pada perkantoran di kota-kota negara tersebut. Amerika Utara menjadi kawasan tercepat dalam pertumbuhan pasar perkantoran.
Begitu juga dengan Amerika Serikat dan Kanada yang menempatkan enam kotanya dalam 10 peringkat teratas. Sedangkan Amerika Latin, secara keseluruhan, mengalami performa yang kurang bagus.Namun Sao Paulo, Brasil dan Bogota, Kolombia mengalami pertumbuhan nilai sewa yang cukup bagus.
“New York berada di puncak untuk nilai modal yang tinggi karena didorong investasi global dan permintaan, sedangkan San Francisco bersinar sebagai bintang berkat permintaan dari perusahaan-perusahaan teknologi yang telah memicu pertumbuhan sewa yang kuat,” kata Jim Underhill,CEO Amerika Cushman & Wakefield.
Analisa Cushman & Wakefield menyebutkan, Asia menjadi pasar kuat sejak pemulihan dari resesi besar, dengan nilai sewa kantor agregat di atas 15% sejak 2009. Pasar Asia dipimpin China daratan, diikuti Hong Kong, Indonesia, dan Singapura.
Sementara CEO Asia Cushman & Wakefield Sanjay Verma mengatakan, kinerja di Asia yang kuat membuktikan lanskap ketahanan ekonomi Benua Kuning ini sudah terlihat pada tahun lalu dan terus berkelanjutan pada tahun ini.
Pengaruh pertumbuhan pasar di kawasan ini dapat dilihat pada kinerja yang di atas rata-rata dari sejumlah pasar utama yang dipimpin Beijing, Shanghai, dan New Delhi. Padahal, menurut Cushman & Wakefield, kawasan ini sebenarnya belum kebal terhadap memburuknya iklim ekonomi terbaru.
Sementara,menurut Kepala Riset Cushman & Wakefield EMEA David Hutchings, kinerja secara umum melambat dan mengalami ketidakpastian karena dampak krisis global.
Pasokan perkantoran jatuh namun di sisi lain hal ini juga berdampak pada peningkatan biaya sewa. Banyak pengusaha properti yang mengambil jeda dalam mengambil keputusan. Sebab, dalam persaingan perlu kecepatan dalam mengambil keputusan.
(kur)