Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Marak penembakan, perizinan senpi melebihi kuota
Marak penembakan, perizinan senpi melebihi kuota
A
A
A
Sindonews.com - Maraknya aksi penembakan terus mendapat sorotan. Perizinan senjata api (Senpi) harus lebih dibenahi, pasalnya perizinan senpi setiap tahunnya melebihi kuota.
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Eva Kusuma Sundari mengatakan kuota izin kepemilikan senpi di Indonesia per tahun hanya 2.500 unit. Akan tetapi, dari data Indonesia Police Watch (IPW) mencatat, izin kepemilikan senpi yang keluar mencapai 15 ribu per tahun.
"Ini harus diawasi. Pengeluaran izin kepemilikan senpi sudah jauh dari kuota yang disediakan setiap tahunnya," ujar Eva menjelaskan ketika dihubungi Sindonews, Minggu 2 September 2012.
Eva mengatakan, masih mengacu pada data IPW, membengkaknya izin kepemilikan senpi ditenggarai ada jaringan penjuaalan atau perizinan senpi ilegal. Hal inilah yang menjadikan problem kuantitas senpi menjadi meningkat.
"Senpi ilegal banyak beredar di Indonesia. Termasuk perizinan senpi yang juga dilakukan secara ilegal," ucap politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut.
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Eva Kusuma Sundari mengatakan kuota izin kepemilikan senpi di Indonesia per tahun hanya 2.500 unit. Akan tetapi, dari data Indonesia Police Watch (IPW) mencatat, izin kepemilikan senpi yang keluar mencapai 15 ribu per tahun.
"Ini harus diawasi. Pengeluaran izin kepemilikan senpi sudah jauh dari kuota yang disediakan setiap tahunnya," ujar Eva menjelaskan ketika dihubungi Sindonews, Minggu 2 September 2012.
Eva mengatakan, masih mengacu pada data IPW, membengkaknya izin kepemilikan senpi ditenggarai ada jaringan penjuaalan atau perizinan senpi ilegal. Hal inilah yang menjadikan problem kuantitas senpi menjadi meningkat.
"Senpi ilegal banyak beredar di Indonesia. Termasuk perizinan senpi yang juga dilakukan secara ilegal," ucap politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut.
(azh)
Explore More