Buronan BLBI mendekam di Lapas Wanita Tangerang
Buronan BLBI mendekam di Lapas Wanita Tangerang
A
A
A
Sindonews.com - Tiba di Indonesia, buronan kasus Korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) senilai Rp1,95 triliun, Sherny Kojongian, langsung dijebloskan ke Lapas Wanita Kelas II A Tangerang, Banten.
Buronan 10 tahun itu, diangkut dengan menggunakan mobil Innova bernopol B 1492 WQ, berlambang Satuan Khusus Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi (PPTPK). Dia datang dengan kawalan polisi dan pihak Kejagung sekira pukul 11.07 WIB, Rabu (13/6/2012).
Sherny datang dengan mengenakan jaket hitam bergaris biru, menggunakan kaca mata hitam dan duduk di kursi belakang mobil. Setelah keluar dari mobil, Sherny langsung digiring masuk ke dalam lapas dengan didampingi petugas Kejagung dan Lapas Wanita Tangerang.
Selain Sherny, petugas juga membawa satu buah koper berwarna coklat masuk ke dalam Lapas. Diduga, koper itu berisi barang bukti milik terpidana. Hingga berita ini diturunkan, Kalapas Wanita Tangerang masih belum bisa dimintai keterangan.
"Kalau mau wawancara Kalapas harus seizin Kakanwil Banten," ucap salah seorang petugas lapas yang tak mau disebut namanya kepada wartawan. (san)
Buronan 10 tahun itu, diangkut dengan menggunakan mobil Innova bernopol B 1492 WQ, berlambang Satuan Khusus Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi (PPTPK). Dia datang dengan kawalan polisi dan pihak Kejagung sekira pukul 11.07 WIB, Rabu (13/6/2012).
Sherny datang dengan mengenakan jaket hitam bergaris biru, menggunakan kaca mata hitam dan duduk di kursi belakang mobil. Setelah keluar dari mobil, Sherny langsung digiring masuk ke dalam lapas dengan didampingi petugas Kejagung dan Lapas Wanita Tangerang.
Selain Sherny, petugas juga membawa satu buah koper berwarna coklat masuk ke dalam Lapas. Diduga, koper itu berisi barang bukti milik terpidana. Hingga berita ini diturunkan, Kalapas Wanita Tangerang masih belum bisa dimintai keterangan.
"Kalau mau wawancara Kalapas harus seizin Kakanwil Banten," ucap salah seorang petugas lapas yang tak mau disebut namanya kepada wartawan. (san)
()
Explore More