Indonesia masuk negara gagal, SBY harus terbuka
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia masuk dalam daftar indeks negara gagal 2012, dan dalam bahaya (in danger) menuju negara gagal. Melihat kondisi ini sudah seharusnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus segera bertindak.
“Kategori Indonesia itu harus disikapi oleh Pemerintahan Presiden SBY secara lugas, terbuka dan terus terang,” ujar Wakil Ketua MPR Hajriyanto Tohari di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Presiden SBY jangan bersikap sebaliknya. Karena sikap yang terlalu bersemangat membela diri dan apologi bukan hanya akan menimbulkan sinisme publik, tapi juga akan melahirkan apatisme serta kecaman keras.
“Pemerintah perlu bersikap apa adanya, lugas, dan terbuka sehingga rakyat akan memberikan dukungan dan partisipasinya untuk bersama-sama memperbaiki keadaan," tukasnya.
Dukungan dan partisipasi publik sangat penting karena ada tiga indikator untuk dalam menyusun Failed States Index (FSI) atau indeks negara gagal 2012.
Ketiganya terkait dengan perilaku sosial budaya masyarakat, yakni peta demografis, protes kelompok-kelompok minoritas di masyarakat, dan penegakan hak asasi manusia.
Politikus Partai Golkar ini menyarankan agar pemerintah mau terbuka untuk menyampaikan permasahan agar bisa dibenai bersama-sama.
“Pemerintah beberkan saja semua permasalahan yang menyangkut ketiga indikator tersebut, dan ke depan apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan apa yang harus dilakukan masyarakat. Di era keterbukaan seperti sekarang ini seyogyanya semua permasalahan juga harus dibuka saja agar masyarakat sadar sehingga permasalahan dapat dipecahkan bersama secara partisipatif," tambahnya.(lin)
“Kategori Indonesia itu harus disikapi oleh Pemerintahan Presiden SBY secara lugas, terbuka dan terus terang,” ujar Wakil Ketua MPR Hajriyanto Tohari di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Presiden SBY jangan bersikap sebaliknya. Karena sikap yang terlalu bersemangat membela diri dan apologi bukan hanya akan menimbulkan sinisme publik, tapi juga akan melahirkan apatisme serta kecaman keras.
“Pemerintah perlu bersikap apa adanya, lugas, dan terbuka sehingga rakyat akan memberikan dukungan dan partisipasinya untuk bersama-sama memperbaiki keadaan," tukasnya.
Dukungan dan partisipasi publik sangat penting karena ada tiga indikator untuk dalam menyusun Failed States Index (FSI) atau indeks negara gagal 2012.
Ketiganya terkait dengan perilaku sosial budaya masyarakat, yakni peta demografis, protes kelompok-kelompok minoritas di masyarakat, dan penegakan hak asasi manusia.
Politikus Partai Golkar ini menyarankan agar pemerintah mau terbuka untuk menyampaikan permasahan agar bisa dibenai bersama-sama.
“Pemerintah beberkan saja semua permasalahan yang menyangkut ketiga indikator tersebut, dan ke depan apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan apa yang harus dilakukan masyarakat. Di era keterbukaan seperti sekarang ini seyogyanya semua permasalahan juga harus dibuka saja agar masyarakat sadar sehingga permasalahan dapat dipecahkan bersama secara partisipatif," tambahnya.(lin)
()