75% pasien kanker rahim terlambat berobat

Minggu, 08 Juli 2012 - 23:37 WIB
75% pasien kanker rahim...
75% pasien kanker rahim terlambat berobat
A A A
Sindonews.com - Sekitar 75 persen pasien kanker rahim terlambat datang ke dokter. Mereka datang ke dokter sudah stadium parah. Maka itu, pasien harus sering melakukan pemeriksaan dokter secara lengkap.

Penegasan itu disampaikan dr Iskandar Ali, SpB.,Onk, dokter spesialis Onkologi Rumah Sakit Semen Gresik (RSSG) dalam seminar Tata Kelola terhadap Kasus-kasus Bedah Onkologi di ruang serbaguna RSSG, Minggu (8/7/2012). Menurutnya, pencegahan dini dapat dilakukan dengan meminta pemeriksaan awal secara lengkap.

"Dengan penanganan awal dan tepat maka tidak sampai betakibat fatal. Karena bila terlambat dalam penanganan dini, kanker rakim cukup berbahaya," ujarnya kepada peserta seminar yang rata-rata dokter umum dari Surabaya, Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto.

Dokter Iskandar meminta supaya doktet umum lebih detail dalam memberikan diagnosa pada pasien yang bergejalan menderita kanker rahim. Bahkan, juga penyakit kanker payudara, kanker kenker kelenjar getah bening. Karena, dokter umum paling berperan dalam pemeriksaan awal.

"Ya, harapannya pasien tidak terlambat mengetahui gejala kanker rahim. Karena kurang telitinya pasien, hingga terlambat datang berobat. Dan ini akibatnya fatal," tegasnya lagi.

Dalam kesempatan itu, hadir juga sebagai pembicara dt Nila Kurnilasari dari Fakultas Kedokteran Unair Surabaya. Menurutnya, ketepatan diagnosa sangat mendukung pencegahan dini kanker. Karena itu, peran patologi analogi cukup besar dalam mengetahui penyakit berbahaya tersebut.

"Diagnosa pengambilan jaringan untuk pemeriksaan sangat penting. Karena itu dapat mencegah secara dini kanker, di antaranya kanker mulut rahim," ujar dia.

Sementara itu, Manager Humas RSSG dr Ely Efendi mengatakan, kegiatan itu dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman kepada pelayan masyarakat. Khususnya, dokter umum dalam memberikan pemahaman bagimana penanganan kasus-kasus kanker supaya tidak salah langkah.

"Penanganan pertama kanker sangat berpengaruh dalam perjalanan penyakit tersebut. Salah penanganan berakibat fatal. Karena penyakit kanker cukup berbahaya, bila terlambat diketahui," pungkasnya.
(hyk)
Berita Terkait
Kampanye Tenang Untuk...
Kampanye Tenang Untuk Menang: Dukung Perempuan Indonesia Merdeka dari Kanker Leher Rahim
Kisah Wanita Idap Kanker...
Kisah Wanita Idap Kanker Rahim Stadium 4 yang Sempat Dikira Sakit Perut Biasa
Dampak Corona, Penderita...
Dampak Corona, Penderita Tumor Rahim Ini Tak Jua Dioperasi
Cerita Feby Febiola...
Cerita Feby Febiola dan Vidi Aldiano Berjuang Melawan Kanker
Obat Kanker Rahim yang...
Obat Kanker Rahim yang Dipercaya Menyembuhkan, Apa Saja?
Jumlah Kasus Meningkat,...
Jumlah Kasus Meningkat, Asuransi Ini Luncurkan Produk Bagi Pasien Kanker
Berita Terkini
Konstruksi Perkara OTT...
Konstruksi Perkara OTT KPK Dugaan Suap Proyek Dinas PUPR OKU
8 menit yang lalu
Kronologi OTT 3 Anggota...
Kronologi OTT 3 Anggota DPRD OKU dan Kepala Dinas, Uang Rp2,6 Miliar hingga Fortuner Diamankan
40 menit yang lalu
Antisipasi Penumpukan...
Antisipasi Penumpukan di Rest Area, Menag Imbau Semua Masjid Dilewati Pemudik Dibuka 24 Jam
1 jam yang lalu
Ramadan 1446 H, BSI...
Ramadan 1446 H, BSI Beri Santunan untuk 4.444 Anak Yatim Dhuafa
1 jam yang lalu
Ekoteologi dan Puasa...
Ekoteologi dan Puasa Ramadan
1 jam yang lalu
Polemik RUU TNI, Ini...
Polemik RUU TNI, Ini Kekhawatiran Wasekjen PB HMI jika Disahkan
1 jam yang lalu
Infografis
Sistem Misil AS 75%...
Sistem Misil AS 75% Gagal Cegat Rudal Iran yang Serang Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved