Panitia jamin perjokian SNMPTN terdeteksi

Rabu, 13 Juni 2012 - 07:52 WIB
Panitia jamin perjokian SNMPTN terdeteksi
Panitia jamin perjokian SNMPTN terdeteksi
A A A
Sindonews.com – Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) melakukan upaya maksimal untuk mendeteksi kasus perjokian dengan membentuk tim khusus.

Tim gabungan yang melibatkan aparat kepolisian menggunakan metode reaksi cepat yang diyakini mampu melacak berbagai metode perjokian yang bisa mengurangi kualitas hasil SNMPTN. Ketua Panitia SNMPTN 2012 Akhmaloka tidak bersedia mengungkapkan bagaimana metode yang akan diterapkan karena akan mengganggu proses pengawasan. Dia hanya menandaskan, pelaku perjokian biasanya adalah siswa yang sudah lolos SMPT dua tahun sebelumnya.

"Antisipasi joki akan kita gencarkan. Saya jamin siapa pun yang menjadi joki akan cepat terdeteksi," katanya saat inspeksi mendadak (sidak) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (12/6/2012). Selain mengawasi ketat pelaksanaan SNMPTN, Akhmaloka juga menjamin soal SNMPTN tidak bocor. Menurut rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, aparat kepolisian juga diperbantukan untuk mengawal pengiriman soal ujian dari penerbit hingga ke panitia lokal.

Kemarin merupakan hari pertama pelaksanaan SNMPT. Dari pantauan di berbagai panitia lokal di beberapa wilayah di Tanah Air, mereka berusaha maksimal melakukan pengawasan SNMPTN dengan mengerahkan ratusan pengawas lapangan. Seperti di Malang Jawa Timur, sebanyak 2.884 pengawas diterjunkan untuk menjaga pelaksanaan tes tulis. Koordinator Humas SNMPTN Malang, Yahya, mengatakan, ribuan pengawas tersebut disebar di sejumlah lokasi yang terbagi di 1.422 ruang.

"Untuk peserta SNMPTN kelompok IPA akan diawasi 1.126 orang, IPS sebanyak 1.130 orang, dan IPC sebanyak 588 orang. Untuk ruangan yang dibutuhkan, kelompok IPA menggunakan 563 ruangan, IPS 565 ruangan, dan IPC 294 ruangan,” katanya. Dari Makassar, Universitas Negeri Makassar (UNM) mengerahkan 2.137 pengawas yang terdiri atas sivitas akademika dan karyawan UNM serta dari unsur kepolisian sebanyak 80 orang.

Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, para pengawas bahkan baru diberi informasi di tempat mana dia akan menjalankan tugasnya pada hari H. “Pengawas baru diberi tahu pada hari H sehingga tidak memungkinkan pendaftar bekerja sama dengan pengawas,” kata Rektor UNM Prof Dr H Arimunandar di Makassar, Selasa (12/6/2012).

Adapun di Jakarta, pelaksanaan ujian pada hari pertama SNMPT berjalan lancar. Penanggung jawab lokasi SNMPTN di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI Risahwan Habaly mengaku mengatakan belum menerima ada laporan kecurangan dalam pelaksanaan ujian tersebut. "Pelaksanaan ujian berlangsung lancar, belum ada laporan kecurangan yang dilakukan para peserta SNMPTN,” katanya.

Di Jakarta panitia lokal yang ditunjuk ialah Universitas Negeri Jakarta, Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Universitas Pancasila, serta 91 sekolah yang menjadi lokasi digelarnya ujian tertulis.

61 PTN Siap Menampung

Akhmaloka menjelaskan, ada 61 PTN yang disiapkan untuk menampung 106.368 peserta SNMPTN dari jalur tertulis. Lulusan sekolah menengah atas yang mendaftar tahun ini mencapai 618.804 peserta. Jurusan favorit pada SNMPTN tahun ini ialah Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teknik. “Perbandingannya untuk kedokteran 1 banding 30. Persaingannya sangat tinggi,” ujarnya.

Dia menuturkan, para rektor berpandangan bahwa SNMPTN adalah sistem seleksi yang mengandung nilai edukasi nasional untuk kejujuran dan melek informasi teknologi (IT) bagi generasi muda lulusan pendidikan menengah sekaligus wahana pemersatu bangsa. “Bersatunya PTN dalam satu sistem seleksi juga memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam memilih PTN dan program studinya,” lugasnya.

Selain itu, keuntungan bagi PTN ialah SNMPTN sebagai salah satu patokan dasar kualitas akademik karena mempunyai satu standar nasional untuk calon mahasiswanya. Validitas dan reabilitas sistem serta instrumen seleksi sangat baik karena sudah teruji secara sistemik melalui penjaminan mutu yang konsisten.

Sementara itu, Mendikbud Mohammad Nuh menilai, persaingan untuk masuk kampus negeri tahun ini sangat ketat. “Maka mereka yang berhasil sangat beruntung atau cerdas,” ungkapnya. (lil)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4747 seconds (0.1#10.140)