KPK periksa mantan Ketua DPC Demokrat Boalemo
KPK periksa mantan Ketua DPC Demokrat Boalemo
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan mantan Ketua DPC Partai Demokrat Boalemo Gorontalo Ismiyati terkait dugaan korupsi proyek sport center Hambalang Bogor Jawa Barat.
Usai dimintai keterangan penyidik, kepada wartawan Ismiyati mengaku tidak ditanya secara langsung perkara korupsi yang terjadi dalam pembangunan sport center itu.
"Saya diperiksa mengenai kronologi Kongres Partai Demokrat di Bandung, yang bagi-bagi duit. Saya enggak tahu duitnya dari mana, cuma saya sempat menerima duit, untuk pemenangan Anas tapi awalnya saya pikir itu untuk uang saku transport," terang Ismiyati di kantor KPK Jalan HR Rasuna Said Kuningan Jakarta Senin (11/6/2012).
Menurutnya, dirinya menerima uang yang diserahkan secara bertahap oleh anak buah Anas Urbaningrum.
"Dikasih oleh tim pemenangan Pak Anas Urbaningrum, ya untuk pemenangan saja. Bukti-buktinya yang pernah saya sampaikan di persidangan bukti kwitansi enggak ada, cuma bukti BlackBerry. Yang diterima, USD2.000, USD5.000 kan bertahap," paparnya.
Tapi, pihaknya sendiri telah mengembalikan uang tersebut. "Duitnya saya kembalikan, memangnya saya minjam. Uang itu saya tidak pinjam. Saya mengatakan, saya kecewa, iya benar saya kecewa justru saya masuk Demokrat. Dapat ancaman tapi saya enggak takut," tegasnya.(lin)
Usai dimintai keterangan penyidik, kepada wartawan Ismiyati mengaku tidak ditanya secara langsung perkara korupsi yang terjadi dalam pembangunan sport center itu.
"Saya diperiksa mengenai kronologi Kongres Partai Demokrat di Bandung, yang bagi-bagi duit. Saya enggak tahu duitnya dari mana, cuma saya sempat menerima duit, untuk pemenangan Anas tapi awalnya saya pikir itu untuk uang saku transport," terang Ismiyati di kantor KPK Jalan HR Rasuna Said Kuningan Jakarta Senin (11/6/2012).
Menurutnya, dirinya menerima uang yang diserahkan secara bertahap oleh anak buah Anas Urbaningrum.
"Dikasih oleh tim pemenangan Pak Anas Urbaningrum, ya untuk pemenangan saja. Bukti-buktinya yang pernah saya sampaikan di persidangan bukti kwitansi enggak ada, cuma bukti BlackBerry. Yang diterima, USD2.000, USD5.000 kan bertahap," paparnya.
Tapi, pihaknya sendiri telah mengembalikan uang tersebut. "Duitnya saya kembalikan, memangnya saya minjam. Uang itu saya tidak pinjam. Saya mengatakan, saya kecewa, iya benar saya kecewa justru saya masuk Demokrat. Dapat ancaman tapi saya enggak takut," tegasnya.(lin)
()
Explore More