Anak lokal berprestasi global
A
A
A
“100 orang hanya bermimpi, tetapi berikanlah aku 10 pemuda maka akan kuguncang dunia!” (Bung Karno, 1956).
Sepenggal kalimat yang diucapkan Bung Karno di atas merupakan sebuah gambaran bagaimana kedahsyatan pemuda sebagai agen perubahan. Tentu saja, pemuda yang dimaksud ialah mereka yang berfikiran positif dan berprestasi.
Saat ini, ini populasi pemuda Indonesia mencapai 64 juta orang (berdasarkan Sensus Penduduk 2010). Angka ini setara dengan 15 kali populasi Singapura. Jika populasi yang besar ini bisa dimanfaatkan secara maksimal, bukan tidak mungkin semakin banyak pemuda Indonesia yang bisa berbicara di kancah global.
Pemuda memiliki peran sangat penting dalam mendukung kemajuan suatu bangsa. Betapa tidak, dengan besarnya energi, talenta, dan kreativitas yang dimilikinya, pemuda sangat mungkin menjadi agen perubahan bagi negara.
Kini, tidak sedikit anak muda Indonesia yang berhasil meraih berbagai prestasi di dunia internasional. Sebut saja Rio Haryanto, pembalap GP2. Di usia yang baru menginjak 19 tahun, sudah banyak prestasi balap dunia yang berhasil dia raih.
Bahkan, lewat berbagai prestasi gemilang, pria kelahiran Solo, 22 Januari 1993, ini mampu mengukir sejarah bagi dunia automotif Indonesia. Disiplin, terus bekerja keras, dan pantang menyerah merupakan kunci rahasia keberhasilan pembalap yang tahun lalu sukses masuk dalam jajaran 10 besar pembalap GP3 Series ini.
“Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, saya selalu berusaha untuk terus disiplin dalam menjalankan setiap sesi latihan. Selain itu, saya juga selalu berusaha untuk fokus dan optimistis dalam mengejar cita-cita yang saya impikan,” ujarnya kepada Seputar Indonesia (SINDO).
Selain Rio, anak muda asal Indonesia lain yang juga berhasil meraih prestasi di kancah internasional ialah Tania Gunadi. Mojang Bandung kelahiran 22 Juli 1983 ini sukses menjadi salah satu akrtis ternama Hollywood. Paras cantiknya kerap menghiasi sejumlah film televisi dari Disney Channel di Amerika Serikat (AS), salah satunya Pixel Perfect.
Menurut wanita yang akrab dipanggil dengan sapaan Nia ini, dirinya tidak pernah menyangka dapat menjadi aktris terkenal Amerika seperti sekarang. Pasalnya, dia tidak pernah bermimpi bisa menjadi bintang film.
“Jangankan ingin menjadi artis, aku saja tidak mengerti dunia akting,” ungkap wanita berwajah oriental ini dalam situs pribadinya.
Kesuksesan Nia hingga menjadi aktris ternama seperti saat ini bukanlah suatu hal yang mudah diraih. Pada 2000, saat berusia 17 tahun Nia bertandang ke Negeri Paman Sam setelah menang undian paspor hijau (green card). Saat itu dia masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Sebelumnya Nia hanya kebagian peran pembantu dalam sejumlah produksi Disney.
Kini, semua perjuangan dan kerja kerasnya membuahkan hasil. Setelah sembilan tahun berkarier di dunia akting di AS, kini Nia sudah membintangi sejumlah film seri. Namanya kian melejit ketika dia memerankan salah satu tokoh utama dalam serial televisi Aaron Stone.
Dalam film ini, Nia berperan sebagai seorang gadis Asia bernama Emma Lau. Menurutnya, selain selalu berpikir positif, kunci suksesnya adalah tidak pernah menolak peran yang diberikan.
Sepenggal kalimat yang diucapkan Bung Karno di atas merupakan sebuah gambaran bagaimana kedahsyatan pemuda sebagai agen perubahan. Tentu saja, pemuda yang dimaksud ialah mereka yang berfikiran positif dan berprestasi.
Saat ini, ini populasi pemuda Indonesia mencapai 64 juta orang (berdasarkan Sensus Penduduk 2010). Angka ini setara dengan 15 kali populasi Singapura. Jika populasi yang besar ini bisa dimanfaatkan secara maksimal, bukan tidak mungkin semakin banyak pemuda Indonesia yang bisa berbicara di kancah global.
Pemuda memiliki peran sangat penting dalam mendukung kemajuan suatu bangsa. Betapa tidak, dengan besarnya energi, talenta, dan kreativitas yang dimilikinya, pemuda sangat mungkin menjadi agen perubahan bagi negara.
Kini, tidak sedikit anak muda Indonesia yang berhasil meraih berbagai prestasi di dunia internasional. Sebut saja Rio Haryanto, pembalap GP2. Di usia yang baru menginjak 19 tahun, sudah banyak prestasi balap dunia yang berhasil dia raih.
Bahkan, lewat berbagai prestasi gemilang, pria kelahiran Solo, 22 Januari 1993, ini mampu mengukir sejarah bagi dunia automotif Indonesia. Disiplin, terus bekerja keras, dan pantang menyerah merupakan kunci rahasia keberhasilan pembalap yang tahun lalu sukses masuk dalam jajaran 10 besar pembalap GP3 Series ini.
“Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, saya selalu berusaha untuk terus disiplin dalam menjalankan setiap sesi latihan. Selain itu, saya juga selalu berusaha untuk fokus dan optimistis dalam mengejar cita-cita yang saya impikan,” ujarnya kepada Seputar Indonesia (SINDO).
Selain Rio, anak muda asal Indonesia lain yang juga berhasil meraih prestasi di kancah internasional ialah Tania Gunadi. Mojang Bandung kelahiran 22 Juli 1983 ini sukses menjadi salah satu akrtis ternama Hollywood. Paras cantiknya kerap menghiasi sejumlah film televisi dari Disney Channel di Amerika Serikat (AS), salah satunya Pixel Perfect.
Menurut wanita yang akrab dipanggil dengan sapaan Nia ini, dirinya tidak pernah menyangka dapat menjadi aktris terkenal Amerika seperti sekarang. Pasalnya, dia tidak pernah bermimpi bisa menjadi bintang film.
“Jangankan ingin menjadi artis, aku saja tidak mengerti dunia akting,” ungkap wanita berwajah oriental ini dalam situs pribadinya.
Kesuksesan Nia hingga menjadi aktris ternama seperti saat ini bukanlah suatu hal yang mudah diraih. Pada 2000, saat berusia 17 tahun Nia bertandang ke Negeri Paman Sam setelah menang undian paspor hijau (green card). Saat itu dia masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Sebelumnya Nia hanya kebagian peran pembantu dalam sejumlah produksi Disney.
Kini, semua perjuangan dan kerja kerasnya membuahkan hasil. Setelah sembilan tahun berkarier di dunia akting di AS, kini Nia sudah membintangi sejumlah film seri. Namanya kian melejit ketika dia memerankan salah satu tokoh utama dalam serial televisi Aaron Stone.
Dalam film ini, Nia berperan sebagai seorang gadis Asia bernama Emma Lau. Menurutnya, selain selalu berpikir positif, kunci suksesnya adalah tidak pernah menolak peran yang diberikan.
(kur)