Peran penting bos keuangan
A
A
A
Ketatnya persaingan dunia usaha saat ini membuat semua lini perusahaan harus mampu menghadapinya, khususnya divisi keuangan. Saat ini posisi divisi keuangan diletakkan pada tempat yang lebih terhormat.
Tak heran jika saat ini bagian keuangan dipimpin seorang direktur. Dengan adanya hal tersebut, wajar bila saat ini posisi eksekutif keuangan (chief financial officer/CFO) semakin penting dan dibutuhkan sebagai salah satu roda penggerak perusahaan modern di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sebagai pemegang jabatan tertinggi pada bagian keuangan, fungsi CFO ialah mengatur berbagai perencanaan, pencatatan, serta pelaporan keuangan. Seperti, pencatatan uang masuk dan keluar,hubungan investor, treasury, pajak, dan pengaturan investasi.
Menurut Country Manager Software Group IBM Indonesia Nina K Wirahadikusumah, peran CFO saat ini makin besar. Mereka dituntut bisa memberikan solusi efektif untuk menjawab tatangan perusahaan, terutama dalam masalah keuangan. “Karena itu,CFO bertanggung jawab langsung pada chief executif officer (CEO),” ungkapnya kepada harian Seputar Indonesia (SINDO).
Posisi CFO di Indonesia sangat potensial di masa mendatang. Selain dapat membantu pengelolaan keuangan yang tepat, CFO juga dituntut menyusun strategi jitu untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
Pentingnya peran CFO bisa dilihat dari makin banyaknya perusahaan di Tanah Air yang menempatkan mereka untuk menunjang bisnisnya. Mulai dari perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, komunikasi, ritel, hingga perbankan, baik yang berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta.
“Sebagian besar perusahaan di Indonesia kini mulai menyadari manfaat besar yang bisa dihasilkan CFO,” imbuhnya.
Sementara, Global Business Services Partner IBM Indonesia Widita P Sardjono menuturkan, awalnya CFO hanya dipandang sebagai jabatan yang bertanggung jawab pada institusi keuangan semata namun kini,dengan semakin pentingnya strategi pengelolaan keuangan, seorang CFO dapat didaulat menjadi salah satu anggota dewan direksi.
“Hanya, untuk mencapai jabatan tersebut para CFO harus benarbenar lihai dalam menjalankan fungsinya yang kian hari makin bertambah,” ujarnya.
Dalam penelitian CFO Study yang didapat melalui wawancara langsung dengan 1.900 CFO dan eksekutif keuangan dari 81 negara dan 35 industri di dunia, IBM membuktikan bahwa seiring makin besarnya tanggung jawab yang dimiliki, para CFO dituntut bisa mengendalikan perusahaan dengan berbasis pada sesuatu yang terjadi di lapangan. Kemudian diambil peran penting dalam menentukan keputusan perusahaan.
Di tingkat ASEAN maupun global, para CFO menyadari adanya kesenjangan performa. Salah satu bidang yang perlu ditingkatkan adalah integrasi informasi di seluruh bagian perusahaan. Hal ini sangat menantang karena hanya kurang dari 50% responden di kawasan ASEAN yang merasa mampu untuk menjalankannya.
“Ini semakin menekankan betapa pentingnya CFO untuk memiliki wawasan yang mendalam tentang performa keuangan perusahaan mereka, sehingga dapat digunakan untuk mendukung agenda pertumbuhan perusahaan,” ungkapnya.
Tak heran jika saat ini bagian keuangan dipimpin seorang direktur. Dengan adanya hal tersebut, wajar bila saat ini posisi eksekutif keuangan (chief financial officer/CFO) semakin penting dan dibutuhkan sebagai salah satu roda penggerak perusahaan modern di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sebagai pemegang jabatan tertinggi pada bagian keuangan, fungsi CFO ialah mengatur berbagai perencanaan, pencatatan, serta pelaporan keuangan. Seperti, pencatatan uang masuk dan keluar,hubungan investor, treasury, pajak, dan pengaturan investasi.
Menurut Country Manager Software Group IBM Indonesia Nina K Wirahadikusumah, peran CFO saat ini makin besar. Mereka dituntut bisa memberikan solusi efektif untuk menjawab tatangan perusahaan, terutama dalam masalah keuangan. “Karena itu,CFO bertanggung jawab langsung pada chief executif officer (CEO),” ungkapnya kepada harian Seputar Indonesia (SINDO).
Posisi CFO di Indonesia sangat potensial di masa mendatang. Selain dapat membantu pengelolaan keuangan yang tepat, CFO juga dituntut menyusun strategi jitu untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
Pentingnya peran CFO bisa dilihat dari makin banyaknya perusahaan di Tanah Air yang menempatkan mereka untuk menunjang bisnisnya. Mulai dari perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, komunikasi, ritel, hingga perbankan, baik yang berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta.
“Sebagian besar perusahaan di Indonesia kini mulai menyadari manfaat besar yang bisa dihasilkan CFO,” imbuhnya.
Sementara, Global Business Services Partner IBM Indonesia Widita P Sardjono menuturkan, awalnya CFO hanya dipandang sebagai jabatan yang bertanggung jawab pada institusi keuangan semata namun kini,dengan semakin pentingnya strategi pengelolaan keuangan, seorang CFO dapat didaulat menjadi salah satu anggota dewan direksi.
“Hanya, untuk mencapai jabatan tersebut para CFO harus benarbenar lihai dalam menjalankan fungsinya yang kian hari makin bertambah,” ujarnya.
Dalam penelitian CFO Study yang didapat melalui wawancara langsung dengan 1.900 CFO dan eksekutif keuangan dari 81 negara dan 35 industri di dunia, IBM membuktikan bahwa seiring makin besarnya tanggung jawab yang dimiliki, para CFO dituntut bisa mengendalikan perusahaan dengan berbasis pada sesuatu yang terjadi di lapangan. Kemudian diambil peran penting dalam menentukan keputusan perusahaan.
Di tingkat ASEAN maupun global, para CFO menyadari adanya kesenjangan performa. Salah satu bidang yang perlu ditingkatkan adalah integrasi informasi di seluruh bagian perusahaan. Hal ini sangat menantang karena hanya kurang dari 50% responden di kawasan ASEAN yang merasa mampu untuk menjalankannya.
“Ini semakin menekankan betapa pentingnya CFO untuk memiliki wawasan yang mendalam tentang performa keuangan perusahaan mereka, sehingga dapat digunakan untuk mendukung agenda pertumbuhan perusahaan,” ungkapnya.
(kur)