Rock, obat stres Ganjar Pranowo
A
A
A
SOSOK politikus dimata orang awam selama ini terkesan serius, egois, selalu mementingkan diri sendiri dan kelompoknya. Namun, pandangan tersebut tidak demikian, ketika kita berusaha mengenal lebih dekat.
Patut diingat, mereka adalah manusia biasa selayaknya mereka yang berprofesi lain di luar seorang politikus. Mereka memiliki perasaan, berjiwa sosial, ketertarikan terhadap sesuatu atau hobi dan sebagainya.
Tanpa disadari, ketika berbincang santai dengan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo, terungkap sisi dirinya di samping sebagai politikus. Selama ini dia dikenal sebagai seorang politikus yang kritis terhadap pemerintah. Siapa sangka pria berpostur tinggi ini memiliki hobi musik.
Usai mengikuti rapat paripurna DPR, di lantai 3 Gedung Nusantara II, Selasa 3 Juli 2012 Wakil Ketua Komisi II DPR ini berdialog dengan Sindonews. Sebanyak tujuh pertanyaan yang dilontarkan langsung direspon oleh suami dari Siti Atikoh ini.
Kabarnya suka musik juga?
Kata Siapa? Haha...hobi saja
Aliran musik apa yang disukai nih?
Karena sejak SMA suka musik Rock, Thrash Metal, Heavy Metal,sampai sekarang enggak hilang-hilang. Saya suka banyak, Dream Theater itu salah satunya. Dari Dream Theater yang paling mendayu-dayu The Spirit Carries On. Kalau Metallica hampir semuanya saya suka.
Punya koleksinya?
Ada sih, album, kalau dulu CD (Compact Disk), kaset masih punya, kemudian video, Metallica, Led
Zeppelin, Dream Theater, Van Hallen, Rolling Stones, Ditels. Kaos Dream Theater, kaos Led Zepellin, kaos Rolling Stones, kaos Metallica, adalah kaos itu.
Konser Dream Theater pada 21 April kemarin di Ancol Jakarta Utara nonton dong?
Nonton, saya sama anak. Kebetulan anak saya suka, istri saya suka. Saya juga enggak tahu kok istri saya juga bisa suka. Sebelum ketemu sama istri, saya memang sudah suka, eh ternyata istri saya juga suka. Jadi kebetulan saja lah. Mungkin nurun ke anak, karena emaknya sama bapaknya suka, jadi ketularan.
Tapi kalau anak saya gila Avenged Sevenfold (band Hardrock Amerika dari Huntington Beach, California, yang dibentuk pada tahun 1999) ibaratnya Dream Theater masih muda.
Semenjak jadi politikus, masih sempat mendegarkan?
Oya, saya kalau lagi capek, stres ya dengerin musik, (dengan kaset atau CD) di mobil. Volumenya kita gedein sampai 20-23 oktaf. Memang lepas rasanya. Kalau dengerin radio, saya penggemar radio Kis FM setiap hari Sabtu pagi sampai malam. Dia selalu musik rock.
Bagaimana dengan lagu beraliran melankolis yang sekarang banyak digandrungi kaum remaja?
Itu kan terkait industri dan pasar. Telinga pasar memang harus menyesuaikan. Maka musik keras tidak akan tumbuh jika tidak mengikuti pasar. Seperti grup band Jamrud, padahal bagus sekali, tapi tidak berkembang, musti, ahirnya dia kompromi dengan pasar akhirnya enggak keras, tapi komunitasnya tetap ada.
Sampai sekarang masih setia jadi penggemar musik rock?
Masih... masih, namanya musik pasti terus.
Patut diingat, mereka adalah manusia biasa selayaknya mereka yang berprofesi lain di luar seorang politikus. Mereka memiliki perasaan, berjiwa sosial, ketertarikan terhadap sesuatu atau hobi dan sebagainya.
Tanpa disadari, ketika berbincang santai dengan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo, terungkap sisi dirinya di samping sebagai politikus. Selama ini dia dikenal sebagai seorang politikus yang kritis terhadap pemerintah. Siapa sangka pria berpostur tinggi ini memiliki hobi musik.
Usai mengikuti rapat paripurna DPR, di lantai 3 Gedung Nusantara II, Selasa 3 Juli 2012 Wakil Ketua Komisi II DPR ini berdialog dengan Sindonews. Sebanyak tujuh pertanyaan yang dilontarkan langsung direspon oleh suami dari Siti Atikoh ini.
Kabarnya suka musik juga?
Kata Siapa? Haha...hobi saja
Aliran musik apa yang disukai nih?
Karena sejak SMA suka musik Rock, Thrash Metal, Heavy Metal,sampai sekarang enggak hilang-hilang. Saya suka banyak, Dream Theater itu salah satunya. Dari Dream Theater yang paling mendayu-dayu The Spirit Carries On. Kalau Metallica hampir semuanya saya suka.
Punya koleksinya?
Ada sih, album, kalau dulu CD (Compact Disk), kaset masih punya, kemudian video, Metallica, Led
Zeppelin, Dream Theater, Van Hallen, Rolling Stones, Ditels. Kaos Dream Theater, kaos Led Zepellin, kaos Rolling Stones, kaos Metallica, adalah kaos itu.
Konser Dream Theater pada 21 April kemarin di Ancol Jakarta Utara nonton dong?
Nonton, saya sama anak. Kebetulan anak saya suka, istri saya suka. Saya juga enggak tahu kok istri saya juga bisa suka. Sebelum ketemu sama istri, saya memang sudah suka, eh ternyata istri saya juga suka. Jadi kebetulan saja lah. Mungkin nurun ke anak, karena emaknya sama bapaknya suka, jadi ketularan.
Tapi kalau anak saya gila Avenged Sevenfold (band Hardrock Amerika dari Huntington Beach, California, yang dibentuk pada tahun 1999) ibaratnya Dream Theater masih muda.
Semenjak jadi politikus, masih sempat mendegarkan?
Oya, saya kalau lagi capek, stres ya dengerin musik, (dengan kaset atau CD) di mobil. Volumenya kita gedein sampai 20-23 oktaf. Memang lepas rasanya. Kalau dengerin radio, saya penggemar radio Kis FM setiap hari Sabtu pagi sampai malam. Dia selalu musik rock.
Bagaimana dengan lagu beraliran melankolis yang sekarang banyak digandrungi kaum remaja?
Itu kan terkait industri dan pasar. Telinga pasar memang harus menyesuaikan. Maka musik keras tidak akan tumbuh jika tidak mengikuti pasar. Seperti grup band Jamrud, padahal bagus sekali, tapi tidak berkembang, musti, ahirnya dia kompromi dengan pasar akhirnya enggak keras, tapi komunitasnya tetap ada.
Sampai sekarang masih setia jadi penggemar musik rock?
Masih... masih, namanya musik pasti terus.
(kur)