Kriteria penjaringan capres harus diperluas

Senin, 25 Juni 2012 - 08:43 WIB
Kriteria penjaringan...
Kriteria penjaringan capres harus diperluas
A A A
Sindonews.com – Kriteria penjaringan calon presiden (capres) 2014 harus diperluas, sehingga pilihan terhadap pemimpin terbaik bangsa bisa lebih luas dan maksimal.

"Pengusungan presiden tak semestinya dipersempit. Sebab Pilpres 2014 menyangkut nasib kepemimpinan bangsa sehingga spektrumnya harus diperluas untuk semua kalangan. Tak boleh dimonopoli kalangan elite tertentu saja,” ujar Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo, di Jakarta, Minggu 24 Juni 2012.

Gubernur Jawa Timur itu menjelaskan, mekanisme politik dan peraturan perundangundangan memang memberi kewenangan penuh kepada partai politik menentukan figur capres-cawapres. Namun kewenangan ini semestinya digunakan untuk mengefektifkan proses pencarian pemimpin, bukan sebaliknya, dimonopoli hanya bagi elite dan kalangan tertentu.

"Memang saya paham bahwa UU memberi mandat pada parpol menyiapkan capres. Tapi justru karena alasan ini, partai semestinya memperluas jejaring pencapresan. Banyak figur anak bangsa yang bisa dipertimbangkan sebagai pemimpin, baik dari kalangan akademisi, budayawan maupun praktisi pemerintahan. Bahkan banyak tokoh yang sukses dan teruji kepemimpinannya di daerah, sehingga perlu diberi kesempatan berkompetisi dalam skala nasional,” terangnya.

Menurut Soekarwo, pengetatan peluang munculnya figur hanya akan menimbulkan demokrasi yang sempit dan sebatas prosedural. Padahal di sisi lain masyarakat sudah siap memilih tokoh yang paling baik di antara tokoh yang baik.

Dia tidak sependapat dengan anggapan bahwa Indonesia tengah mengalami krisis calon pemimpin. Sebab secara teoretis maupun empiris, pemimpin itu pasti lahir di setiap jaman. Pemimpin juga memiliki karakteristik dan tipikal sendiri-sendiri karena digembleng zamannya sendiri.

Sementara itu, pengamat politik UI Iberamsyah mengatakan, partai politik memang tidak semestinya menutup mata terhadap desakan masyarakat yang merindukan adanya pemimpin baru pada Pilpres 2014. Terlebih banyak sekali tokoh bangsa yang berprestasi dan sukses. Baik dari kalangan akademisi, praktisi pemerintahan, kalangan media, atau bahkan dari kalangan kepala daerah.

"Sayangnya, saat ini parpol bukan hanya gagal melaksanakan fungsi rekrutmen pemimpin dengan baik, tapi lebih dari itu, partai justru menjadi kendala dalam memunculkan figur terbaik bangsa untuk berkompetisi dalam pilpres. Ini patut kita sayangkan,” ujarnya.

Iberamsyah juga menerangkan bahwa capres yang diinginkan rakyat tidak hanya dari elite-elite nasional yang berhimpun di parpol. Apalagi sebenarnya parpol hanyalah alat dalam rekrutmen pemimpin sehingga tidak hanya para petinggi parpol yang bisa diusung menjadi capres ataupun cawapres. (lil)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0949 seconds (0.1#10.140)