KPK periksa Ketua Fraksi Partai Golkar
A
A
A
Sindonews.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto sebagai saksi dalam kasus suap pembahasan revisi Perda No 6 Tahun 2010 tentang pembangunan lapangan tembak Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau 2012.
Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan pemeriksaan terhadap Setya Novanto bagian dari pengembangan penyidikan kasus suap pembangunan lapangan tembak PON Riau. “Yang bersangkutan kita mintai keterangan sebagai saksi untuk kasus suap PON Riau kepada tersangka yang sudah kita tetapkan sebelumnya,” kata Priharsa di Gedung KPK, Jakarta, Jumat 2012.
Priharsa menambahkan, dalam pemeriksaan kemarin, Ketua Fraksi Partai Golkar tersebut diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau Lukman Abbas. Saat disinggung mengenai keterlibatan politikus senior Golkar tersebut, dia enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Selain pemeriksaan terhadap Setya Novanto, KPK juga memeriksa politikus Partai Golkar lainnya, yakni Kahar Muzakir yang juga menjadi anggota Komisi X DPR.
Setya Novanto mengatakan pemanggilannya oleh KPK karena penyidik ingin mengklarifikasi ada tidaknya keterkaitan dirinya dengan PON Riau. “Hanya seputar klarifikasi. Masalahnya, terkait suap yang ada di Riau itu saja masalahnya. Sudah saya tegaskan bahwa saya sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah yang berkaitan dengan PON,” kata Setya di depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat 29 Juni 2012.
Dia menilai tuduhan rekaman yang dimiliki penyidik yang menyebut-nyebut namanya dan pernah berkomunikasi dengan satu atau beberapa tersangka tidak benar adanya. Apalagi berkomunikasi secara langsung dengan mantan Kadispora Riau Lukman Abbas. “Tidak pernah. Saya tidak pernah berhubungan dengan mereka-mereka. Saya percayakan semua kepada penyidik,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan penyelenggaraan Rapimnas III bertujuan memastikan hanya ada satu skenario politik untuk memenangi pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2014.
“Dengan rapimnas ini, kami pastikan hanya ada satu skenario politik untuk pemenangan pemilu legislatif dan pilpres (Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI),” katanya.
Menurut Aburizal kegagalan memenangi tiga kali pilpres antara lain karena penetapan capres setelah pemilu legislatif. (lil)
Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan pemeriksaan terhadap Setya Novanto bagian dari pengembangan penyidikan kasus suap pembangunan lapangan tembak PON Riau. “Yang bersangkutan kita mintai keterangan sebagai saksi untuk kasus suap PON Riau kepada tersangka yang sudah kita tetapkan sebelumnya,” kata Priharsa di Gedung KPK, Jakarta, Jumat 2012.
Priharsa menambahkan, dalam pemeriksaan kemarin, Ketua Fraksi Partai Golkar tersebut diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau Lukman Abbas. Saat disinggung mengenai keterlibatan politikus senior Golkar tersebut, dia enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Selain pemeriksaan terhadap Setya Novanto, KPK juga memeriksa politikus Partai Golkar lainnya, yakni Kahar Muzakir yang juga menjadi anggota Komisi X DPR.
Setya Novanto mengatakan pemanggilannya oleh KPK karena penyidik ingin mengklarifikasi ada tidaknya keterkaitan dirinya dengan PON Riau. “Hanya seputar klarifikasi. Masalahnya, terkait suap yang ada di Riau itu saja masalahnya. Sudah saya tegaskan bahwa saya sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah yang berkaitan dengan PON,” kata Setya di depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat 29 Juni 2012.
Dia menilai tuduhan rekaman yang dimiliki penyidik yang menyebut-nyebut namanya dan pernah berkomunikasi dengan satu atau beberapa tersangka tidak benar adanya. Apalagi berkomunikasi secara langsung dengan mantan Kadispora Riau Lukman Abbas. “Tidak pernah. Saya tidak pernah berhubungan dengan mereka-mereka. Saya percayakan semua kepada penyidik,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan penyelenggaraan Rapimnas III bertujuan memastikan hanya ada satu skenario politik untuk memenangi pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2014.
“Dengan rapimnas ini, kami pastikan hanya ada satu skenario politik untuk pemenangan pemilu legislatif dan pilpres (Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI),” katanya.
Menurut Aburizal kegagalan memenangi tiga kali pilpres antara lain karena penetapan capres setelah pemilu legislatif. (lil)
(hyk)