IPW desak Kapolri cuci gudang Polda Papua

Selasa, 19 Juni 2012 - 12:17 WIB
IPW desak Kapolri cuci gudang Polda Papua
IPW desak Kapolri cuci gudang Polda Papua
A A A
Sindonews.com - Insiden penembakan dan kekerasan di Papua terus saja terjadi. Aparat keamanan dalam hal ini polisi seolah tak mampu mengatasi gejolak di Papua itu.

Indonesia Police Watch (IPW) pun menduga ada yang tak solid dalam sistem pengamanan di wilayah Papua khususnya di jajaran Polda Papua.

Karena itu, IPW medesak Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo segera melakukan "cuci gudang" di Polda Papua dan menempatkan figur-figur yang mampu melakukan dialog dengn masyarakat, deteksi dini, dan antisipasi situasi dgn cepat dan cermat agar kekacauan tidak berkepanjangan.

Setidaknya Kapolri segera mengganti petinggi Polri di Polda Papua di antaranya Kapolda Papua, Wakapolda, dan Dirintelkam Polda Papua.

"Mutasi ini perlu dilakukan agar jajaran Polda Papua bisa segera dikonsolidasikan, untuk kemudian membangun sistem keamanan yang solid di Papua," tegas Ketua Presidium Ind Police Watch Neta S Pane melalui rilis kepada Sindonews, Selasa (19/6/2012).

Menurutnya, sistem keamanan, deteksi dini dan dialog dengan masyarakat tidak akan bisa terbangun jika jajaran Polda Papua sendiri tidak solid. Ketidaksolidan polisi terlihat dari tidak terantisipasinya aksi-aksi massa belakangan ini. Bahkan aksi tersebut sudah membuat polisi menjadi korban.

"Kami juga mengimbau kepada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono agar mendesak Kapolri segera mengevaluasi kinerja jajaran Polda Papua. Jangan gara-gara elit-elit Polda Papua tidak solid, jajaran kepolisian di Papua menjadi tidak profesional dalam menjaga kamtibmas di daerah tersebut. Akibatnya, masyarakat yang menjadi korban dalam konflik berkepanjangan," tegas Neta.

Dari penelusuran IPW, di Papua ada dua kelompok masyarakat, pesisir dan pegunungan. Kelompok masyarakat pegunungan lebih radikal dan militan.

Mereka terlalu gampang diprovokasi oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Sejumlah kekacauan belakangan ini terjadi pun diduga akibat rekayasa dan ulah provokatif oknum-oknum tersebut.

"Jika jajaran Polda Papua solid hal ini tidak akan terjadi. Polda akan lebih bisa melakukan deteksi dini dan antisipasi serta melakukan dialog kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi, meskipun kesenjangan sosial ekonomi begitu tinggi di Papua," ujarnya lagi.

Sejauh ini IPW mensinyalir ada indikasi aksi-aksi massa sengaja direkayasa untuk saling menjatuhkan citra pejabat publik di Papua. Jika Polda Papua solid hal ini tidak akan terjadi.(lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2985 seconds (0.1#10.140)